part 7

3.9K 357 88
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Malam yang membuatku sangat takut, aku melihat Hoseok selalu tersenyum padaku. Betapa jahatnya dia, karna tidak pernah memberitahuku, dan kini tersenyum tanpa beban dihadapanku. Aku sama sekali tidak bisa tersenyum, terlebih saat memandangi wajahnya begini. Hati ini terasa sakit.

"Yerin, kamu mau tidur disebelahku? Aku ingin memelukmu ...!" sebuah permintaan yang membuat dadaku sesak, kemudian aku beranjak dan berbaring disebelah Hoseok. Pria itu menangis, sambil mendekap tubuhku sangat erat.

"Yerin, aku mencintaimu ...." tegas Hoseok, yang membuat air mata kami berderai seketika. Aku tidak kuasa menahan semua ini, sungguh sangat menyakitkan.

"Hoseok, tolong batalkan operasi ini. Aku mohon ...!"

"Tidak bisa, aku harus segera pergi ... jika tidak, aku akan semakin berat meninggalkanmu!" seru Hoseok yang membelai rambutku dengan lembut.

"Sehari saja, Hoseok. Ayo kita menikah ... aku ingin menikah denganmu, bukan dengan Kent ... maukah kau menerima permintaanku?" Aku berharap Hoseok menerima permohonan terakhirku.

"Kau tidak boleh menikah dengan orang yang akan pergi, karna kau tidak akan mendapat kebahagiaan!" seru Hoseok sambil mengecup bibirku.

"Aku mohon, Hoseok ... setelah kita menikah, aku akan mengikhlaskan kepergianmu. Aku janji!" Mungkin ini permintaan konyol dariku, tapi aku bersyukur karna Hoseok mau mengabulkan permintaanku.

Pernikahan yang dibuat sangat mendadak, aku bekerja keras untuk mengukir momen indah dan moment untuk terakhir kalinya bagiku dan juga Hoseok. Aku dan keluarga Hoseok memesan gedung dan menyiapkan baju pengantin. Kami telah selesai untuk melangsungkan pernikahan kurang dari 24 jam.

Pagi hari yang kunanti, kini aku sudah bersiap untuk melepas masa lajangku dengan pria pilihan Tuhan untukku. Sungguh aku menyesal, mengapa harus sekarang, tapi semua belum terlambat.

Pagi ini, aku sudah mengenakan gaun pengantin yang sangat indah. Nuansa putih, senada dengan dekorasi pernikahan. Suasana haru menyelimuti semua orang yang menyaksikan pernikahan ini, aku mencoba tegar dan tidak menangis. Aku berjalan didampingi ibuku menuju pelaminan.

Diatas sana, ada Hoseok yang sudah siap mengenakan setelan jas hitam. Dia tampak sangat tampan dan tersenyum memandangku, sedangkan disebelahnya ada Kent, yang menjadi pendamping pernikahan Kent. Aku berjalan setapak demi setapak, semua orang tak kuasa menahan air mata. Tidak untuk Hoseok dan juga aku. Karna kami tidak mau merusak moment berharga sekali dalam seumur hidup kami berdua.

Dan akhirnya aku sampai disamping Hoseok, dia memandangiku dengan senyuman diwajahnya. Aku sangat bahagia, sekaligus menahan derita dibalik senyumku. Air mata ini mengalir, meskipun aku mencoba tersenyum dihadapan Hoseok.

"Kita akan mulai pernikahannya!" tegas pendeta, yang hendak menikahkan kami. Kami mengikat janji suci, dihadapan tuhan. Hal yang membuatku tidak mampu menahan air mata ialah saat Hoseok memberi janji pernikahan.

"Aku akan tetap mencintaimu, dengan atau tanpa ragaku didunia ini!" Tangis semua orang pecah, mendengar kata-kata Hoseok yang mengingatkanku bahwa, esok aku tidak bisa melihatnya lagi.

Kami mengabadikan moment pernikahan ini, setelah kami resmi menjadi pasangan suami istri. Hoseok menyematkan cincin dijari manisku, air mataku jatuh membasahi tanganku. Aku pun memasangkan cincin dijari manisnya. Kami saling menatap, dan Hoseok menciumku didepan semua orang.

MY HOPE ~  [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang