part 6

2.1K 257 10
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Aku tidak mengerti kenapa jadi begini, rasanya aku tidak rela melihat Hoseok pergi meninggalkanku. Aku ingin menghalanginya pergi, tapi aku tidak mampu. Hoseok sudah pergi, dengan luka dihatinya. Begitupun aku, yang merasakan sesak didadaku.

Keesokan harinya, aku telah tiba di kampus. Aku mencari Hoseok setelah sampai, karna sejak semalam dia tidak menghubungiku, meskipun aku sudah mencobanya. Aku berlari mencari disetiap sudut tempat dikampus. Dimana Hoseok? Aku benar-benar putus asa, karna tidak berhasil menemukannya.

"Yerin, kamu mencariku?" tanya Kent, yang mendapatiku sedari tadi kebingungan.

"Aku tidak sedang mencarimu." Bukan Kent, aku mencari Hoseok. Apakah dia tidak kuliah? Kenapa tiba-tiba begini? Aku ingin bertemu dia, aku merindukannya.

"Apa Hoseok tidak masuk kampus hari ini?"

"Memang kamu gak tahu?" ujar teman kelas Hoseok, yang membuatku sangat bingung.

"Tahu apa? Cepat katakan!" rasanya jantungku berdegup sangat cepat, aku tidak tahu apa yang akan diucapkan olehnya, tapi kenapa aku sudah merasa sangat bingung.

"Tadi, ibu Hoseok datang ke kampus, dan dia memberi pengumuman pada kami semua!" ujarnya yang mambuatku semakin bingung dan ketakutan.

"Bukannya ibu Hoseok sedang sakit? kenapa dia bisa ada di kampus? ibu Hoseok bicara apa?" aku semakin mempertajam pertanyaanku, entah mengapa sekarang aku tidak tenang.

"Menurutku, ibu Hoseok tidak dalam keadaan sakit. Dia sangat sehat kok!" ujarnya yang membuatku semakin tidak bisa berkata.

"Lalu, apa yang dia sampaikan?"

"Hoseok sedang kritis, karna penyakitnya sudah terlalu parah. Ibu Hoseok bilang, sejak semalam. Hoseok sudah dilarikan kerumah sakit, dan ....!" ujarnya yang seketika membuat kakiku lemas. Aku terjatuh kelantai dan tidak bisa bicara apapun. Air mataku jatuh sangat deras, membasahi pipiku.

"Hoseok ...!" ucapku lirih sambil menangis terisak, karna dadaku terasa sakit tidak tertahan.

"Hari ini, Hoseok akan menjalani operasi pendonoran ginjal dan mata. Hoseok mendonorkan organnya untuk orang-orang yang membutuhkan, karna penyakit tumor otaknya, sudah tidak bisa ditolong. Ibunya hanya berpesan, untuk meminta maaf pada semua teman-teman, karna Hoseok besok sudah tiada." Seketika, aku merasa hatiku hancur mendengar semua itu. Dadaku sakit seperti ditikam ribuat belati.

Aku segera berlari dan mencari taxi dengan cepat. Aku menuju kerumah Hoseok untuk mencari tahu dimana Hoseok dirawat. Rumah sudah dalam keadaan sepi, aku hanya memohon pada Tuhan, jika aku tidak bisa bersama dengan Hoseok lebih lama, maka izinkan aku bertemu dengannya untuk terakhir kalinya.

Aku terus menangis dihalaman rumah Hoseok, aku sadar tidak ada yang tahu aku disini, sebab tidak ada siapapun dirumah Hoseok. Aku menyesali semua yang terjadi. Kenapa, aku tidak tahu Hoseok sedang menderita selama ini? Dan kenapa dia berbohong, mengatakan ibunya yang sakit padahal sejatinya dialah yang sedang berjuang melawan maut.

Aku benci dengan diriku sendiri, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri jika aku tidak bisa bertemu Hoseok untuk terakhir kalinya. Aku mohon Tuhan... Aku ingin bertemu Hoseok.

"Nak ...!" sapa seseorang yang membawa harapan untukku.

"Bibi, dimana Hoseok?" ibu Hoseok datang, seolah-olah dikirimkan Tuhan untukku dan menjawab doaku.

MY HOPE ~  [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang