part 4

2.1K 251 4
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Malam ini begitu menyedihkan untukku, entah mengapa aku ingin rasanya menangis. Hoseok, mengapa dia begini? mengapa aku merasakan sesak didadaku seperti ini? aku hanya terdiam sambil terus memikirkan banyak hal yang tidak mampu aku ungkapkan.

"Yerin, kamu gak apa-apa?" tanya Hoseok padaku. Aku menatap matanya, entah mengapa hati ini rasanya sakit.

"Hoseok, ayo kita pacaran ...!"

"Enggak Yerin, aku gak mau jadi pria yang hanya mengisi kekosonganmu saja ...!" ujar Hoseok sambil tersenyum dengan tatapan sendu.

"Iya, aku tahu ... aku egois, maafkan aku Hoseok!"

"Yerin, jika kamu butuh bahu untuk bersandar, aku akan siap memberikan bahuku untukmu. Tapi, jangan mencari pelarian, karna aku takut ... aku takut egoku menguasai pikiranku!" seru Hoseok sambil menatap wajahku sangat serius.

"Aku tahu, kita ini sahabat ... mana mungkin pacaran, rasanya sangat aneh!"

"Apa kamu tidak bisa mencintaiku, Yerin?" tanya Hoseok, yang membuatku diam seketika. Aku memandangi wajahnya yang sangat serius berbicara padaku.

"Kamu ini bicara apa Hoseok? kita ini sudah punya cinta sebagai sahabat, apa masih kurang cinta seperti itu?" entah kenapa, aku bicara begini, rasanya melihat ekspresi wajah Hoseok yang tersenyum seketika. Aku melihat senyum itu palsu.

Senyum itu, seakan bukan senyum yang tulus. Aku sendiri sebenarnya tidak tahu apa yang baru saja aku katakan, semua berlalu begitu saja. Raut wajah Hoseok berubah, tatapan itu adalah tatapan seperti orang yang kecewa.

"Hari sudah mulai malam, aku akan antarkan kamu pulang!" seru Hoseok, sambil mengalihkan pandangannya dariku. Apa yang sudah aku lakukan? apakah aku sudah menyakitinya? kenapa ini aneh sekali rasanya? hubungan kami semakin canggung.

"Kita sudah sampai, kamu gak mau turun, Yerin?" tanya Hoseok padaku dengan senyum cerah diwajahnya, seperti ingin mengingatkanku, bahwa dia adalah sunshine untukku.

Aku meraih tangan Hoseok dan menggenggamnya sangat erat. Pria itu menatapku sangat serius, dengan wajah bingung. Hoseok kemudian menyentuh pipiku dengan lembut, aku merasakan hangatnya sentuhan itu.

"Yerin, ayo kita pacaran 1 hari saja ... aku ingin membuatmu bahagia, setelah melewati malam yang menyakitkan hari ini!" ujar Hoseok yang berbicara sangat yakin, dan aku tanpa sadar mengangguk.

"Lalu setelah satu hari terlewatkan, apakah kita akan tetap pacaran?"

"Kamu ini imut sekali, Yerin ... kamu bilang kita ini sahabat!" seru Hoseok, sambil menatapku sangat dalam. Aku tidak tahu, kata sahabat itu selalu menghantuiku.

"Baiklah Yerin, besok kita libur kuliah ... dan aku akan membawamu jalan-jalan kebanyak tempat. Dimana sepasang kekasih biasanya pergi!" ujar Hoseok yang langsung membuatku tersenyum lebar. Aku mengangguk, dan kemudian kami terpisah.

Malam yang kulewati dengan sangat aneh, aku terus memikirkan Hoseok. Ini aneh, karna aku baru saja patah hati karna Kent. Kenapa aku bisa memikirkan sahabatku sendiri, sampai seperti ini? aku tidak mau, jika hubungan kami berubah jadi aneh. Hoseok benar-benar sudah mengganggu pikiranku, aku selalu memikirkannya.

Percaya tidak percaya, malam ini aku dan Hoseok telah melewati batas sebagai sahabat. Dan sekarang, Hoseok menjadi pacarku sehari, entah mengapa aku sangat senang. Walaupun Hoseok sebenarnya sering memperlakukanku sangat spesial, ini benar-benar membuatku senang.

MY HOPE ~  [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang