Warning : Mature content 🔞, semegyul, ukeyoun, topgyul, botyoun. Angst, hurt/comfort.
Chapter 2
Seungyoun merengganggkan tubuhnya, dan mulai membuka matanya perlahan. Sosok laki-laki yang baru di kenalnya semalam sudah menghilang.
Seungyoun terduduk dan menyentuh pipinya yang memerah, mengingat perlakuan laki-laki itu terhadapnya. Ditatapnya sebuah kertas di atas meja.
"Thanks...tapi aku harus pergi duluan, Maaf aku tak pamit dengan benar, kau tidur dengan sangat nyenyak"
Hanya catatan itulah yang di tinggalkan Hangyul. Seungyoun terdiam, apa yang dia harapkan, tentu saja laki-laki normal seperti Hangyul tak kan mau menghabiskan waktu lebih lama bersamanya.
Seungyoun meraih handphonenya.'Jam 9 pagi'
Seungyoun berjalan dengan enggan ke kamar mandi, semua nyaris seperti mimpi semalam. Laki-laki asing yang ditemuinya di jalanan, berbagi ranjang dengannya semalam, dan sekarang ia menghilang.
.
.
.
.
.
Seungyoun mengenakan kemeja berwarna putih dengan celana jeans berwarna hitam, serta sepatu converse berwarna putih, rambut panjangnya terurai hingga menutupi setengah wajahnya.
Ia berjalan di koridor kampusnya. Q University. Salah satu Universitas terbaik di Seoul.
Di abaikan tatapan-tatapan sinis dari setiap orang yang ditemuinya.
Ah sungguh Seungyoun sudah kebal, di cap sebagai gay bukanlah hal yang membuatnya merasa malu, setidaknya itu yang dipikirkannya.
Lagipula memang itu fakta sesungguhnya, dia memang gay dan berada di lingkungan kampus yang katanya menjunjung tinggi moral mahasiswa itu, Seungyoun tak mau ambil pusing selama mereka tidak mengusiknya secara gamblang.
Hari ini ada kelas pertama dari Professor Lee diruang 17, ah dia akan bergabung dengan angkatan 2017.
Seungyoun mengela nafas sedikit menyesal seandainya saja dia tidak di skors selama satu semester karena insiden tersebut.
Seungyoun melangkahkan kakinya masuk, kelas tersebut sudah sangat ramai dengan suara obrolan para mahasiswa. Namun, saat dia masuk keheningan langsung tercipta,
Seungyoun benar-benar muak, sungguh. Dia menatap kursi yang berada di paling belakang.
"Hey itu dia kan?"
"Astaga aku baru pertama kali melihatnya"
"Wow dia sangat berani, masih tetap berkuliah disini"
"Wah dia sangat cantik untuk seorang laki-laki"
"Bagaimana bisa kulitnya seputih itu"
"Sttt dia bisa mendengar kalian"
Seungyoun berjalan berusaha mengacuhkan bisikan-bisikan yang terdengar sangat jelas.
Dia duduk di kursi paling belakang, Seungyoun melirik sosok seorang laki-laki yang menenggelamkan wajahya di atas meja.Tertidur.
Seungyoun bisa mendengar dengkuran halus, dari sosok di sebelahnya. Laki-laki itu berambut coklat, tubuhnya atletis dan berisi.
Pasti dia adalah hoobaenya di kampus.Kelas mulai terisi penuh, Profesor Lee memasuki ruangan.
Seungyoun melirik sosok disebelahnya yang tak bergeming, masih tertidur dengan pulas. Di tepuknya perlahan bahu laki-laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING [GYULYOUN]
FanfictionSeorang laki-laki memasuki kehidupannya, merengkuh tubuhnya dengan erat, bibirnya menjelajahi permukaan kulitnya, berbisik dengan halus ke telinganya. Saat itu dia tahu, bahwa tanpa sadar ada perasaan yang tak bisa dibohongi didalam hatinya. Walaup...