Warning : Mature content 🔞, semegyul, ukeyoun, typo , Angst, badwords. Konten seksual eksplisit. Bahasa Vulgar. Ada adegan straight sex.
Chapter 6
"Jadi?"
"Apanya?"
"Yah...kissmark di lehermu, jangan bilang kau melakukannya dengan Seungyoun sunbae?"
"Hah? Melakukan apa? Mana mungkin, kau sudah gila ya? Kissmark ini kudapatkan saat bersama Eunjung noona" ucap Hangyul sambil memainkan handphonenya.
"Kau tahu, seharusnya kita mengajak Jenny, dia pasti langsung tahu jika si preman ini berbohong" ucap Kijoong sambil berbisik ke telinga Taeeun.
"Brengsek, aku bisa mendengarmu Kijoong-ah, kau sudah bosan hidup ya"
"Aku bukan gay...berapa kali sih harus kukatakan? Memangnya salah jika laki-laki normal dekat dengan seorang gay?"
"Ya, tapi...tapi kan. Kalau seandainya Seungyoun Sunbae wanita dia kan benar-benar tipe idealmu"
"Kalian kenapa jadi memihak Jenny?"
"Jenny bilang semua wanita yang pernah kau tiduri dan bahkan mantan-mantanmu kan memiliki kesamaan yang mirip"
"Hah? Memang mirip, aku kan suka wanita yang memiliki dada besar"
"Bukan itu bodoh, sadar tidak sih? Wanita yang bersamamu itu selalu memiliki kulit putih pucat, rambut hitam, bibir tipis, hidung mancung, mata sayu dan bergigi kelinci. Persis seperti Seungyoun sunbae, hanya saja dia laki-laki"
Hangyul terdiam sejenak mencerna ucapan Taeeun, sungguh dia bahkan tak menyadarinya.
" Shannon berambut pirang"
"Shannon itu bukan tipe idealmu tahu, kau menerima dia sebagai pacar hanya karena prinsip mu yang tidak akan pernah menolak wanita"
"Makanya kalau Jenny nasehati kau harus dengar"
"Kalau kau sampai menjadi gay..."
"Ssttt...stop kalian membuatku pusing, kalau kalian masih mengoceh pulang saja sana" ucap Hangyul sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Dia mengerutkan dahinya sedikit kesal mendengar ucapan kedua sahabatnya itu.
Sungguh dia bisa merasakan sedikit perasaan yang berbeda saat percumbuan dengan Seungyoun, rasanya jauh lebih nikmat bahkan dengan para partner seksnya. Namun ego dari seorang Lee Hangyul menolak untuk mengakuinya. Dia menepis jauh-jauh pikiran sesat itu dan mulai mencari kontak para partner sexnya. Dia hanya terbawa suasana malam itu. Ya itu pasti ketidak sengajaan. Namanya juga nafsu wajar saja dia menjadi khilaf? Setidaknya itulah yang hal yang dia yakini secara pasti. Membohongi diri sendiri? Setelah menghabiskan sesi penuh gairah dengan para wanita, dia pasti akan kembali normal lagi seperti Lee Hangyul yang dulu. Yakin?
.
.
.
.
.
.
Seungyoun meminum kopinya dengan perlahan. Mengabaikan tatapan intens dari laki-laki yang berusia 2 tahun lebih tua darinya itu.
"Hyung berhenti menatapku" ucap Seungyoun merasa risih.
"Bocah bernama Lee Hangyul itu, dia menginap di apartemenmu kan semalam? Dimana dia tidur? Jam berapa kalian tidur? Apa kau tidur mengunci kamar? Apa kau mengenakan celana pendek lagi?"
Seungyoun memutar bola matanya, jengah mendengar pertanyaan Sungjoo yang begitu mendetail. Dia memotong Honey Pancake favoritnya dan mulai memakannya dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING [GYULYOUN]
FanfictionSeorang laki-laki memasuki kehidupannya, merengkuh tubuhnya dengan erat, bibirnya menjelajahi permukaan kulitnya, berbisik dengan halus ke telinganya. Saat itu dia tahu, bahwa tanpa sadar ada perasaan yang tak bisa dibohongi didalam hatinya. Walaup...