Warning : Mature content 🔞, semegyul, ukeyoun, topgyul, botyoun. Angst, hurt/comfort.
Chapter 3
Hangyul meraih handponenya sambil menyipitkan matanya dan menatap layar. Jam menunjukkan pukul 7 pagi.
Dia menatap sosok laki-laki yang tidur di sebelahnya, tanpa sadar dia terdiam dan memandangi wajah tidur Seungyoun, kulitnya sangat putih dan bersih, di usapnya dengan lembut sudut bibirnya yang membengkak bekas tamparan.
Rambut panjangnya menutupi sebagian wajahnya.
Cantik.
Dia bahkan bisa melihat bulu mata Seungyoun yang sangat panjang, bibirnya berwarna pink cerah.
Hangyul menggelengkan kepalanya, selama ini dia berbuat baik hanya untuk membalas kebaikan Seungyoun padanya.
Secara perlahan dia bangkit dari ranjang dan berjalan keluar kamar.
Dia membuka pintu kulkas dan meraih beberapa kemasan sosis, ham, dan 5 butir telur. Sebenarnya dia menahan lapar sejak tadi malam karena Seungyoun menolak untuk makan apapun.
Hangyul mulai nenggoreng telur mata sapi setengah matang bersama sosis berukuran jumbo.
Seungyoun terbangun saat mencium aroma masakan dari dapur. Di tatapnya sisi di ranjangnya yang kosong.
“Hangyul-ah” ucapnya sambil mengusap matanya.
“Oh Hyung duduklah aku membuat sarapan. Aku benar-benar lapar”
“Aku tak tau kalau kau bisa masak”
“Hyung menggoreng sosis dan telur satu-satunya keahlianku dalam urusan dapur”
Hangyul mengisi piring Seungyoun dengan, 3 lembar roti tawar, 3 telur mata sapi 4 sosis berukuran jumbo dan 6 potong daging ham.
Dia juga menuangkan segelas susu ke dalam gelas berukuran tanggung.
“Umm Hangyul-ah ini terlalu banyak”
“Ha? Benarkah”
Seungyoun memindahkan 2 roti tawar, 2 telur mata sapi, 2 sosis berukuran jumbo serta 3 potong daging ham kepiring Hangyul.
“Astaga Hyung kau harus makan lebih banyak”
“Hey ini porsi normal tahu”
Mereka sarapan dalam diam, sampai akhirnya Seungyoun berbicara dan memecahkan keheningan.
“Terima kasih untuk semuanya Hangyul-ah”
“Oh santai saja Hyung, kau kan selalu baik padaku. Kurasa wajar kalau aku berusaha menolongmu sebisa ku”
Seungyoun tersenyum dan mulai memakan sebuah sosis berukuran jumbo.
Hangyul terdiam, entah mengapa saat Seungyoun memakannya terlihat sensual dimatanya.
Seungyoun meminum susunya dan menjilat bekas tetesan putih itu, disudut bibirnya.
Hangyul mengumpat dalam hati dan membuang mukanya.
‘What the fuck, Lee Hangyul. Pikiranmu benar-benar kacau’
Drakkk
Dia bangkit dengan cepat dari tempat duduknya, dan segera meminum susu di gelas hingga tak bersisa.
Hangyul dengan tergagap meraih handphonenya.
“Ummm...hyung kurasa aku akan pulang sekarang. Aku ada mata kuliah jam 9”
“Oh baiklah, hati-hati ya”
Seungyoun segera bangkit dan berjalan menyusul Hangyul ke pintu apartemen.

KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING [GYULYOUN]
FanfictionSeorang laki-laki memasuki kehidupannya, merengkuh tubuhnya dengan erat, bibirnya menjelajahi permukaan kulitnya, berbisik dengan halus ke telinganya. Saat itu dia tahu, bahwa tanpa sadar ada perasaan yang tak bisa dibohongi didalam hatinya. Walaup...