Kyuu

31 7 0
                                    

"Maafin gue kak.. gue ga bermaksud buat boongin lo.. gue cuma gamau elo disana khawatir sama gue apalagi mikir aneh aneh tentang papa" -batin vava.

--

07.30
.
.
.
Kringgg.. kringgg.. kringggggg

Dengan malas cowok itu mematikan alarm diatas nakas lalu mengucek ucek kedua mata elangnya.

Setelah beberapa saat untuknya mengumpulkan seluruh nyawanya dia pun bergegas bangun dari ranjang untuk bersiap diri pergi ke sekolah.

Sekolah.

Satu hal yang sangat membosankan baginya. Terlebih pada hari senin. Tak hanya rasa bosan bahkan dia benci hari senin.

Mengapa tidak, dia harus mempersiapkan diri setelah dua hari libur weekend dan masih harus mengikuti upacara bendera yang sebenarnya pun jarang dia ikut. Selain itu dia juga merasa paling sial dihari itu, seperti contoh senin lalu. motornya mogok disaat dia sedang dikejar waktu, dan lebih parahnya saat dia mendorong motor sendirian dan masih terkena cipratan air comberan. Duh sadboy.

Hanya perlu beberapa menit bagi cowok itu untuk menyiapkan dirinya. Dia tak perlu berdandan sebagus mungkin karna tanpa dia berdandan pun sudah terlihat aura ketampanannya.

--

Resvan Alvaro Jeconia.

Putra bungsu dari keluarga jeconia dan seorang pembisnis sukses, alexander jeconia. Ayahnya sukses dalam dibidang kuliner dan kini mampu membuka cabang banyak kota dinegari kangguru tersebut. Banyak perusahaan besar pengekspor rempah rempah menjalin hubungan kerjasama dengan bisnis kuliner ayahnya tersebut.

Dari bisnis kuliner itulah alexander bertemu dengan pujaan hatinya yang kini menjadi permaisuri sejatinya.

Resvan menurun sifat kakaknya yang bisa terbilang 'badboy' bahkan bisa lebih parah. Kakaknya memang badboy namun tak keras kepala tidak seperti dirinya. Sehingga sekolahnya dia terkenal dengan julukan The Most Wanted nya SMA Pelita Satria.

Bagaimana tidak, sudah memiliki paras tampan apalagi tajir walaupun badboy.

Banyak siswi siswi menyukai dirinya. Namun tak sedikitpun ada respon balik dari resvan. Resvan selalu berfikir "hanya menyukai, tak menyanyangi apalagi dengan hati". Kata kata itu selalu terukir betul dihati dan pikirannya.
--

"Pagi ma, pa" suara anak tersayang yang sedang mereka tunggu pun sudah terdengar.

"Pagi sayang" balas mama dan papa nya bergantian.

"Lama lu" sewot kakaknya yang kesal menunggu dirinya yang tak kunjung turun kebawah.

"Bacot" ucap resvan.

Dan mereka pun segera sarapan agar anak bungsunya tak terlambat untuk pergi ke sekolah.

"Bi sini gabung sama kita sarapan bareng" panggil resvan.

"Oh iya den.. nanti saya bisa sarapan sendiri dibelakang den" jawab bi ijah lembut.

"Kenapa ga sekarang bi.. bareng kita ya kan pa, ma" ucap resvan.

"Tap-p pi" ucapan bi ijah terpotong karena mama nia.
"Gapapa bi.. bersih bersihnya nanti aja bareng sama saya" sahut mama nia.

"Tapi nyonya saya kan cum- " ucapan bibi terpotong lagi dan kini bukan karna mama nia ataupun resvan namun,
"Bibi saya potong gaji loh" ancam papa alex.

"Eh iya tuan baik akan saya turuti" jawab bibi pasrah.

"Apa harus diancem dulu sama papa?" ucap anak pertama dikeluarga itu yang seketika suasana pecah dengan canda tawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALVARETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang