Go

35 10 0
                                    


06.45
.
.
.
"Den.. bangun den" ucap pembantu itu sambil menggoyangkan tubuh cowok tersebut.

"Den.. bangun udah siang ini den" ucapnya lagi karena cowok itu masih saja belum bangun.

"Iya bi.. ak udah bangun kok" jawab cowok itu sambil mengucek kedua matanya.

"Yasudah kalo aden sudah bangun.. sarapan sudah siap dibawah den" ujar bi siti lembut.

"Iya bi" jawab cowok itu sambil beranjak dari tempat tidur.

Beberapa menit kemudian cowok itu turun dan bergegas berangkat tanpa melupakan sarapannya.

Setelah sarapan selesai cowok itu pamit untuk berangkat sekolah.

"aku berangkat.. oiya mama sama papa keluar kota lagi ya bi?" Tanyanya sambil berpamitan.

"Iya den tadi shubuh baru aja berangkat.. tadi tuan sama nyonya titip pamit buat aden" jawab bi siti sopan.

"Oh yaudah" ucapnya sambil berjalan meninggalkan ruang makan.

"Iya den hati hati dijalan" seru bi siti.

--

Hanya butuh waktu 10 menit bagi cowok itu untuk pergi kesekolah. Jarak rumah dengan sekolahnya pun tidak begitu jauh tapi memang cowok itu suka sekali untuk berangkat kesekolah lebih mepet jam masuk.

Dengan alasan menghindari macet padahal alasan utamanya itu dia tidak biasa bangun pagi.

Sewaktu ditengah perjalanan ban motor yang dinaiki cowok itu tiba tiba kempes. Sialnya lagi didaerah situ sedikit sekali tempat tambal ban apalagi jam segini.

"Ashh.. pake acara kempes segala nih ban motor.. udah jam segini lagi.. mana jam pertama pelajarannya bu novi.. mampus gue" gumam cowok itu. Bu novi adalah salah satu guru killer disekolah.

Bolak balik dia memastikan ban motornya masih layak digunakan hanya untuk sampai kesekolah atau tidak. Namun tampaknya tidak akan mungkin sampai disekolah tepat waktu walau motornya ia naiki.

Walaupun kempes sedikitpun itu pasti akan mengurangi laju motor.

"terus gue kesekolah naik apa anjirr.. masa gue jalan sih" gerutunya dalam hati.

Mau tidak mau cowok itu memarkirkan motor ninjanya di depan sebuah minimarket. Cowok itupun segera menghubungi supir dirumahnya untuk datang mengambil motornya.

Sewaktu ia mendorong motornya menuju minimarket didepan tiba tiba bungkusan sampah coklat sudah dimakan terbang dan menempel mengenai seragam putih nya.

"Bangsat.. buang sampah seenak jidat.. mana kena baju putih gue lagi arghhh.. sial banget gue hari ini" gumamnya dijalan sambil terus mendorong motornya.

Sesampainya diminimarket cowok itu segera masuk ke minimarket untuk membeli tissue basah dan air minum.

Setelah membayar dikasir cowok itupun duduk didepan minimarket sambil melemaskan sebentar otot ototnya yang menegang sebab mendorong motor beberapa meter.

"Gila tu orang buang sampah seenaknya.. mana bawa mobilnya kenceng banget lagi.. untung air didepan juga ga muncrat ke gue" gumamnya kesal sambil membersihkan noda coklat yang mengenai baju putihnya tadi.

"Bodo ah udah jam segini juga" batinnya.

Beberapa menit setelahnya pak budi datang dengan petugas bengkel supaya motornya dapat dibawa ke bengkel dan diperbaiki.

"anterin saya kesekolah" perintah cowok itu.

"Bukannya sudah telat ya den?" Tanya pak budi bingung.

ALVARETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang