Enam

503 101 39
                                    

-

Manis
sekali, Dongpyo sudah tidak memiliki kuasa atas tangan yang sibuk menyuapi kue brownies coklat yang lembut kepada dirinya sendiri. Sesekali ia berkomentar mengenai betapa manis dan enaknya brownies ini; tidak peduli akan tatapan penuh cinta dari dua pemuda yang sedang bersamanya.

Dua pemuda itu sekarang duduk bersebelahan, sedang bekerja sama;

Junho sibuk mengotak-atik ponselnya; membuka aplikasi kamera, mengambil foto Dongpyo, baik foto biasa atau foto yang menggunakan filter menggemaskan.

Lalu ada Eunsang yang asik membantu Junho memilih filter dan angle yang pas ketika mengambil foto kekasih manisnya itu. Sesekali dia berucap pelan,

"Filter kelinci ini pasti cocok."

"Astaga, kenapa pacarku lucu sekali."

"Jangan lupa mengirim folder koleksi foto Dongpyo mu padaku, selain foto-foto ini, kau pasti ada foto baru lainnya, ya, kan?"

Mendengar komentar bisik-bisik itu, Junho tertawa dalam hati,

Si bodoh ini bilang dia tidak menyukai Dongpyo, tapi ujung-ujungnya selalu meminta koleksi foto Dongpyo dariku dan sekarang malah berpacaran, dasar.

Kenapa juga masih meminta foto Dongpyo dariku? Kan Dongpyo sekarang pacarnya, harusnya dia bisa meminta dan mengambil sendiri.

Orang aneh.

Junho kemudian memilih untuk keluar dari aplikasi kamera, meletakkan ponsel tadi di samping kue brownies yang merupakan porsinya; berhenti mengambil foto dan tentu diprotes Eunsang,

"Hey, kenapa kau berhenti?!" seru Eunsang, sekali lagi dengan suara yang pelan; ia malu jika kedengaran Dongpyo.

Kesal, Junho menyentil dahi Eunsang dan direspon dengan rintihan sakit dari orang yang dia sentil. Baru saja Eunsang akan membalas sentilan itu,

"Eunsang, dahimu nggak apa?"

Yang disebut menoleh berbarengan bersama Junho, menatap ke arah Dongpyo yang dari raut wajahnya terlihat khawatir; laki-laki manis itu sampai berhenti memakan brownies begitu mendengar rintihan sakit kekasihnya.

Eunsang diam sejenak, matanya mengintip ke arah Junho sebentar lalu kembali menatap Dongpyo yang khawatir dengan bibir yang melengkung ke bawah.

"...Dahiku sakit disentil Junho..." rengek Eunsang sambil memajukan wajah dan mengerucutkan bibirnya; bersikap sok manja, tidak mempedulikan wajah jijik Junho di sebelahnya.

Eunsang niatnya hanya bercanda,

Junho juga berpikirnya Eunsang hanya bercanda dan ia pikir Dongpyo juga akan membiarkan hal tadi sebagai angin lalu,

Tapi betapa kaget dan terkejutnya mereka begitu wajah Eunsang dicangkup oleh kedua tangan Dongpyo dan bagian di dahi yang sedikit memerah itu dikecup oleh pujaan hati mereka,

"Hush, hush, pergilah rasa sakit," ujar Dongpyo sambil meniup dahi yang dikecupnya tadi lalu ia usap-usap dengan jempolnya.

Selesai mengusap-usap dahi yang sakit tadi, Dongpyo mengecupnya lagi. Tidak menyadari tatapan cemburu dari Junho.

Kenapa bukan aku yang jadi pacarnya,

Kalau Yohan sunbae melihat ini bagaimana reaksinya, ya?

Pasti kota akan dibanjiri oleh tangisannya,

Junho menusuk browniesnya kasar menggunakan garpu, lalu memakan; mengunyah--tidak, tepatnya ia mencabik-cabik brownies itu untuk melampiaskan kekesalan.

ʀᴜᴍᴏʀ , ɢᴏssɪᴘ | ᴇᴜɴᴘʏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang