Satu

1.2K 186 23
                                    

-

"Hyung,
jago taekwondo kan? Ayo hyung sekarang cari penyebar rumor itu terus ditendang!!"

Dongpyo tiba-tiba meloncati pagar rumah Yohan, mengagetkan Yohan dan temannya yang sedang duduk selonjoran di lantai teras,

"Dongpyo, nanti kamu bisa jatuh dan terluka kalau masuk ke rumahku gitu terus-"

"AAAAA POKOKNYA HARUS DIBURU, KALO PERLU BIKIN POSTER WANTED GITU!"

Teriakan Dongpyo barusan hampir saja membuat telinga seorang Kim Yohan tuli,

"Hyung nanti tendang hiyaaat... hiyaaat! Terus pheew pheewww!"

selain menyuarakan suara tendangan, Dongpyo juga tidak lupa memperagakan gerakan taekwondo menurut imajinasinya.

Ia lalu hampir kehilangan keseimbangan ketika mengangkat kakinya tinggi-tinggi tapi untungnya Yohan langsung bangkit dari zona nyamannya dan segera menangkap Dongpyo,

Yang diajak untuk menendang penyebar rumor hanya nyengir kuda sambil sesekali tertawa. Tingkah si mungil ini terlalu menggemaskan, "Phew! phew! itu bukannya suara pistol, ya, Pyo?"

"Eh, begitukah? Tapi saat aku liat hyung latihan, kedengarannya seperti phew! phew! Terus tendangannya kayak hiyaaaat phew! phew! Kerennn gitu deh," ujar Dongpyo sambil meloncat-loncat kecil di tempat, kedua tangannnya ditepuk.

"Rumor apa sih, Pyo?" tanya teman Yohan yang juga ikut tersenyum geli melihat tingkah si bocah,

Dongpyo baru sadar, "Eh, ada Seungyoun hyung! Halo hyung!" tangan Dongpyo langsung melambai-lambai, Seungyoun pun ikut melambai-lambaikan tangannya.

"Anu, hyung, ada rumor yang bilang kalau aku sama Yohan hyung pacaran!" seru Dongpyo sambil berkacak pinggang diiringi dengan kedua alisnya yang melengkung ke bawah, tak menyukai rumor itu.

"Loh, Yohan kan sudah lulus SMA, kok rumornya baru sekarang?"

Dongpyo menggeleng, tangannya masih di pinggang, dia juga tidak mengerti.

"Pokoknya, aku mau nanyain seluruh anak di sekolah. Nanti Yohan hyung bantu aku nge-hiyaat phew! Phew! Pelakunya ya!" Dongpyo mengacungkan jari telunjuknya ke arah Yohan yang telah kembali selonjoran, cengiran kuda di wajahnya tidak hilang karena tingkah Dongpyo membuatnya geli dalam kegemasan.

"Iya, nanti hyung hiyaat!-in pelakunya, ya, biar Pyopyo senang, hahaha," jawab Yohan sambil mengangguk untuk memuaskan permintaan Dongpyo.

"Kalau begitu aku pergi dulu, ya, hyung. Ada tugas  geografi!" Dongpyo segera melompati pagar Yohan sambil melambaikan tangannya.

"DONGPYO JANGAN LONCAT-"

Seungyoun masih menatap kagum lompatan tinggi Dongpyo sedangkan Yohan mencangkupkan kedua tangannya untuk berterimakasih pada Tuhan karena Dongpyo tidak jatuh dari melompati pagarnya dan berdoa semoga selanjutnya Dongpyo tidak main lompat-lompat pagar karena itu berbahaya.

"Yohan, kamu bener-bener mau nge-hiyaat phew phew! Orang yang menyebar rumor itu?"

Yohan menolehkan kepalanya ke arah Seungyoun, "Nggak sih, biar mereka mikirnya, Yohan si atlet taekwondo itu pacarnya Dongpyo, berarti mereka gak boleh macem-macem sama Pyo. Nanti kena hiyaat."

Seungyoun dan Yohan kemudian tertawa bersama dengan kosakata baru mereka, hiyaat phew! phew!

• × •

Dongpyo melahap roti vla di bawah atap depan teras kafe samping sekolahnya. Ia memperhatikan serius tetes-tetessn rintik hujan yang membasahi permukaan di depan matanya.

Sesekali kakinya menginjak pelan genangan air membuat ujung sepatu kulit hitam legamnya basah.

Lelaki mungil bersurai hitam ini tengah berteduh, menunggu tetangganya menjemput.

Tadi Yohan tiba-tiba menelponnya, menanyakan kabar untuk sekedar basa-basi lalu menanyakan apa disana juga hujan. Dongpyo menjawab sesuai kenyataan dan Yohan bilang ia akan menjemputnya.

Awalnya Dongpyo sih menolak, bilangnya ia akan menunggu hujan berhenti.

Tapi Yohan menolak tolakan Dongpyo, nanti anak ayam dicari induknya karena tidak pulang-pulang.

"Wah, kamu yang dirumorkan pacaran dengan Kim Yohan, ya?"

Kalimat itu memicu kekesalan Dongpyo, rumor itu lagi! Ih!

"Aku nggak pacaran dengan Yohan hyung!" tukas Dongpyo, menoleh untuk mencari tahu siapa yang menyebutnya sebagai pacar Yohan lagi, "Cuman tetangga!"

Dongpyo langsung berjalan mundur begitu tahu siapa si pemilik suara yang menegurnya tadi,

"Pak ketua..."

"Aku ada nama, Lee Eunsang." Eunsang menghela napas, "Menyebutku dengan sebutan Pak juga terkesan tua sekali, aku kan hanya ketua kelas di kelasmu."

"Maaf, Pak- eh, Eunsang." Dongpyo lalu tertawa garing mencoba untuk menghilangkan rasa malunya karena membentak si ketua kelas, "Eunsang nggak pulang?"

"Kamu sendiri kenapa nggak pulang tapi malah asik makan roti disini?"

"Kan hujan, terus aku lapar."

"Sama, aku juga belum pulang karena nunggu hujan."

Dongpyo hanya manggut-manggut sambil mengambil gigitan kecil rotinya.

Lalu seolah ada bohlam terang di atas kepalanya, Dongpyo teringat,

"Eunsang tahu siapa yang nyebarin rumornya, nggak?"

Eunsang memiringkan kepalanya, berpikir, "Aku cuman curi dengar."

Dongpyo ber-oh ria.

Tiba-tiba mobil merah mencolok yang kontras dengan pemandangan abu kota lewat di depan mereka, kaca pengemudi diturunkan, menampilkan sosok atlet taekwondo yang merupakan tetangga sekaligus teman dari kecil Dongpyo,

"Pyo-"

"Lagipula, siapa yang nggak curiga dengan sikap seorang Kim Yohan yang tiap hari selalu mengantarmu pulang padahal dia kampusnya sangat jauh dari sini. Semua orang pasti akan berpikir kalau kalian punya hubungan yang lebih dari sekedar teman," celetuk Eunsang dengan volume rendah yang membuatnya hampir tidak terdengar. Ia tersenyum menyeringai sambil mengatakan itu.

Dongpyo entah bagaimana penyebabnya tidak dapat mendengar ucapan Eunsang, mungkin karena hujannya semakin deras,

"Eunsang ngomong apa tadi?" ia bertanya sambil mengarahkan telinganya mendekati Eunsang.

Tapi seolah beruntung, Yohan mendengar, telinganya tajam,

Siapa sih cowok tomat ini?

-
Tbc

ʀᴜᴍᴏʀ , ɢᴏssɪᴘ | ᴇᴜɴᴘʏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang