22

38.7K 846 14
                                    

Brenda mencari tahu di mana Juan Carlos berada melalui Mami Lis. Ia juga memberitahukan Mami Lis kalau Lexi sudah setuju untuk melepaskan keperawannya.

Mami Lis tentu saja menyambut gembira hal tersebut. Akhirnya ia bisa kembali mendapatkan kepercayaan Juan Carlos lagi. Ia pun menyuruh anak buahnya mencari di mana keberadaan Juan Carlos.

"Juan Carlos besok akan mengadakan pesta di Villa Lucia. Kamu datang saja ke sana," ucap Mami Lis.
"Tapi Mami kalau ke sana tanpa undangan bisa-bisa aku diusir," ucap Brenda.
"Tenang saja nanti semua mami yang urus. Mami kenal salah satu pelayan di sana nanti yang paling penting kamu bawa si Lexi ke sana nanti ada teman mami yang urus semuanya."
"Terima kasih Mami," ucap Brenda dengan semangat.

Setelah memutuskan komunikasinya dengan Mami Lis, Brenda tersenyum licik. Ia tidak mengatakan yang sebenarnya kalau bukan Lexi yang akan melayani Juas Carlos melainkan Laura, adiknya. Tentu saja tidak mungkin kalau mengharapkan Lexi tentu saja gadis tersebut menolak semuanya.

"Lihat saja Lexi. Ini baru permulaan nanti kamu akan merasakan sakit yang luar biasa. Adik yang selalu kamu banggakan, sayangi, lindungi terjerumus dalam dunia malam." Brenda tersenyum puas.

"Kalau saja kamu ga menolak dengan semua yang ku rencanakan tentu saja adikmu ga akan jadi korbannya."

Brenda menghubungi Laura dan memberitahukan tentang semua rencananya.

"Kak, aku takut," ucap Laura.
"Kenapa harus takut? Kan ada aku yang akan melindungi kamu. Kamu tenang aja yaa," ucap Brenda mencoba menenangkan Laura.
"Kalau pria itu macam-macam gimana kak?"
"Ga mungkin macam-macam. Selama masih ada kakak di samping kamu semuanya aman, Lau."
"Baiklah Kak. Aku akan menuruti semua apa yang kakak katakan."
"Kamu memang gadis baik, Lau."
"Tapi Kak. Kalau aku sudah menemani pria itu akan dapat uang 500 juta buat biaya operasi mama 'kan kak?"
"Tentu saja. Uang akan segera ditransfer ke rekening kamu."
"Berarti kak Lexi ga akan jadi wanita malam dan menjual tubuhnya lagi kan, Kak."
"Iya Lau. Kalau sudah mendapatkan uang 500 juta tentu saja Lexi ga akan menjual dirinya lagi. Kamu, Lexi, dan Tante Sila akan hidup seperti dulu lagi. Hidup bahagia dan normal layaknya keluarga lainnya."
"Benar yaa kak." Suara Laura terdengar serak. Ia menangis menginginkan kebahagiaan untuk keluarganya.
"Benar Lau. Bayangkan deh kalau tante Sila sehat, kamu bisa sekolah lagi di sekolah yang baru, Lexi kembali kuliah setelah itu mendapatkan pekerjaan yang layak tentu itu akan sangat membahagiakan tante Sila 'kan."

Laura menangis dibalik telepon. Ia sangat menginginkan semua itu terjadi. Permintaannya pada Tuhan tidak banyak hanya ingin keluarga yang bahagia bersama mama dan kakaknya.

"Lau sudah jangan menangis Sayang. Kamu pasti bisa, kamu harus tetap semangat," ucap Brenda.
"Iya Kak. Terima kasih banyak sudah mau menolong aku, mama, dan kak Lexi." Laura sangat bersyukur Brenda mau menjadi penolongnya.
"Iya Lau. Tapi besok aku jemput kamu di mana?"
"Besok aku jaga malam mama, kak. Jadi jemput aja di rumah sakit."
"Ok Lau."

Brenda berteriak kegirangan. Ia sangat bahagia semua rencananya berjalan dengan lancar dan dengan mudahnya Laura ditipunya. Memamg lebih mudah membohongi gadis yang mengharapkan kebahagiaan walau semua terasa fana.

****

Keesokan harinya

Malam ini merupakan malam yang paling penting bagi Laura. Ia nekat pergi dari tugasnya malam ini menjaga Sila. Kalau ia tidak melakukan ini segala dalam hidupnya tidak akan berubah dan ia yakin setelwh malam ini, kehidupannya dan keluarganya akan menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Sweet Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang