5. Keputusan Azura

15 4 0
                                    

Sejak kejadian tadi di kantin, Zura tidak fokus pelajaran, dia terus memikirkan omongan Ridho, sampai dia di tegur oleh guru.
"Itu yang pakai kacamata, maju ke depan!" Perintah bu Gun. Bu Gun adalah guru matematika, dia merupakan guru tergalak di SMA ini.
Azura yang sedang melamun pun kaget. Dia memberi isyarat kepada bu Gun apakah benar dirinya yang dipanggil? Karena dia merupakan satu satunya murid di kelas ini yang berkacamata.
"Iya kamu siapa lagi!. Maju." Kata Bu Gun dengan sangarnya.
Murid murid mulai berbisik bisik.
"Semuanya diam!" Kata Bu Gun.
Azura pun melangkah ke depan menghampiri Bu Gun.
"Kenapa kamu ngga perhatiin pelajaran saya?!" Tanya Bu Gun dengan nada marahnya.
"Maaf... bu.!" Kata Zura
"Karena saya paling tidak suka ada anak yang melamun di pelajara saya, maka, silakan keluar dari pelajaran saya!" Bentak Bu Gun kepada Azura.

Azura pun keluar kelas dengan ekspresi takut. Murid yang lain melihatnya dengan ekspresi iba.
Pelajaran kembali dilakukan dengan normal.

***

Pulang sekolah di perjalanan, Zura terus-terusan dihujani pertanyaan oleh Laura.

"Zura, bu Gun itu guru paling galak di sekolah ini, makanya kamu jgn berani berani ya melamun di pelajarannnyaa." Oceh Laura.
"Emang nya kamu melamunin apa si?" Imbuh Laura.
"Engga, cuma gue trus terusan inget perkataan kak Ridho tadi." Kata zura
"Oooh yang tadi, udah lah terima aja." Saran Laura
"Nanti deh. Tuh ada angkot." Kata Zura mengalihkan pembicaraan.

***

Malam ini terasa sangat dingin, Zura sedang merenung di atas kasurnya. Memikirkan ucapan dia. Ya dia yang tidak lain adalah Ridho. Memikirkan apakah dia menerimanya atau tidak. Tiba tiba perutnya terasa sakit, dia pun bergegas ke kamar mandi.
Hp nya iya letak kan di atas kasur.

***
Malam ini Kevin sedang berada di kamar Ridho.
"Dho, lo beneran mau jadiin Zura pacar lo?" Tanya Kevin
"Iya lah, sementara sebelum gue dapet yang lebih cantik." Kata Ridho
"Gila lo, eh siapa tau gak diterima hahaha." Ledek Kevin.
"Feeling gue si dia terima. Bentar nih gue chat dia dulu. " kata Ridho
Ridho pun mengirimkan pesan kepada Zura.

Zura, lo udh tidur blm?

***
Hp Zura mendapatkan notif dari Ridho. Dan sayangnya yang buka adalah Laura, bukan nya Zura.

"Ada pesan tuh, mumpung Zura gak ada, gue buka ah." Kata Laura.

Laura membaca pesan dari Ridho dan berniat untuk membalasnya.

Belum kak, ada apa?

Masalah yang tadi di kantin, gimana?? Lo terima gak?

Yang mana kak?

Yang masalah pacar itu

Oooh, sebenernya aku mau.

Makasih Zura, sekarang kita resmi pacaran yah.

***

"Di jawab weh, dia nerima gue." Kata Ridho pada Kevin.
"Wah serius hah?" Tanya Kevin masih tidak percaya.
"Iya lah. Secara gue kan ganteng." Kata Ridho
"Halah.. lo tuh ya PD nya tingkat Dewa " kata Kevin
"Bodo amat." Kata Ridho

***

Laura cekikikan sendiri, Zura yang sudah keluar dari kamar mandi pun bingung, lalu dia bertanya.

"Ada apa lo senyum senyum sendiri?" Tanya Zura.
"Ini buka aja HP lo." Kata Zura dengan cengengesan
Zura membuka HP nya dan langsung membuka aplikasi WA nya. Dia kaget bukan main setelah melihat percakapan nya dengan Ridho yang aslinya bukan dirinya, tetapi Laura lah yang membajak.

"Laura apa apa an si!!!!!" Marah Zura.
"Lah abis gue greget, aslinya lo mau kan?" Kata Laura.
"Ya mau si, tapi gue baru pertama kali pacaran." Kata Zura.
"Tuh kan mau juga. Bener lo baru pertama kali pacaran?" Tanya Laura.
"Iya. Pacaran itu enak gak sih? " jawab Zura dan tanya Zura.
"Ya ada enak dan enggak nya, enaknya ya jadi punya teman dekat selain sahabat, nggak enaknya ya kalau putus dan lebih parahnya kalau hanya dijadiin pelampiasan doang. Tapi lo jangan buruk sangka dulu sama Kak Ridho." Ucap Laura panjang.
"Ooh gitu, yaya." Kata Zura.

Akhirnya Azura punya pacar, sayangnya dia memiliki pacar yang tidak benar benar mencintainya..

Kasian yah, :)




Terima kasih buat yg udah baca😊
Jangan lupa vote yah😄
Salam

Tsabita IP.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Azura LarasatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang