First Meet

30 6 0
                                    

Sebuah keluarga sedang mengantarkan salah satu anggota keluarganya di bandara, mereka nampak tak rela melepaskan perempuan itu. Berbeda dengan perempuan itu dia ingin cepat pergi dari tempat itu karena dia merasa risih dengan tatapan para orang yang lewat di bandara. Bagaimana tidak risih jika satu orang yang pergi diantar oleh 11 orang belum lagi dengan pakaian mereka yang serba hitam.

"Udah deh kalian itu aku kan cuma pulang ke rumah kenapa kalian semua ngotot mau anterin aku pergi kaya gak akan kembali lagi?" ujar perempuan itu.

"Kenapa kamu pulang disaat seperti ini?Tinggallah disini beberapa hari lagi kamu perlu pe..."

"Aku gak papa kok, ayah tenang aja aku usahain telepon ayah setiap hari biar ayah gak khawatir lagi" ucap perempuan itu dengan cepat memotong kata dari pria baruh baya di depannya.

"Gak cuma ayah yang khawatir kami juga Nda, berat buat kita melepas kamu pulang" ucap perempuan satu lagi.

"Hm...aku tau tapi ini keputusanku aku harap kalian mengerti kalo aku punya keluarga lain, jika mereka tidak menerimaku aku alan kembali pada kalian" perempuan itu menjawab sambil tersenyum.

Akhirnya perpisahan keluarga itu harus berhenti karena panggilan keberangkatan pesawat yang akan lepas landas.

"Aku kembali..."

🔥🔥🔥🔥🔥

Indonesia

Drrtt.... drrttt....

"Halo Ma"

"Hallo Nak, kamu sudah sampai belum?"

"Sudah Ma, ini lagi cari taksi"

"Ya udah kamu hati-hati ya, rumah lagi kacau papamu marah-marah"

"Mama ikut aku saja kalau begitu"

"Tugas seorang istri adalah menemani suaminya dimanapun dia tinggal"

"Bukankah tugas seorang ibu selalu menjaga dan merawat anaknya"

"Sepertinya Papa memanggil Mama, sudah dulu ya Nak Mama menemui Papa"

Tut...tut...tut...

Yanda POV

Mellyanda Adila F itulah namaku, diusiaku yang ke-19 tahun ini aku memutuskan kembali ke negara aku dilahirkan. Ya sejak usiaku 11 tahun aku pergi ke negara lain karena suatu hal. Dan karena hal itulah aku kembali lagi.

Sambil menunggu supir aku membuka handphone mengirim pesan pada ayahku aku sampai dengan selamat. Tak sengaja aku menabrak seseorang aku mendongak melihat siapa yang aku tabrak.

"Maaf aku gak sengaja"

Bukannya menjawab permintamaafan dariku dia langsung pergi setelah melihat sekilas ke arahku. Laki-laki arogant.

"Yanda..."

"Tio, apa kabar? Kamu kok ada disini?" ucapku kaget kenapa dia ada disini aku tidak memberitahunya aku datang kemari apa mungkin dia ingin menjemput orang lain.

"Aku baik, aku disini mau jemput adikku yang baru pulang"

"Loh aku kira supir yang jemput aku? Jelasin semua yang terjadi selama aku pergi"

Kami masuk ke mobil sport yang dikendarai Tio. Tio adalah sahabatku yang sudah aku anggap sebagai kakakku tapi dia tidak mau aku panggil kakak sedangkan dia bebas memanggilku adik dimanapun kapanpun dia mau.

"Kita cari makan dulu yuk tadi aku belum makan setelah menangani operasi, kamu juga pasti belum makan kan?"

"Boleh tapi kamu yang traktir ya"

Blue FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang