New Problem

8 0 0
                                    

Yanda POV

Aku dan Daddy duduk di sofa dekat tangga. Aku berada di sisi kirinya. Berhadapan dengan Daddy membuat rasa takutku muncul kembali, mengapa aku bisa selemah ini bahkan dulu aku hampir bertemu Mommy ku tak setakut ini.

Tak lama Kakak ku ikut bergabung bersama kami. Dia duduk di depanku aura kebencian menguar dari kedua laki-laki di hadapanku ini, bisakah aku menghadapinya?

"Lo pulang gue kira lo gak balik lagi" ucapan dari kakak ku setelah 8 tahun kami tidak bertemu. Aku hanya diam tidak ingin menaggapi kakak, karena Daddy yang memanggilku pulang bukan kakakku.

"Daddy memanggilnya kembali karena ada hal yang harus dikerjakan" memangnya apa yang akan aku lakukan tanyaku dalam hati.

"Memburu Rizky Sanjaro Greya dan semua keluarganya bawa mereka hidup-hidup. Terserah bagaimana caranya, bawalah anak buah Daddy kalo perlu. Yang terpenting bawa Eka anak kedua Anjar pada Daddy secepatnya" sambung Daddy.

"Baiklah Daddy"

"Jika kamu berhasil Daddy akan memperkenalkanmu kepada dunia Putri Keluarga Flynd" aku kaget sekaligus senang mendengarnya apakah Daddy akan mengakuiku sebagai anak di depan semua orang. Tapi rasa senang itu lenyap untuk apa Daddy mengakuiku sebagai anak di hadapan orang tapi tidak dengan hati yang menolakku.

Aku menganggukan kepalaku saja masih menebak apa yang direncanakan Daddy kali ini. Daddy adalah orang yang sulit ditebak caranya begitu halus namun mematikan.

"Daddy yakin dia bisa menangkap Om Anjar? Om Anjar licik kalau Daddy lupa bisa jadi dia kalah strategi sebelum perang dimulai dia kan lemah" kakak tertawa mengejek ku. Aku akui jika aku lemah tapi akan kubuktikan aku bisa menangkap orang yang bernama Anjar itu beserta keluarganya.

"Kapan kamu berangakat Gara? Client kita tidak suka menunggu" Daddy menginterupsi kakak.

"Baiklah Gara pergi dulu Daddy" pamit kakakku pada Daddy sedangakan aku yang ada dihadapannya tak dianggap.

"Hm...hati-hati"

Kakak ku Ganesa Anggara Flynd penerus perusahaan Fly Corp. Dia menggantikan Daddy yang pensiun lebih tepatnya Daddy ingin fokus pada musuhnya Om Anjar. Aku belum pernah bertemu Om Anjar sebelumnya tapi menurut cerita Tio Om Anjar musuh bebuyutan Daddy ku sejak aku belum ada. Aku tidak bisa menilai apakah Om Anjar orang baik atau bukan.

Sekarang aku harus menyiapkan rencana untuk menangkap om Anjar beserta keluarganya. Aku mulai mencari data mengenai om Anjar kukira akan sulit untuk menemukan datanya ternyata sangat mudah.
Ada satu hal yang menggangguku, Yongki Sio Greya anak ketiga Om Anjar dengan istri keduanya Rembulan Agista Greya. Tidak ada foto atau keterangan apapun mengenai anak ketiganya. Ini akan menjadi hal yang sulit aku tidak ingin melewatkan satupun keluarga Om Anjar.

Aku mengambil pistol kesayanganku bewarna dark blue pemberian dari Ayah mengisinya dengan peluru. Pistol ini dibuat khusus untukku hanya aku yang bisa memakainya karena pistol ini menggunakan sidik jariku untuk menembak, di gagang pistol terukir nama *Blire.

Pistol ini juga dilengkapi peredam suara selain itu aku juga menciptakan peluru yang unik dengan bantuan Ayah. Peluru udara yang bentuknya silinder berisi udara beracun siapa pun yang menghirupnya dia akan mengalami sesak napas selama satu hari kemudian meninggal. Peluru api berbentuk jarum kecil ketika jarum itu menancap pada kulit terasa tubuh kita seperti terbakar selama 1 jam kemudian meninggal. Peluru air adalah peluru yang aku sukai karena berisi cairan mematikan jika ada yang terkena peluru yang berbentuk bulat itu maka dia akan meninggal detik itu juga.

Ayah juga membuat obat penawar untuk peluru itu kecuali peluru air. Hanya aku yang memiliki peluru dan penawar itu karena Ayah tidak menjualnya kepada orang lain.

Blue FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang