[ CHAPTER_4 ]

1 0 0
                                    

Apa aku harus bertemu dengan pria menyebalkan itu lagi hari ini? Setidaknya jangan duduk di sampingku.

" Apa kau bertemu dengan siapa namanya? Baby Bychi?? Kemarin?? Hahaha." Dia menggodaku sambil mentertawakan nama sepedaku.

" Berhenti meledekku anak manja!! Kaukan yang menculiknya?!." Dengan tidak sabar nada bicaraku mulai meninggi. Ya aku menamai sepedaku dengan sebutan Baby Bychi, itu sepeda kesayanganku. Sebelumnya tidak ada yang pernah mengetahui nama sepedaku. Semenjak kemarin Hyun seong menculik Baby Bychi-ku nama itu menjadi makanan empuk baginya. Mungkin ia melihat nama yang aku tempelkan di sana. Menyebalkan!

" Tidak, aku hanya membawanya bersamaku. Sepertinya Baby Bychi-mu menyukai Baby-babyku hahahaha. Kau menamainya dengan sangat manis."

" Berhentilah tertawa atau kau akan menyesal nantinya."

" Menyesal apa? Hey! Itu milikmu?." Menunjuk kacamata yang sedang aku pegang, dan kemudian merebutnya secara paksa.

" Hey! Apa-apaan kau ini?! Jangan sentuh!." Kupukul tangannya yang coba merebut kacamata'Lee Dong Hae'-ku.

" Aku tahu, kacamata itu pasti kau beli dipinggir jalan saat diskon, iya kan?."

" Enak saja! Ini kacamata merek terkenal! Dia artis favoritku." Sambil kupamerkan tulisan'Lee Dong Hae' yang ada di kacamataku tepat di depan matanya.

" Apa?! Kau pikir Lee Dong Hae itu tampan,huh?! Aku jauh lebih tampan darinya!."

" Jangan terlalu percaya diri!."Kelas dimulai, aku memang selalu membawa kacamata 'Lee Dong Hae'-ku kemana pun aku pergi. Kusumpal telingaku dengan earphone, ya untuk menghilang suara decitan permen karet yang tiap hari selalu ia kunyah.

" Jangan menggunakan earphone saat sedang belajar, apa kau ingin Jung Seonsaengnim meledak huh?." Hyun seong, apa dia sedang berbicara barusan? Issh! Dia melepaskan earphone yang berada di kedua telingaku.

" Baiklah aku tidak akan mengenakannya jika kau berhenti mengunyah 'Si Lembek Berdecit' itu."

" Apa kau bilang? 'Si Lembek Berdecit'? Maksudmu ini? Haha." Menjijikan! Ia memperlihatkan permen karet yang ada di mulutnya dengan menjulurkan lidahnya.

" Jangan lakukan itu!." Teriakanku sepertinya tidak tepat kali ini.

" PERHATIKAN GURUMU SAAT SEDANG BELAJAR!!." Kenapa Jung Seonsaengnim hanya marah padaku? Cih! Dia malah tersenyum pada Hyun seong.

" Tapi, permen karet yang dia kunyah mengganggu konsenterasiku! Tidak bisakah sehari tanpa memakan permen karet?!."

" Tidak bisakah kau memperhatikan gurumu saat sedang belajar?!."

Ayayaya! Aku lagi yang kena. Rasanya ingin sekali kutarik lidahnya dan membuang permen itu ke antartika!

Aku dan Hyun seong tidak berteman dengan baik. Rasanya semakin hari aku semakin membencinya saja. Bagaimana tidak? Ia selalu mencari masalah denganku. Tadi saja, aku harus mengelilingi lapangan basket sebanyak 7putaran. Karena apa?

#FLASHBACK~" Ambil Baby Bychi kesayanganmu! ." Teriak Hyun seong meledek sambil mengendarai sepedanya menuju sekolah. Aku yang juga sedang berjalan hendak menuju sekolah pun tertarik untuk mengambil sepedaku di sana. Di toko rongsokan-_-

Teganya dia memarkirkan Baby Bychi-ku di sana, padahal sudah semalaman aku menghawatirkannya. Aku berlari sekuat tenaga, setelah mendapatkannya ku kayuh sepedaku dengan kekuatan penuh.

Gas POL,bung! Agar tidak terlambat tentunya, karena ini sudah sangat siang untuk bersantai-santai. Keringat yang mengucur di pelipisku membuat semangatku tak henti-hentinya membara untuk mengayuh sepeda dengan secepat mungkin. Ya, toko rongsokan lumayan jauh dari sekolah. Nasib sial mungkin memang sedang menggentayangiku(?) kali ini. Gerbang sudah ditutup dan... aku tak bisa masuk. Sia-sia pengorbananku-_-

My Heart Is BeatingWhere stories live. Discover now