[ CHAPTER_7 ]

1 0 0
                                    


 Aku tidak melihat Kepala sekolah Shim hari ini. Aku sering melihatnya keluar saat aku baru datang ke sekolah.

Aku tidak melihat Hyun seong berada di sebelahku, padahal aku melihat sepedanya di parkiran.

Min jung terlihat bahagia menjadi kekasih Chan yeol. Setiap hari dia selalu menceritakan ini-itu-semua yang Chan yeol dan dia lakukan bersama.Oh Tuhan! kupingku terasa panas. Jung seonsaengnim selalu mengajar dengan cara seperti itu. Tidak! Kali ini kelasku sudah kembali normal.Membosankan. Aku sangat bahagia jika bel pulang berbunyi...Tapi tidak kali ini.

BRUKKK!

Sepedaku lagi-lagi yang menjadi sasaran kemarahannya.

" Kenapa kau hobi sekali menendang sepedaku?!." Kuambil sepedaku perlahan agar menjauh darinya.

" Sudah kubilang, jangan parkir di sini! Atau sepedamu yang akan menerimanya?." Dasar pria aneh! Kemarin bersikap manis, sekarang berubah lagi. Kulihat wajahnya. Oh tuhan! Kenapa wajahnya penuh dengan luka lebam? Apa dia habis berkelahi lagi?

" Kenapa? Apa yang terjadi dengan wajahmu? Kau berkelahi lagi huh?."

" Sudahlah. Minggir!." Ia mendorongku hingga aku terjatuh. Ada apa dengannya?! Ya, Tuhan. Setelah mendorong ia duduk di pojok dan menunduk. Aku mendengar isakan di sana. Apa ia menangis? Ahh, apa mungkin orang seperti dia bisa menangis?

" Kau kenapa?." Kuberanikan untuk bertanya padanya. Dengan wajah bingung aku mulai bangkit dan menghampirinya perlahan.

" Menjauhlah!." Aku yang semakin penasaran dengan tingkahnya tidak menghiraukan perkataannya tadi. Aku semakin melangkahkan kakiku mendekatinya.

" Apa kau bodoh?! Menjauhlah dariku!." Bentaknya padaku. Kemudian ia menatapku dengan wajah yang basah karena keringat dan air mata. Kumelihatnya benar-benar tidak percaya. Seragamnya kotor, rambut acak-acakkan dan tangannya... Kenapa tangannya berdarah??

" Ada apa dengan-mu? Kenapa penampilanmu buruk sekali?." Ia tidak merespon pertanyaan yang kutujukan padanya. Ia malah menatapku, tatapannya kali ini begitu lemah, semakin lemah dan dia pingsan(?) Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Selalu menyusahkan!Kulihat sebuah buku yang tadi dipegangnya sekarang terjatuh. Ah lagi-lagi karena buku bodoh ini, pasti Hyun seong berkelahi dengan kakaknya karena ini. Kumasukan saja buku itu ke dalam tasku.

Aku bingung harus membawanya kemana, kugeret saja ia ke UKS.

Drrrt...Drrrttt..

Aku yang tadi sedang membersihkan luka di tangan Hyun seong dihentikan karena tiba-tiba ada pesan masuk .

Bo mi : Apa kau tidak merindukanku? Aku kesepian di sini? Aku sulit menemukan teman sepertimu Yong in-ah. Tidak ada teman yang mau minum Bubble Tea bersamaku di sini.Pesan Bo mi membuatku ingin menjatuhkan air mata. Tapi tersendat saat Hyun seong siuman dari pingsannya.

" Kau? Kenapa aku di sini? Dan aw!." Hyun seong memegangi luka di tangannya yang mungkin terasa sakit saat ia mencoba bangkit tadi.

" Diamlah sebentar, aku akan memasang perbannya dulu." Kutaruh ponselku yang belum sempat kubalas pesan dari Bo mi di meja yang ada di UKS. Dengan teliti dan penuh kehati-hatian aku memasangkan perban itu.

Tidak ada pembicaraan saat aku memasangkan perban di lengannya. Aku merasa ada yang memperhatikanku, kulihat wajahnya namun ia malah mendongak ke atas dan ke samping. Kulanjutkan, dan dengan tiba-tiba aku melihatnya lagi, sekarang dia pura-pura tidak melihatku lagi. Aku tahu, sebenarnya tadi ia melihat ke arahku. Kulanjutkan hingga selesai.

My Heart Is BeatingWhere stories live. Discover now