*Qyra as You.
NB : Banyak kata kasar, mohon maaf.Happy Reading
Laki-laki dengan rambut hitam legam itu berlari sekencang-kencangnya. Seragam putih abu-abu yang mulai berantakan pun ia hiraukan. Hanya satu hal yang ada di pikirannya sekarang, gadis yang dia cintai. Teman sendiri, sahabatnya sendiri.Ruang BK. Gadis itu tengah berada di ruangan paling dibenci para siswa. Entah apa yang terjadi hingga dia harus masuk dan berurusan dengan Ruang BK.
'Brakk!!'
Mark tak sengaja menggebrak pintu dengan keras, saking khawatirnya. Iya iya, gadis itu adalah cinta pertamanya. Tapi, apa daya jika dia sudah punya laki-laki lain? Percuma.
"M-Mark?" Gadis itu terbelalak, sedikit kaget saat Mark tiba-tiba masuk dengan kondisi yang— Ehm, sedikit berantakan.
"Lo kenapa lagi anjir?!" tanya Mark keras. Membuat seluruh penghuni ruangan menatapnya sedikit tajam. Ia sadar, lantas meminta maaf.
Mark mengambil tempat di samping Qyra, bertanya sembari berbisik.
"Lo kenapa lagi, hah?" tanya Mark sekali lagi.
"Dia, tuh, tiba-tiba nyerang. Ya gue bales, lah," jelas Qyra, menunjuk gadis di depannya dengan dagu.
"Eh, apaan?! Ini semua gara-gara lo, ya?!" sentak gadis itu tiba-tiba. Yah, kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya. Saling sahut menyahut , dan, debat.
"Diem, Qyra!" bentak Mark saat mereka tengah asik berdebat.
"TERSERAH, MARK!" Qyra lantas meraih tas miliknya, "gue pulang!" ujarnya kemudian, melangkah cepat.
"Maaf, Bu, Pak. Permisi," pamit Mark pada akhirnya, berusaha mengejar gadis itu kemudian.
"QYRA! TUNGGU! BERHENTI, QYRA!" teriak Mark di tengah lapangan basket, menyusul Qyra.
Gadis berparas cantik dengan rambut hitam sepunggung itu tak menghiraukannya, ia lebih memilih terus berlari sambil menangis sesenggukan.
Jalan raya. Dan,
'Brakk!!'
"QYRA...!!"
Darah. Oke, cairan itu mulai mengucur dari sela-sela rambut Qyra yang kini tergeletak lemas di tengah jalan. Dengan sebuah mobil yang baru saja melarikan diri.
"BANGSAT! BALIK LO, HAH!!TANGGUNG JAWAB, ANJING!!" Mark berusaha menyusul mobil yang melaju. Apa daya, dia tidak bisa. Laki-laki itu dengan pasrah memilih segera menggendong Qyra yang saat itu dikerubungi orang, menuju rumah sakit yang tak jauh dari sana.
"Bertahan, please. Maaf... maaf gue udah bentak lo tadi, Ra," gumam Mark, berjalan cepat menuju rumah sakit.
***
Sudah 5 hari sejak Qyra dirawat. Gadis itu sudah sadar sekitar 9 jam setelah ia ditangani pihak rumah sakit. Sedangkan Mark, laki-laki itu tak pernah absen mengunjungi Qyra di sore hari, lebih tepatnya sepulang sekolah. Tidak lupa pula bingkisan ringan yang selalu dibawanya.
Sore ini, pukul 17.40 WIB.
Mark berjalan menuju kamar rawat Qyra, berjalan melalui koridor rumah sakit, membawa buah-buahan yang ia tenteng dengan kresek sedari tadi.
'Cklek...'
Laki-laki dengan rambut hitam itu sampai, ia lantas membuka pintu dengan senyum yang masih merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E [?] memories
De TodoIni oneshoot. "Hanya tentang sebuah perasaan yang datang, yang membawa pada satu hubungan penuh kisah. Antara suka dan duka, antara harus mempertahankan atau merelakan. Entah akan berakhir bahagia atau sebaliknya." - ♡