berubah?!

23.5K 1K 22
                                    

'Naruto senpai!'
'Naruto san!'
'Naruto sama!'
'Uzumaki dan!'

Itulah kata yang selalu naruto dengar setiap harinya, mungkin biasanya ia akan menanggapi nya namun sekarang sudah tidak. Ia justru bersikap acuh, bahkan tak jarang ia memasang death glare kepada para gadis yang berusaha mendapatkan perhatian nya.

'Sungguh MEMUAKAN!! '

Itulah yang ada di batin Naruto sekarang, ia pun bergegas melompat ke atas bangunan-bangunan rumah warga karena sudah tidak tahan dengan suara-suara itu.

"Kenapa ya Naruto senpai seperti itu sikapnya?" Tanya seorang gadis yang mana dia adalah fans Naruto

"Iya Naruto senpai menjadi dingin pada kita"

"Apa Naruto senpai ada masalah? "

"Tapi ini sudah 3 minggu"

Ya sudah 3 minggu, pria yang mendapat gelar pahlawan dunia Shinobi itu menjadi dingin dan acuh terhadap semua orang termasuk teman-temannya bahkan sakura sendiri yang adalah teman satu tmnnya sekaligus gadis yang pernah ia suka dulu.

Tapi hanya Hinata lah satu-satunya gadis yang tidak ia acuhi, bahkan Naruto tak segan-segan mengeluarkan cengiran 5 jarinya kepada gadis lavender itu.

Mengenai gadis itu Naruto bertanya-tanya dimana kehadiran sang pujaan hati? Pasalnya mereka berdua berencana untuk berkencan di puncak bukit.

"Mungkin ia ada keperluan" Gumam Naruto sembari membaringkan dirinya di atas rumput.

"Naruto kun, maaf menunggu lama" Ucap gadis lavender itu, ia datang dengan napas terngengah-ngengah. "Tak apa Hime aku mengerti" Ucap Naruto sembari memberikan senyum 5 jarinya. Dan tak lupa memberikan kecupan di pipi chubby nya.

Hinata sontak merona malu tak kalah mendapatkan kecupan dari kekasihnya, meskipun sudah berkali-kali tetap saja masih bisa membuatnya tersipu.

Mereka pun mulai bercengkrama dengan sesekali Naruto mengeluarkan guyonannya meskipun garing tetapi Hinata tetap menanggapi nya dengan tertawa manis.

Meskipun sikap Naruto sangat manis padanya ia menerka-nerka apa yang di katakan teman-temannya mengenai Naruto. Pasalnya mereka berkata Naruto berbeda akhir-akhir ini.

Ia menjadi lebih dingin acuh dan bahkan irit bicara, tak jarang Naruto bersikap sangat kasar dan sensitif. Padahal ia tidak pernah berlaku seperti itu pada dirinya.

Jujur Hinata tak bisa menampik semua itu, pasalnya saat pahlawan dunia Shinobi itu berlaku sangat dingin kepada teman satu timnya dia hari yang lalu. Hinata juga melihat Naruto kemarin berlaku aneh pada fansnya.

Ia biasanya akan menjawab sapaan para gadis tapi justru ini tidak, ia malah acuh bahkan ia memasang death glare kepada para gadis yang memaksa ingin berfoto dengannya. Padahal disitu ada dirinya yang sedang berpegangan tangan dengan Naruto.

Sejujurnya Hinata tak masalah dengan para gadis itu, karena menurutnya itu hal wajar saja mengingat Naruto memiliki gelar pahlawan dunia Shinobi tak khayal membuat banyak gadis menggemarinya.

Tapi sikap Naruto yang terlewat berlebihan dan tidak biasanya membuat Hinata khawatir apakah kekasihnya baik-baik saja? Perlukah ia bertanya perihal ini. Sungguh dirinya khawatir.

Setelah menimang-nimang Hinata pun mulai memberanikan bertanya kepadanya, "umm ano Naruto kun"
"Hmm ada apa hime? " Ucap Naruto sembari menghabiskan onigiri buatan Hinata.

"Itu kenapa Naruto kun belakangan ini bersikap aneh? " Tiba-tiba air muka Naruto berubah menjadi datar, "apa maksud mu Hime" Tanya Naruto meskipun dengan panggilan sayang itu air mukanya tetap datar.

Hinata ragu tapi ia sudah terlanjur sebaiknya ia katakan saja bukan? "Em Naruto kun ada apa? A-aku hanya khawatir kalau Naruto kun ada masalah Naruto kun bisa bercerita padaku"

Sungguh Naruto sempat terlena dengan pernyataan Hinata yang khawatir padanya tapi ia tahu kemana arah pembicaraan ini berlangsung dan ia tidak suka topik ini.

"Aku tidak mengerti Hime, aku baik baik saja" Ucap nya santai tapi jawaban itu semakin membuat Hinata gelisah sebenarnya apa yang Naruto tutupi.

"Naruto kun kalau memang... "
" Aku pikir kita sedang berkencan Hime aku tidak suka membahas hal lain yang tidak penting " Ucap Naruto mutlak dengan memotong pembicaraan Hinata.

Hinata yang mendapat tanggapan seperti itu semakin curiga, baru ia ingin menanyakan lagi tiba-tiba Naruto mencium nya.

Ciumannya sungguh memabukkan membuat Hinata terlena dan larut dalam ciuman itu tak khayal ia membalasnya dan mengaitkan tangannya kepada leher Naruto. Sekejap Hinata lupa akan tujuannya untuk bertanya perihal Naruto.

Sedangkan Naruto dengan sengaja mengalihkan atensi Hinata dan membawa Hinata dalam ciumannya. Sungguh bibir Hinata adalah candu baginya.

~~~

"Sampai jumpa Naruto kun selamat malam" Ucap Hinata dengan senyuman lembutnya tak lupa ia melambaikan tangannya.

Naruto pun membalas dengan mengecup pipinya membuat rona merah di pipi chubby nya, Naruto sungguh gemas akan hal ini. Sebenarnya ia tidak rela kalau ia dan Hinata berpisah tapi mau bbaigaimana lagi.

Ia pun mulai melompat ke atas rumah rumah dan pergi ke apartemen nya. Setelah sampai ia mulai merebahkan dirinya. Sungguh ia tak bisa melepaskan atensi kekasihnya meski ia mencoba tidur pasti ia tak bisa lepas dari bayangannya.

Gadisnya, kekasihnya, pujaan hatinya. Ia frustasi dengan ini semua hingga ia menjambak rambutnya sendiri. Sial aku bisa gila. Batinnya berucap, sungguh ia butuh pelepasan sekarang ini.

Ia pun memutuskan untuk berendam di dalam bathup nya dengan air dingin tentu saja. Ia mulai memejamkan mata, ah gadis itu benar-benar mengubahnya.

Tapi beberapa minggu terakhir ia dibuat kesal dan emosi yang sungguh tak bisa di toleransi lagi sehingga ia muak dengan semua yang ada. Ia muak tentang orang-orang,muak tentang temannya, bahkan terhadap fansnya.

Naruto mulai menggeram pelan, ia mulai menggepalkan tangannya taring-taring juga mulai bermunculan matanya mulai memerah. Para Keparat itu tidak tau apa apa!.

Sungguh rasanya Naruto ingin membawa Hinata pergi jauh agar ia bisa hidup bersama dengan tenang. "Hei bocah tidakkah kau berlebihan" Ucap kurama.

"Ini sudah kelewatan aku tidak Terima! " Ucap Naruto dengan emosi yang masih menyelimutinya. "Bukankah kau yang mengajarkan ku untuk menahan diri dan merubah ku seperti sekarang? "

Naruto yang mendengar itu hanya berdecih. Ia tidak ingin memperdulikan orang-orang termasuk kurama. Atensi saat ini hanyalah pada kekasihnya.

Hinata

He ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang