berakhir?

11.8K 748 34
                                    

Naruto dan timnya sudah menyelesaikan misi. Akibat dari perbuatan naruto kepada sai dan sakura suasana berubah menjadi mencekam(?) mereka berdua merasa canggung bukan lah kata yang tepat untuk menggambarkan kejadian ini.

Pasalnya naruto mengeluarkan aura yang amat sangat mengerikan mereka berdua terutama sakura bahkan ragu hanya untuk sedar menyapa atau bertanya.

Takut-takut hal itu dapat memicu emosi naruto. Sesampainya di desa hal tidak sama sekali berubah naruto tetap diam bahkan sudah mereka melaporkan misi naruto tetap diam tak menggubris sama sekali.

Kakashi yang melihat itu juga bingung harus bagaimana. Kakashi sudah berhasil menanyakan ke beberapa teman nya tak bertugas perihal sikap naruto.

Beberapa warga dan para gadis juga sempat menyatakan hal yang sama. Namun yang lebih anehnya lagi Hinata tidak bisa di temukan di mana pun.

Bahkan sasuke memutuskan untuk menetap disini guna untuk menyelesaikan apa yang terjadi pada naruto.

Di gerbang gedung Hokage naruto sakura dan sai bertemu dengan sasuke.

"Sasuke kun!! " Ucap sakura dengan girangnya. "Kau masih menetap disini? " Tanya sakura.

Sasuke tersenyum kecil dan menjawab "ya ada beberapa hal yang ingin aku urus" Katanya sembari menatap naruto.

Dan yang ditatap malah menatap ke arah lain dengan pandangan kosong. Sai melirik ke arah naruto, sebetulnya ia tidak kesal sama sekali dengan naruto atas kejadian 2 hari yang lalu.

Ia justru semakin mengerti apa yang terjadi pada naruto. Sebab waktu itu ia hanya memancing naruto, guna melihat reaksinya. Dan sungguh reaksinya benar-benar apa yang di pikirkan sai naruto akan meninjunya.

"Naruto" Sasuke memanggilnya, naruto mulai melirik Sasuke tanpa minat. "Bisa kita bicara? "

Naruto tidak men gubris nya sama sekali dan mulai berjalan melewati Sasuke. Sasuke yang melihat itu langsung memegang bahu naruto.

"Lepas! " Ucap naruto dengan death glare nya. "Tidak sebelum kita bicara" Sasuke tetap bersikukuh. Dan naruto pelepas kan tangan Sasuke dengan paksa.

"Kau ingin membicarakan apa? Tidak ada hal yang penting! Jadi pergilah" Sungguh kata-kata naruto membuat ketiga orang di sana terdiam.

Biasanya naruto akan menanti kehadiran Sasuke, bertanya bagaimana Sasuke atau paling tidak menginginkan kehadiran Sasuke. Tapi sekarang.

Dari awal kepulangan pertama kali ke desa naruto sama sekali tidak menggubris dirinya. Bahkan dengan gamblangnya mengusirnya.

Naruto berdecak lalu mulai menghilang seiring hembusan angin. Sasuke menatap sendu hembusan angin tempat naruto menghilang.

"Sasuke kurasa aku tahu permasalahannya" Ucap sai membuat sakura dan Sasuke menoleh.

~~~

Hinata duduk di bukit tempat terakhir kali mereka kencan. Sungguh dirinya sangat sedih mengingat perkataan para gadis tersebut 2 minggu yang lalu. Dan selama itu pula dirinya tidak bertemu dengan naruto.

Ia berfikir selama ini dirinya membawa pengaruh buruk kepada naruto. Ia berfikir tak hanya membawa pengaruh buruk untuk naruto juga kepada keluarganya termasuk kepada kakaknya Neji.

Ia merasa kematian Neji adalah salahnya, dirinya yang sangat lemah tidak bisa melindungi orang terdekatnya. Bahkan para tetuanya ragu akan dirinya yang akan di aangka menjadi kepala clan.

Ia lemah tak seperti sakura, ia selalu mengagumi sakura karena kemampuan medis dan bertarungnya. Ingin sekali Hinata menjadi sakura yang cantik dan tangguh.

Orang-orang benar sakura lebih pantas menjadi kekasih naruto. Dan dirinya tak lebih dari gadis lemah, ia ingin menyerah. Memang impiannya yang selalu berada di sisi naruto akan selalu menjadi angan yang tak tercapai.

Aku harus menyudahinya.

~~~

DiSisi lain naruto berjalan tak tentu arah diantar tahu harus kemana mencari himenya. Ia sudah bertanya kepada penjaga mansion Hyuuga tentang keberadaan Hinata. Namun mereka mengatakan bahwa Hinata sedang keluar tapi kemana?

Hinata Hinata Hinata itulah yang ada di pikirannya.

Ia takut sungguh takut dirinya akan ditinggal Hinata. Seketika idenya muncul, ia menggunakan mode sanninnya guna mendeteksi chakra Hinata. Ia mulai melompat ke tiang tinggi tempat ia sering berdiri untuk mengamati desa selain patung Hokage.

Ia menemukan chakra Hinata yang berada di bukit. Setelah mengetahui keberadaan Hinata dirinya langsung pergi menghampiri nya.

Hinata yang beranjak pergi tiba-tiba kaget bertemu dengan naruto.

"Hinata"

"Naruto kun"

Naruto segera memeluk Hinata dengan erat ia sangat merindukan Hime nya ia sangat merindukan aromanya. Katakan ia berlebihan sungguh ketakutan dirinya akan ditinggal terus membayangi dirinya.

"Aku sangat merindukan mu"

Hinata diam bingung harus mengatakan apa ia ingin menyudahi ini tapi ia takut sungguh takut.

~~~

Naruto dan Hinata berakhir di apartemen Naruto. Naruto mengajak Hinata ke apartemen nya dengan alasan ia sangat merindukan Hinata dan ingin menghabiskan waktu bersama tanpa di nganggu orang.

Sungguh Hinata sangat gugup sekarang apalagi naruto yang sedang memeluk dirinya yang sangat erat.

"Kau tau aku sangat uring-uringan karena tidak bertemu dengan mu" Ucap naruto. Ia mulai melerai pelukannya dan menatap wajah cantik Hinata.

"Kau kemana saja hmm? Sebelum misi sampai sesudah misi aku tidak bertemu dengan mu"

Hinata bingung ingin menjawab apa. Ia sangat takut sekarang.

"A-ano a-ku s-edang a-ada u-urusan"

Ucapan Hinata membuat naruto mengernyit kan dahinya.

Hinata berbohong

Naruto mulai menatap Hinata dangan intens membuat hinata ketakutan. Sebaiknya aku langsung bicara saja. Hinata mulai berdiri dan menjauh, hal itu membuat naruto menatapnya was-was.

Jujur naruto takut saat Hinata mulai melangkah menjauh.

Jantung keduanya sama-sama berpacu rasa ketakutan satu sama lain sangat kuat sehingga membuat atmosfer tegang tercampur.

Hinata mulai menarik napasnya panjang guna menetralisir rasa takut nya yang sama sekali tak merubah apapun. Namun ia harus berani mengatakannya.

"N-n-naruto kun a-aku ingin kita b-berakhir"

Setelah Hinata mengatakan hal itu geraman keras mulai terdengar. Dan saat ia menegakkan kepalanya Hinata berjegit kaget.

Naruto sudah berubah. Mata nya memerah dan taringnya mencuat, ia menatap Hinata seolah Hinata adalah mangsanya.

Kaki Hinata lemas ia tak tahu harus bagaimana. Dan saat naruto mulai mengeluarkan kata-kata saat itu juga Hinata menyesali perkataannya.

"Kau adalah milikku! Dan aku tak akan membiarkan kau pergi dari tempat ini! "

He ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang