Bonus chap

8.9K 451 72
                                    

1 kata untuk yang menggambarkan perasaan naruto saat ini.

Cemburu!

Terhadap siapa ?

Anaknya!

Ya! Anaknya!

Lebih tepatnya anak sulungnya.

Bayangkan seorang ayah harus cemburu terhadap anaknya. Ya naruto cemburu karena kala ia sibuk dengan dengan pekerjaannya sebagai hokage membuat ia sulit bersama dengan istrinya.

Sekalipun bisa, pasti ada saja halangannya. Hinata yang harus mengurus boruto atau menemani himawari. Atau harus ke mansion hyuuga, atau ia ada tugas dadakan. Pokoknya ada saja!

Demi kurama yang menyebalkan! Boruto dengan seenak jidatnya memboyong himawari bersama hinata pergi ke mansion hyuuga alasannya sih kakek hiasi ingin mereka berlatih bersama. Apa apaan alasannya itu! Padahal ia yang paling malas kalau ke mansion hyuuga. Lah ini?! Tiba-tiba menjadi rajin.

Awalnya naruto memaksa ingin ikut tapi boruto berkata.

"Sudahlah ayah di rumah saja, kalau ada urusan mendadak kan bisa lebih mudah"

Cih! Urusan apa?! Ia justru sengaja mengambil cuti guna merayakan universeri pernikahan mereka. Tapi boruto menghancurkan segalanya, benar-benar anak tidak peka!

Sejujurnya meski hubungan mereka lebih baik, naruto dan boruto masih lah sering berselisih paham. Selalu bertengkar tiap bertemu, selalu berdebat ketika berbicara. Bahkan hinata sering mengusir mereka dari rumah karena terlalu berisik. Pertengkaran antara bapak dan anak memang benar-benar mmembuat pusing kepala. Untung saja himawari tidak ikut-ikutan, ia cenderung diam dan hanya tertawa melihat aksi sang kakak dan ayah. Kadang juga ia suka memisahkan mereka.

Kalau sudah di usir biasanya mereka hanya bisa pasrah dan bermalam di tempat lain. Naruto di kantor hokage, boruto di mansion hyuuga. Kenapa ke mansion hyuuga ? Karena ada kakeknya dan bibi nya yang akan menampung dia dengan senang hati.

Akh sial kalo tau begitu tadi naruto menculik hinata saja! Biarin anaknya mencak-mencak toh hinata istrinya. Bukannya tidak mengingat himawari tapi himawari selalu yang paling mendukung di antara hubungannya. Sedangkan boruto selalu menentang hubungannya.

Memang tak waras boruto, masa ayah sendiri ga boleh deket-deket sama ibunya? Emang dia lahir dari sperma siapa? Toneri?!

Lah minta dibunuh ya!

Hinata juga tidak ada perlawanan sama sekali, ia malah mendukung opini boruto dan berkata.

"Tak apa anata, kami nanti malam juga pulang kok hanya sebentar"

Ya mau malam kek sore kek kan naruto cutinya cuma hari ini! Mana puas kalo setengah hari doang. Rencana kencannya juga gagal total, memang semua ulah boruto. Yang membuatnya semakin sedih adalah apa hinata lupa sama hari universari mereka?

Kalau iya, apa hinata sudah tak sayang lagi dengan dirinya? Jangan-jangan hinata sudah kepincut lelaki di clan hyuuga?!

Hinata memang masih cantik meski sudah menjadi ibu dua anak. Sedangkan dirinya? Sudah Tua bangka sibuk lagi.

Kalau tau hokage akan menjadi seperti ini. Lebih baik tidak usah sekalian, menghilangkan waktu bersama keluarga karena mengejar mimpi.

Menyesal...menyesal!

Kalau sampai ada pria yang mencoba menikungnya. Naruto akan langsung melibas pria itu tak peduli siapapun itu.

Yah meskipun perhatian hinata hanya terpaku pada anaknya. Tapi entah kenapa atensi hinata yang selalu menspesial kan boruto membuat naruto cemburu. Dan lagi hinata seolah menurut saja apa yang di katakan boruto seolah-olah boruto yang menjadi kepala keluarganya.

He ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang