permintaan

7.8K 491 7
                                    

Naruto dengan moodnya yg sedang bagus mulai berjalan-jalan. Sesekali ia membalas sapaan para warga yang membuat para warga mulai lega karena sang pahlawan sudah mulai kembali seperti semula.

Naruto entah kenapa kakinya mulai menjajaki kakinya ke arah jembatan ditengah sungai. Ia melihat matahari yang tengah terbenam, tak terasa senyumnya mengembang karena memorinya masih mengingat kejadian tadi di mansion Hyuuga.

Ia sangat bahagia, meskipun Hinata belum miliknya secara resmi tetapi kebahagiaan yang tengah membuncang dadanya membuat dirinya sangat bahagia. kini ia harus berjuang mempersiapkan segala keperluan pernikahan nya.

Naruto yang sibuk melamun sampai tak sadar akan kehadiran Iruka. Iruka menepuk bahu naruto pelan, "naruto" Ucap Iruka sembari tersenyum kepadanya.

Lama tak jumpa membuat Iruka menyadari bahwa naruto ada yang berubah dari nya. Entah lah Ada dari diri naruto yang sedikit berubah dan Iruka merasa bahwa itu adalah perubahan positif.

Ia mulai meragukan tentang rumor tersebut, "kau terlihat senang sekali, mau bercerita?"

Sungguh naruto yang melihat Iruka mulai tersenyum. "Guru Iruka kenapa aku jarang sekali melihat guru?"

Iruka sensei terkekeh sembari menatap matahari yang kian terbenam dengan warna indahnya. "Kau tau di Akademi memiliki berbagai macam murid, terutama murid nakal seperti mu"

Naruto tertawa lepas karena perkataan Iruka padanya, ia jadi mengingat masa kecilnya dulu.

"Kau tau setiap murid nakal itu mengingatkan dirimu naruto"

Ucap Iruka sensei sembari menatap ke arahnya. Lalu Iruka menghela napasnya panjang dan mulai menatap pemandangan di depannya.

"Waktu berjalan sangat cepat ya?"

Naruto mulai tersenyum kembali

"Ya, sangat cepat"

"Kau tau aku ingat di Akademi kau adalah murid paling nakal yang pernah aku temui. Aku juga sangat pusing di buat oleh kelakuanmu"

Mereka berdua terkekeh.

"Ya dan aku ingat betul rasa sakitnya di jewer oleh guru Iruka"

Mereka berdua pun tertawa lepas. Rasa khawatir Iruka terhadap naruto meluap begitu saja kala berbagi cerita dengannya.

"Aku yang melihat tumbuh kembang mu dari kau masih kecil hingga sekarang membuatku sangat bangga padamu"

"Guru Iruka"

Mereka berdua bertatapan, lalu guru iruka menatap langit yang berangsur gelap.

"Aku tak akan kaget dengan perubahan mu yang sekarang naruto. Karena aku tau kau adalah anak yang pantang menyerah dan pekerja keras. Aku sangat bangga dan terharu sewaktu kau menjadi pahlawan desa setelah melawan Pain. Rasanya seperti telah menanam bibit pohon yang unggul"

Tak terasa air mata Iruka mulai bergelumur di matanya, namun Iruka sekuat tenaga menahannya.

"Aku sangat bangga padamu naruto. Jujur saja sebenarnya aku cukup sedih melihatmu bertumbuh cepat. Rasanya baru kemarin aku memarahi mu karena melakukan hal konyol. Tapi sekarang kau justru melakukan hal yg luar biasa, Terima kasih telah menjadikam ku gurumu naruto"

Ucap Iruka sembari tersenyum namun matanya masih berkaca-kaca.

"Guru" Ucap naruto pelan.

"Tidak guru justru aku, Terimakasih telah menjadikanku murid mu. Aku yang dulu bukan siapa-siapa, aku yang dulu hanya seorang anak yang di benci semua orang. Dan hanya kau dan Hinata yang mau menerima keadaanku"

Mata biru itu mulai menyendu.

"Aku yang tak tau rasanya memiliki orang tua selalu merasa ada kekosongan. Tapi guru Iruka mengisi kekosongan itu, aku berterimakasih karna telah memarahi ku saat aku membuat onar. Aku berterimakasih karna itu aku tau bahwa kau sangat menyayangi ku. Aku juga berterimakasih karena selalu meneraktirkan ramen untukku... "

Air mata naruto mulai mengalir seiring dengan aliran memori masa lalu kelamnya.

"Terimakasih sudah mau menerima ku guru Iruka"

Ucapnya sembari memberikan senyuman khasnya. Dengan secercah air mata

Iruka yang mendapat respon itu mulai ikut terhanyut suasana, Dan tersenyum.

"Naruto aku mempunyai permintaan untukmu"

Iruka mulai menaruh tangan kanannya di bahu kiri naruto.

"Tetap lah menjadi dirimu sendiri dan jangan berubah. Kalau kau ingin berubah, berubahlah ke arah yang lebih positif. Karena itu kau adalah muridku"

Keduanya saling bertatapan mata biru naruto dengan mata hitam Iruka.

"Aku berjanji"

He ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang