BAB 1

17.3K 346 9
                                    

"Nona Zenita perbaiki ini! Saya benci kebodohan yang anda buat!" perintah Morgan melemparkan lembaran kertas laporan dihadapan Zenita

Morgan Stevanus Gordan ialah pengusaha muda sekaligus CEO Gordan Company. Parasnya yang tampan, bertubuh athletis dengan kharismanya yang kuat membuat hampir semua Wanita yang bertemu dengannya terpanah.

Namun sikapnya yang dingin dan kejam membuat para karyawannya bergidik ketakutan, tak terkecuali Zenita istrinya.

"Baik Tuan" jawab Zenita setelah mengambil kertas laporan di lantai. Ia kemudian berpamitan meninggalkan ruangan Morgan.

"Dasar boss perundung! Bisa-bisanya orang seperti itu jadi boss! kekejamannya memperlakukan karyawan seperti romusha! Coba saja dia bukan boss ku, sudah aku remas-remas seperti rempeyek"

Zenita atau yang biasa disapa Zee itu terus mengomel dalam perjalannya menuju meja kerjanya.

"heh.. ada apa denganmu? Kenapa menggerutu terus?" Gisel rekan kerjanya bertanya terheran

"biasa itu.. tuh.. Idola mu yang kalau kerja sampai indera keenamnya dipakai" ujar Zee

Gisel bingung menatapnya, "maksudnya?"

"kau lihat ini" Zee menunjukkan lembaran laporannya

"masa ya.., salah satu huruf saja dia tau" lanjut geramnya

"ouh itu.. yahh... gimana ya.. satu kantor juga tau kalau dia tuh perfeksionis, jadi memang gak boleh ada kesalahan sedikit pun" tanggapan Gisel yang santai membuat Zenita semakin geram menatapnya

"perfeksionis katamu? Itu lebih ke psikopat! Masa iya dari puluhan ribu kata dia tau ada satu huruf yang salah.. psikopat gak tuh.. untung aja dia bos, coba dia jabatannya setara dengan kita sudah aku jadikan remp..."

"ehem.."

Dehuman itu membuat keduanya saling bertatapan dan menoleh kebelakang bersamaan.

"rempah-rempah di rumah makan seberang itu beneran terasa loh jadi makanannya enak banget.. kita harus kesana lagi nanti istirahat" lanjut Zenita yang gugup beralasan sembari menatap Gisel dengan mata melotot

"ahh iya kamu benar.." jawab Gisel yang langsung memahaminya

"Tuan, Kami permisi" ucap Zenita dengan kepala tertunduk dan menarik Gisel pergi.

Zenita dan Gisel sedikit menghela nafas setelah mereka cukup jauh dari tempat Morgan berdiri saat ini.

"kamu sih.. ahhh.. ini karena mu.. lain kali jangan pernah membicarakannya lagi di kantor, atau kita yang akan jadi rempeyek" ucap kesal Gisel menyalahkan Zenita

Tetapi Zenita malah membalasnya dengan tawa, ia menganggap yang baru saja terjadi pada mereka adalah hal yang lucu. Ia berkata, "kita seperti tertangkap mencuri"

"heh! Bisa-bisanya kamu mempercandakan ini! Apa kamu tau takutnya aku saat ini!" sahut kesal Gisel

"untuk apa lagi kamu takut? Kita sudah melewatinya dengan baik" jawab santai Zenita

"apa katamu?! Melewati dengan baik? Heh bawang.. tau gak, kalau sampai kita tertangkap dan di pecat, kita tidak akan menemukan pekerjaan lagi! Apa kamu tak mendengarnya? Berita tentang karyawan yang dipecat dengan tidak hormat dari Gordan Company akan di blacklist dari perusahaan mana pun" terang Panjang Gisel

"ouh.. benarkah.. yasudah yang penting aku sudah bebas dari tragedi hari ini" jawab Zenita yang kemudian meninggalkan Gisel

Gisel terbingung menatap Zenita yang begitu berani dan santainya. "apa dia sudah bosan hidup, makanya tidak takut kehilangan sumber pendapatannya?" gumam herannya

My boss, My husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang