BAB 3

11.7K 343 41
                                        

"Zee.. Apa kamu serius membiarkan bos tidur di sofa?"

"hem.."

"apa kamu sering melakukan itu di rumah?"

"tidak, ini kali pertama sejak kami menikah" jawab Zee

Gisel terbelalak memutar tubuhnya menatap punggung Zenita. "apa kamu bercanda"

"tidak, aku serius"

"ishh.. Sial.. Brengsek" umpat Gisel beranjak dari ranjangnya. Ia pergi menghampiri Morgan di ruang tamu. Gisel mempersilahkan Morgan menggunakan kamarnya Bersama Zenita.

"tidak perlu, kamu bisa tidur dengannya disana" tolak Morgan

"tapi Zee.. ahh bukan maksud saya, nyonya Zenita berkata, anda tidak pernah tidur di tempat seburuk ini" ujar Gisel

"benarkah?"

Gisel menjawabnya dengan dehuman.

"tapi aku sudah terbiasa tidur di kamar tamu" jawab Morgan

"maaf.. saya hanya memiliki satu kamar" ucap Gisel

"tidak apa, anggap saja saya di kamar tamu. Kamu bisa Kembali ke kamar mu"

Gisel mengiyakannya dengan perasaan ragu. ia kembali ke kamarnya dan kembali menanyakan keseriusan Zenita membiarkan suaminya tidur dengan di kelilingi ribuan nyamuk yang siap menerkam kulit mulus nya.

"ya.. Gisel.. kenapa kamu lebih mengkhawatirkan dia dibandingkan aku" jawab Zenita yang mulai terganggu

"bukan begitu.. tapi.."

"sudah tidak ada tapi, kamu tidur saja" ucap Zenita memotongnya

Kini Gisel tak lagi bisa berkata.

"aku berharap hari esok ku tidak akan menjadi bencana" batinnya berdoa sebelum ia tertidur pulas.

Namun berbeda dengan Zenita. Sebenarnya ia tengah memikirkan keadaan suaminya yang harus tidur di sofa, dengan kipas angin serta nyamuk-nyamuk yang siap melukai nya.

Zenita pun beranjak secara diam-diam, mencari selimut dan menghampiri suaminya.

"Morgan.. Tuan Morgan" sapanya berbisik untuk mencari tau.

"ahh sepertinya dia sudah pulas" ucap pikirnya

Ia berjalan menjinjit untuk lebih dekat lagi tanpa membangunkan Morgan.

Namun seketika Zenita akan menyelimuti tubuhnya, Morgan memegang lengan Zenita. Sontak hal itu membuat Zenita berteriak kaget, dan dengan cepat Morgan membungkam mulut istrinya.

"kenapa kamu bangun?!" tanya Zenita

"sebenarnya aku belum tidur" jawab Morgan

"lalu kenapa kamu tidak menjawab ku tadi?"

"hanya ingin saja" jawab Morgan yang menggodanya

Zenita melemparkan selimut ditangannya dengan kesal.

"mau kemana?" Morgan menahan Zenita yang akan pergi

"tidur"

Morgan tak membiarkannya pergi. ia menarik lengan Zenita hingga tubunhnya terjatuh di pangkuannya.

"aku tidak bisa tanpa mu" bisik Morgan membuat Zenita mengernyit.

Morgan memberinya isyarat dengan melirik ke atas .

"ouh.. kenapa tidak kamu nyalakan saja lampunya?"

"teman mu yang mematikannya" ujar Morgan

"tapi kamu bisa saja mengatakan padanya kalau kamu takut gelap" jelas Zenita

My boss, My husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang