7. Side of Jungkook

237 35 3
                                    

Jeon Jungkook berbicara padamu Readers


'Hay..'

Disini aku akan menceritakan kisah ku padamu. Aku tau, ini tidak terlalu berarti untuk mu atau mungkin kamu akan berpikir ini hanya alasan ku agar tidak dibenci.

Cerita ini mungkin akan sangat panjang. Jadi maaf jika aku menghabiskan waktumu.

Waktu kecil mereka bilang aku anak yang baik dan ceria. Aku sendiri tak percaya saat mendengar bibi Park berkata seperti itu diulang tahun ku yang keenam belas.

Aku tidak terlalu ingat dengan masa kecil ku, yang dapat ku ingat hanya saat pertama kali menginjakkan kaki dirumah megah milik keluarga Kim.

Hari itu umurku tujuh tahun, ayah dan ibu bertengkar hebat. Aku tak paham masalah mereka, karna aku lebih memilih bersembunyi dibawah selimut dan tidur.

Tak lama, ibu membangunkan ku. Memintaku untuk bersiap. Perasaan ku tak nyaman saat melihat ruang tamu yang penuh dengan pecahan kaca dan benda yang berjatuhan.

Saat itu yang ku tau ayah pergi meninggalkan rumah, aku ingin bertanya pada ibu, tapi lidahku kelu saat melihat wajah ibu yang penuh luka lebam.

Aku masih ingat.

Langit malam itu berselimut biasan kabut dari dalam bus. Udaranya sangat dingin. Ibu menyuruhku tidur dipangkuannya.

Aku terbangun karna suara ibu, "ayo sayang, kita sudah sampai" . Aku turun dari taxi, tidurku terlalu nyenyak sampai tak sadar telah berganti kendaraan.

Ibu membawaku masuk kerumah mewah yang tak pernah ku kunjungi sebelumnya. Aku sempat bertanya 'rumah siapa ini, bu?'  tapi ibu lebih memilih untuk diam dan terus berjalan menelusuri rumah mewah itu.

Aku dan ibu sampai didepan pintu kayu, penuh pahatan unik. Ibu masuk bersamaku dibelakangnya. Genggaman tangan ku pada ibu mengerat, saat ku lihat seorang lelaki tua dan seorang anak lelaki yang mungkin lebih tua dariku, berdiri dihadapan ku dan ibu.

Aku tersenyum ramah pada anak lelaki itu, Tapi dia malah membalas ku sinis. Aku bersembunyi dibelakang ibu karna tatapan sinis itu. Aku takut.

Tiba-tiba ibu menunduk lalu menangis, meminta maaf dan ampun pada lelaki tua itu. Aku benar-benar tidak mengerti dengan situasi ini. Aku jadi ikut menangis karna ibu terus menunduk berulang kali sembari mengucapkan maaf.

Lelaki tua -tapi tetap terlihat tampan dan berwibawa itu berjalan mendekati ku dan menekuk lutut untuk mensejajarkan tinggi kami.

"Kau Jeon Jungkook 'kan?" aku mengangguk pelan sembari mengelap ingus, masih bersembunyi dibelakang ibu.

"aigoo.. Kau tampan sekali. Tak perlu takut padaku. Mulai sekarang aku adalah ayah mu dan lelaki disana itu kakakmu, Kim Taehyung" aku mengerjab bingung. Lelaki tua didepanku ini tersenyum lembut, "oh iya. Kau pasti lapar setelah perjalanan jauh. Jungkook bisa kan kedapur sendiri dan meminta bibi Park membuat kan makanan. Dia juru masak terbaik disini. Atau kau ingin ditemani kakakmu-"

"ayah aku menolak. Sudah ku katakan aku tidak ingin adik dan tidak membutuhkan ibu kembali!", aku ingat jelas bentakan yang dilayangkan Taehyung saat itu. Dan bodohnya aku masih tak mengerti dengan penolakan itu. Aku hanya menjawab akan pergi sendiri dan makan sendiri.

Agreement Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang