Two

4 1 0
                                    

Terkadang jangan terlalu percaya sama orang lain.

---

Langkah dara berhenti tepat didepan lift menunggu lift yang terbuka saat liftnya terbuka dara langsung masuk dan pencet angkah 14, detik demi detik Dara selalu membuang nafasnya dengan pelan agar dia tidak gugup saat bertemu bosnya yang bernama Wijaya. Pas pintu lift terbuka Dara langsung keluar dan menarik nafas dalam- dalam dan menghembuskannya sekali lagi.

"Huuuufffffffffffffffffffffff"

"Tenang Dara, ga usah tegang gitu, selow, percaya diri aja pasti diterima kok"katanya pada dirinya sendiri. Selempas yakin dengan ucapannya dara langsung menuju ruangan yang ditunjukan oleh Resepsionis tadi.

---

Pas di depan ruangan Dara kembali menghebuskan nafasnya dan langsung mengeser pintunya "Selamat pagi pak"sapanya dan langsung masuk

"Telat 2menit"kata orang itu yang tidak berbalik kearah dara, dia menatap keluar jendela ntah apa yang dia liat.

"Maaf pak"jawab dara pelan

"Niat kerja ga sih"

"Ini aja baru mau masuk udah telat gimana kalo udah kerja"sambungnya

Tidak mendapatkan respon dari Dara, Pak Wijaya langsung balik badan menghadap ke arah Dara.

Dara langsung diam melihat muka bosnya itu yang ada dihadapannya sekarang.

"Di....aa, diaaaa, ga mungkin dia"ucap dara dalam hati

Sedangkan pak wijaya hanya menatap dara tanpa ekspresi sama sekali seakan-akan pak Wijaya baru ketemu dara baru kali ini.

"Kenapa?"tanya pak Wijaya

"Ha"jawab dara hanya mengelurkan kalimat itu seakan-akan tidak mengerti dengan kalimat yang dilontarkan bosnya.

Pak wijaya yang mengerti langsung melanjutkan ucapakannya itu "Kenapa terlambat, Ohiya kamu mau berdiri terus atau mau duduk?"

"Hah, iya, maaf pak" balas dara singkat dan langsung duduk ditempat yang sudah disediakan.

Dan pak wijaya langsung juga melangkahkan kakinya menuju ke tempat duduknya setelah pak wijaya duduk, Dara langsung ngasih dokumen untuk melamar kerja ditempat ini, pak wijaya langsung mengeceknya.

"ADARA FREDELLA ULANI" "lumayan juga"ucap pak wijaya pelan

Dara yang tidak terlalu memperdulikan bosnya itu hanya diam tanpa mengubris.

Tanpa basa basi pak Wijaya langsung berkata "Kamu diterima"sambungnya lagi.

Dara yang mendengar itu langsung tersenyum ceria dan langsung mengambil tangan pak Wijaya dan menciumnya "Terima kasih pak, terima kasih banyak"

Pak Wijaya langsung menarik tangannya dari Dara, dan Dara menyadari kesalahannya hanya meminta maaf setelah itu dara kembali ceria lagi, sangking senengnya diterima di perusahaan ini.

"Saya yakin pak, saya akan berkerja dengan giat"kata darah

"Tapi saya terima kamu, bukan sebagai pengawai disini, tapi sebagai Sekretaris saya"lanjut pak Wijaya

Dara yang mendengar ucapan pak Wijaya langsung terdiam, dan berkata "Maksud bapak, sa.. saya jadi sekretaris pak Wijaya?"

"Kamu ga mau?"tanya balik pak Wijaya

"Hah buk bukan... Bukan gitu pak, maksud saya, apa saya pantas jadi Sekretaris pak Wijaya?"tanya Dara lagi.

"Saya disini bosnya, kalo saya nentuin kamu jadi Sekretaris saya, itu bakalan terjadi, itupun kalo kamu mau, dan kalo kamu ga mau juga ga apa-apa, saya akan suruh orang lain yang ca----"

Dara yang mendengar berkataan pak Wijaya langsung memotong perkatannya "Jangan pak, aku mau kok, aku mau"

Mendengar jawaban dari Dara, Pak Wijaya langsung tersenyum sangat tipis sampe-sampe Dara yang melihat raut wajah Pak Wijaya susah membedakannya itu senyum atau muka datar doang.

"Oke, mulai hari ini kamu bisa berkerja"

---

Hallo guyssssss maaf ceritanya pendekan tapi tenang saja nanti aku bikin ceritanya jadi panjangggg pake banget Hehe. Eh btw ini pak Wijaya hampir seusia dara guys tapi lebih tua kan Pak wijaya 2thn, Dara usianya 21tahun sedangkan pak wijaya 23.

Eh ada bonus lagi ntar aku post foto mereka dipart selanjutnya.

Jangan lupa vote guys, dan jangan lupa komen juga atau bisa kasih saran, oke!

My heart is destroyedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang