12. Saranghae

4K 502 42
                                    

"Kau mau kemana Yoon?" tanya Jimin saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Kau sendiri mau kemana?" tanya Yoongi balik.

"Tadinya aku ingin membawa Mingi dan Minji jalan-jalan ke Mall atau paling tidak ke taman bermain saja, tapi karena kau juga ikut jadi kau saja yang tentukan ingin kemana" ucap Jimin.

"Bagaimana kalau ke taman taman saja?" usul Yoongi.

"Baiklah, kita ke taman"

••••

Kini Jimin dan Yoongi sudah sampai di taman bermain. Namun yang mereka lakukan setelah beberapa menit lalu hanya duduk diam tanpa ada sepatah katapun keluar dari bibir mereka. Yoongi bungkam begitu pula dengan Jimin yang tidak tau ingin membicarakan apa.

Kini yang dilakukan kedua pemuda itu hanya duduk diam memperhatikan kedua anaknya yang sedang bermain. Mingi yang sibuk dengan dunianya sendiri, sedangkan Minji asik dengan boneka kuning berbentuk anjing miliknya. Tapi semuanya tak bertahan lama. Karena tak lama kemudian Minji mulai usil mengganggu Mingi dan akhirnya pertengkaran itupun terjadi.

Minji kalah dan akhirnya iapun menangis karena Mingi memukul wajahnya. Jimin dan Yoongi yang melihat itupun lantas segera melerai keduanya. Minji di gendong Yoongi untuk ditenangkan dan Mingi di gendong Jimin sembari terus menggerutu.

"Mama hueeee hiks.. Mama" adu bayi gempal itu menangis sesenggukan di pelukan Yoongi.

"Cup cup cup. Jiji jangan menangis terus ya. Mama disini" ucap Yoongi.

Sedangkan Jimin menatap Mingi yang berada di gendongannya. Bayi gempal itu bahkan tak melirik Minji ataupun Yoongi dan justru meminta turun dari gendongannya dan kembali bermain sendiri. Jimin yang melihat Mingi yang seakan tak perduli dan bahkan merasa tak bersalah pada saudara kembarnya itu lantas menghela nafasnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian duduk di depan bocah itu.

"Lain kali Gigi tak boleh seperti itu. Jiji kan adik Gigi" ujar Jimin seraya mengelus rambut bayi gempal itu.

Merasa sang ayah sedang berbicara padanya lantas bocah itu melepaskan pandangannya dari mainan nya dan menatap Jimin polos.

"Ji teyek kal" cuitnya seraya menatap wajah ayahnya itu.

Jimin kembali menghela nafasnya, tapi setelah itu iapun terkekeh gemas mendengar cuitan anaknya. Ya sebenarnya disini yang salah memang Minji. Seandainya ia tak mengganggu kakaknya itu mungkin Mingi tak sampai hati memukulnya. Tapi yah namanya juga anak-anak pertengkaran seperti ini pasti akan selalu terjadi. Dan Jimin sebagai seorang ayah mana tega memarahi putranya yang masih sangat kecil itu.

"Hiks" isak Minji yang masih menyembunyikan wajahnya di dada sang ibu.

••••

Usai menenangkan Minji, Jimin mengajak Yoongi dan kedua balita itu jalan-jalan mengelilingi taman. Minji juga seakan lupa pada apa yang terjadi beberapa saat lalu. Dan saat ini kedua balita itu bahkan sudah akur dan kini berjalan di depan kedua orang tuanya.

"Jim" panggil Yoongi mencoba menghilangkan keheningan yang ada diantara mereka.

"Ya" jawab Jimin seraya menoleh.

"Apa kau benar-benar akan pergi?" tanya Yoongi.

Jimin mengangguk seraya berkata "Ya, aku harus kembali ke Busan. Perusahaan membutuhkan ku" ucap Jimin.

"Lalu Mingi dan Minji? Kau akan meninggalkan mereka?" cuit Yoongi dengan nada melirih. Bahkan manik nya kini sudah berkaca-kaca ingin menangis saja rasanya.

You're My Light [ Sequel Fake Love ] || Minyoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang