Dating Rumour (Surong)

79 9 0
                                    

Kim Junmyeon membaca sekilas tulisan dilayar ponselnya dengan sorot malas dan diakhiri helaan napas berat. Kemudian ia keluar dari aplikasi bernama Instagram itu dan membuang ponselnya sembarangan diatas kasur king size miliknya. Ia bangkit dari posisi duduknya dan mengambil handuk.

Sejam setelahnya ia keluar dengan handuk melilit tubuh bagian bawahnya dan membiarkan roti sobeknya terekspos dengan rambut yang masih basah dan menitikkan bulir air.

Astaga, tampan.

Ia berdecak ketika tak melihat notifikasi apapun diponselnya. Kemudian, menghela napas panjang sebelum menekan dial nomor yang sudah ia hafal diluar kepala. Dan ia harus menunggu hingga lebih dari tiga deringan baru panggilannya  mendapat sebuah jawaban. Bahkan ia lupa untuk sekedar memakai pakaian. Dasar.

"Rong-ah, kau tidak marah?" Tanyanya langsung--malas jika harus berbasa basi ria-- sedangkan yang terlibat menjadi topik masalah adalah dirinya sendiri.

"Tidak. Memangnya kenapa aku harus marah?"

Dahi Junmyeon berkerut dalam. Ia melepas ponsel dari kupingnya dan menatap benda pipih itu beberapa detik, masih tidak yakin kenapa gadisnya menjawab seperti itu.

"Itu.. tentang rumor yang beredar" lanjutnya, lebih memperjelas. Ia berjalan menuju lemari pakaiannya dan mengamati isi lemari tersebut.

"Mengenaimu yang mengencani hoobae itu?"

Dia tahu, tapi bersikap biasa saja? Wow Park Chorong.
Kim Junmyeon berkomentar dalam benaknya selagi tangannya yang bebas mengeluarkan kaus oblong berwarna hitam dan celana berwarna senada dari lemari pakaiannya.

"Eum.. kau tidak kesal? Sedikitpun?"

"Iya."

"Ani, maldo andwae! Kau seharusnya kesal atau cemburu walaupun sedikit"

"Kenapa aku harus?"

"Ya kau harus. Karena, karena aku yang dirumorkan berkencan dengan hoobae itu?"

"Jadi kau benar-benar mengencaninya dan berselingkuh dariku, begitu maksudmu?."

"Bukan! Itu kan, hanya rumor"

"Lalu, jika itu hanya rumor, kenapa aku harus cemburu? Dan... kesal?"

Baiklah, gadisnya itu berhasil mematahkan semua argumennya. Dia benar-benar tahu cara mengendalikan seorang Kim Junmyeon. Harusnya Kim Junmyeon tak perlu khawatir. Gadisnya selalu percaya padanya. Dan ia tidak akan mengkhianati kepercayaan gadis itu! Tidak akan pernah. Ah, tapi seharusnya gadis bermarga Park itu sedikit cemburu. Karena melihatnya seperti itu, sangat menggemaskan.

"Hei, kau mendengarku?"

Kim Junmyeon tersadar dari lamunannya,ketika  suara kekasihnya terdengar sedikit kesal.

"Hah? Apa?  Kau bilang apa?"

"Buka pintumu, aku didepan"

Apa? Apa yang barusan dikatakan gadis bermarga Park itu? Dia ada di-

Dimana?!

"HAH? APA? KAU BILANG APA?"

"Kau mau mati atau mau membukakan ku pintu menyebalkan ini?" Baiklah. Gadisnya benar-benar kesal sekarang. Junmyeon bergegas membukakan pintu sebelum gadisnya yang lucu itu memiliki dua tanduk berwarna merah dikepalanya dan berubah menjadi iblis yang siap mematahkan kaki Kim Junmyeon.

--

"Kau? Kenapa bisa ada disini? Tiba-tiba sekali" Junmyeon meletakkan dua buah gelas berisi jus jeruk di atas meja. Dan kemudian duduk disamping Park Chorong.

"Kenapa? Kau takut aku melihat kau sedang bermesraan dengan selingkuhanmu, eoh?" Chorong menyeringai, sebelum mengambil jus jeruknya dan menenggaknya pelan-pelan. Matanya diam-diam memperhatikan reaksi lelaki itu.

"Astaga, kau tahu itu 'kan tidak benar. Kau benar-benar mencurigaiku atau cemburu?"

"Tidak keduanya. Aku hanya menggodamu" Chorong terkekeh setelahnya. Melihat ekspresi terkejut dari seorang leader group ternama sangat menyenangkan!.

"Cih, kau benar-benar ya!" Kim Junmyeon menyubit kedua pipi gembul kekasihnya dan mendapatkan pukulan yang sebenarnya tidak membuatnya sakit, sampai ia melepaskan kedua pipi yang menggemaskan itu.

"Aish! Kau benar-benar ingin mati rupanya?!" Park Chorong memekik kesal dengan suara nasalnya sembari mengelus-elus pipinya yang menjadi korban lelaki dihadapannya itu.

"Tentu saja tidak. Kau nanti sendiri dan tak ada yang akan menemanimu.." Junmyeon menggantungkan ucapannya beberapa detik untuk melihat ekspresi gadisnya.

"..kau kan tidak bisa hidup tanpaku" Junmyeon berucap congak. Ia melihat pipi gadis disampingnya bersemu merah. Ah, rasanya ia ingin sekali mencubit pipi gembul yang bersemu itu. Ditenggaknya jus jeruk sampai tersisa setengah sebelum ia terbatuk karena kakinya benar-benar ditendang. Astaga, ia lupa jika gadisnya ini pandai dibidang itu.

"Menyebalkan"

"Tapi kau mencintaiku"

"Tidak"

"Jadi kau tidak mencintaiku?"

"Tentu saja!"

" Kau tidak bisa berbohong, wajahmu memerah seperti tomat Park Chorong"

"K-kau salah lihat. Matamu sepertinya kelilipan"

-- The End --

Gapedulilah😂 mau aneh atau enggak..
Lagi pengen nulis aja..
Ini boleh nyata gasih?😂 gemes banget akutu..

20.01.16

Akayukihime__

Pink Love ShortfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang