Dua puluh

420 47 12
                                    

Finnay come back guys

Happy reading:)

                           ❄❄❄❄❄

"Cepat satu suap lagi" ujar Ali sambil menyodorkan sendok yang berisi bubur.

"Iya" jawab Prilly malas namun tetap menerima suapan dari Ali.

Ya,setelah cukup lama berdebat. Akhir nya Prilly pasrah untuk makan bubur,belum cukup dengan siksaan tersebut ternyata Ali juga memerintah agar ia saja yang menyuapi nya karena berpikir bahwa Prilly masih lemas untuk memegang sendok.

Dasar Ali! Prilly hanya merengut sebal akan hal itu,padahal ia bisa sendiri.

"Setelah ini minum obat mu dan istirahat lah" ujar Ali kemudian menaruh mangkuk berisi bubur yang sudah tandas di nampan.

"Aku kan sudah pingsan selama dua hari,masa harus tidur lagi" Prilly berdecak kesal.

"Ini obat nya,minum!" Ali memberikan dua butir obat serta air pada Prilly.

Dengan terpaksa Prilly menerima nya,lalu meminumnya dengan cepat.

"Pelan-pelan Prilly!" Ujar Ali dengan nada sedikit khawatir

Ali khawatir padanya? Itu mustahil! Mana mungkin si diktator bermulut pedas ini khawatir padanya.

Tapi tunggu, bagaimana dia bisa tahu bahwa letak obat ada di laci kedua? Apa mila yang memberi tahu? Atau jangan-jangan.. tidak! Tidak mungkin Ali sudah tahu penyakit nya.

"Ayo cepat tidur!"perintah nya

"Ali aku bosan,ingin keluar cari udara segar"

"Tidur Prilly! Kau belum pulih"

"Tidak mau!" Prilly sedikit membantah dan mencoba untuk beranjak dari queen size nya.

Namun dengan gerakan yang sangat cepat, tiba tiba Ali mendorong tubuh nya agar kembali berbaring di kasur.

Bukan itu yang membuatnya terkejut tapi ia terkejut saat Ali juga ikut berbaring di samping nya.

Mata Prilly membelalak.

"Ali apa-apaann ini" Prilly mencoba untuk memberontak karena tangan nya di genggam begitu erat oleh Ali.

"Tidur!" Ujar Ali kembali tanpa ingin di bantah.

Mata Prilly masih senantiasa membesar,ia melihat tangan nya yang saling bertautan dengan tangan Ali.

Mata Prilly masih senantiasa membesar,ia melihat tangan nya yang saling bertautan dengan tangan Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja ini mereka ya guys,begini posisinya tapi yang megang tangan tuh si Ali)

Tiba-tiba perasaan hangat menjalar ke dadanya.

Apa benar ia sudah jatuh hati pada pria ini? Tanya nya dalam hati.

Dadanya begitu berdebar,tak terkecuali pipi chuby nya pun sudah tersipu malu.

Mungkin karena begitu nyaman dipelukan Ali dan efek dari obat yang di minumnya akhirnya Prilly pun tertidur.

Ali membuka matanya,ia menatap nyalang  rambut Prilly yang ada di hadapannya.

Ia tak menyangka bahwa Prilly yang ia kenal tangguh ini memiliki penyakit yang cukup parah.

Namun bukan itu yang membuat ia jadi lunak terhadap Prilly.

Ali merasa jika dirinya sudah mulai memiliki rasa dengan princess latuconsina ini.

Entah lah Ali masih bingung dengan perasaan nya sendiri.

Dua hari yang lalu, Ali begitu terkejut saat ada temannya dikampus mengatakan bahwa Prilly pingsan di dekat jalan yang menuju ke arah kampus.

Dengan cepat Ali berlari menuju klinik kesehatan,tempat di mana prilly berada.

Ali bergegas tanpa mengghiraukan ghina yang terus memanggilnya.

Saat disana Ali begitu terkejut dengan perkataan sang dokter yang sedang berjaga disana.

"Kamu dari keluarga pasien?" Tanya dokter yang bername tag revina itu saat melihat Ali yang memasuki ruang inap Prilly.

"Iya dok,saya tunangan nya" jawab Ali

"Jadi begini,sepertinya pasien tidak memiliki asupan  sehingga membuat gagal ginjal yang ada pada tubuhnya kambuh. Sepertinya juga ia sudah melewatkan jadwal minum obatnya. Sebaiknya ia dirawat di rumah sakit yang lebih besar nak. Kalau begitu saya permisi" jelas dokter revina.

Ali masih mematung. Gagal ginjal? Kenapa Prilly bilang bahwa ia tak apa-apa. Dan juga kenapa oppa tidak bilang pada mereka semua?

Setelah Ali mengurus agar Prilly dipindahkan ke Latuconsina Hospital,ia menelpon oppa mengabarkan jika Prilly ada di rumah sakit.

Dan Ali menanyakan kenapa ia tidak diberi tahu jika Prilly mengalami gagal ginjal.

Dengan terpaksa Oppa mengatakan jika itu semua kemauan Prilly,agar ia tidak menerima belas kasihan orang lain.

Ali menghela napas kasar,masih tak menyangka terhadap apa yang di alami gadis dipelukannya ini.

Saat mendengar dengkuran halus dari Prilly, Ali terkekeh kecil kemudian ikut memejamkan matanya kembali.



















                             ❄❄❄❄❄


Oke segini dulu ya zeyeng 😆

15 agustus 2019

Paipai

Finnayy💚

Beauty Princess(slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang