part 3

2.3K 208 0
                                    

Hai yuk kita lanjut cerita nya.
Sorry guys kalo typo.

**
"Ma..siapkan koper prilly sekarang!" perintah ayah pada mama.
"Koper apa!! Aku akan tetap disini. Kalian keluarga ku! Bukan  orang asing itu!"  aku memeluk mama erat aku tak mau. Sungguh aku ingin bersama mama.

   Tapi diluar dugaan aku pikir mama dan ayah akan menahan ku disini, mengusir orang-orang asing itu. Mereka justru menyerah kan ku begitu saja pada pria bertubuh besar.  Aku meronta,menjerit minta di lepas.  Namun, tubuh ku yang mungil tidak akan  busa mengalah kan nya.

"Mama!!!"
Mama hanya menangis dalam pelukan ayah  tidak peduli kan jeritanku. Bahkan dia menutup mata. Sekali lagi aku memanggil nya "Ma..aku gak mau ikut mereka. Hentikan lelucon ini ma." aku merengek.
Hingga kami semua sudah sampai di halaman rumah ku. Beberapa mobil mahal terparkir rapi disana dan aku tak bisa  menghitung berapa banyak orang yang berbaju hitam disana.

  Saat ini juga rumahku menjadi tontonan gratis bagi tetangga. Hei..untuk apa kalian melihat kami seperti itu. Kalian pikir ini acara reality show! Atau syuting ftv!  Dewi batinku menjerit tidak terima.
  "Maaf tuan putri jika anda terus memberontak bisa saja kami melakukan hal kasar pada anda. Tapi opa melarang kami untuk itu. Opa menunggu anda tuan putri" kata pria yang tadi berbicara pada ayah ku. Opa? Siapa opa, semakin membuatku bingung!

  Aku disuruh masuk mobil sedan yang aku pikir paling mewah dan mahal dari mobil lain yang terparkir disini. Untuk beberapa menit aku memandangi sekitar ku,aku merasa tidak akan kembali lagi ketempat ini.

  Oh..Tuhan aku tau engkau mengabulkan doa ku tapi haruskah dengan cara seperti ini. Aku harus apa? Katakan katakan padaku.
  Dan entah sejak kapan aku telah duduk di dalam mobil. Air mataku masih menetes tak sanggup meninggalkan orangtuaku. Jika benar  mimpi ini jadi nyata biarkan aku menikmati bersama dua orang yang telah membesarkan aku. Yang memberikan aku kebahagiaan selama ini. Bukan cara seperti ini, Bagaimana kehidupan merka tanpa aku?          Sanak saudara jauh dari mereka?
    Apalagi aku ingat ketika ayah meminta bantuan pada kerabat dekat kami untuk biaya rumah sakit mama. Mereka semua tutup pintu untuk kami.  Acuhkan kami bahkan ayah sampai rela seperti pengemis meminjam uang.  Lalu..apa yang akan terjafi selanjut nya? Tak bisa kubayang kan.

  Mobil telah melaju cepat  , aku perhatikan saat mobil kami akan lewat semua mobil lain seakan memberi kami luang. Seperti hal nya mobil ambulan atau polisi yang patroli. Apa sehebat itu keluarga biologis ku?

    Disamping supir duduk pria yang dari tadi mengajak ku bicara dengan cara formal.
"Tuan putri bisa istirahat karna perjalanan kita cukup jauh" kata nya dari kaca yang menggantung di depan itu. Aku tidak tau apa namanya?
  Aku mengeryitkan kening  "Hei..bisakah panggil gue gak pake tuan putri?" ucapku ketus padahal aku senang di panggil seperti itu.
  "Maaf tuan putri tidak bisa" jawab nya dengan menundukan kepala.
"Astaga..harus seformal itu kah? Umur mu pasti lebih tua dariku. Panggil aku prilly saja atau illy. Siapa namamu?" cerocos ku.
  "Maaf saya tidak mungkin memanggil anda seperti itu" aku mendesah kesal.
"Yaudah deh! Gue manggil apa nih?"
"Saya kevin julio tuan putril. Cukup panggil kevin,saya kepala seluruh asisten di kediaman Latuconsina" jelasnya 
    

   Aku mangutmangut mengerti.
"Uuh.. Bisa lo ceritain soal..." aku menghentikan bicaraku mengetuk dagu dengan jari telunjuk. Aku akan seperti ini jika  mengingat sesuatu. "Mmm..Latuconsina" lanjutku hatihati.
  "Tuan putri bisa cari tahu disini,semua sudah ada didalam" dia memberikanku sebuah barang elektronik yang sama sekali belum pernah kupegang. Tapi lilia bilang ini gadget. Ada sebuah tulisan yang mengenalkan Latuconsina.

Aku mendapat sebuah fakta bahwa kedua orang tua kandungku telah meninggal. Tragisnya karna kecelakaan dan aku ada disana,umurku masih satu tahun. Orang tuaku meninggal ditempat tapi aku menghilang. Aku dinamai prilly Latuconsina, sama seperti namaku sekarang hanya naka belakangku berbeda.
  Opa yang sempat disebut kevin tadi dia adalah derry drajat kakek kandung yang mati matian mencari keberadaan ku. Tapi tidak dikatakan bagaimana mereka yakin kalau akulah yang mereka cari.  Bisa sajakan salah orang seperti yang ada di sinetron.

Akan ada empat cowok yang akan tinggap bersama ku nanti. Mmm..semua sangat tampan. Ada foto opa dan empat  cowok itu disini. Aku coba menghafal  nama mereka. Ah! Aku tidak hobby membaca aku jenuh.

"Ini..aku bosan. Berapa lama lagi kita sampai" kataku setelah mengembalikan benda tadi.
  "Kita sampai nanti sore tuan  putri ".
     Apa nanti sore, itu artinya aku harus menahan bokongku duduk seperti ini .lebih baik aku tidur.

**
Kedua bola mataku melebar untuk memperjelas pandanganku saat ini. Kata kevin  kami sudah sampai di rumah,tapi benarkah ini rumah? Ini ISTANA bukan rumah!

Tapi ini semua seperti impianku rumah yang sangat luas dan megah.  Kevin mengajak ku masuk,saat aku masuk..Aku semakin ternganga melihat isi rumah bak istana ini. WOOOOWW! Cukup itu saja karna aku tidak pandai untuk mendeskripsikan secara detail urusan dekorasi rumah.
    Orang-orang berseragam berbaris disepanjang tempat yang aku jalani bersama kevin. Aku yakin mereka pasti pembantu disini karna mereka memakai seragam yang sama. Mungkin aku yang  gelap mata karna terlalu fokus pada satu titik disampingku.
"Auwwww" ringisku.
    Aku membuka mata, aku menubruk tubuh besar memakai kemeja putih di depanku.  Aku tau siapa dia, dua tangan nya di masukkan dalam saku celana.  Sontak aku memundurkan tubuhku, dia memandangku  sngat tajam seolah ingin membunuh ku.



Gantung,jangan cuman dibaca aja .tinggalin jejak apa susah nya sih untuk menghargai saya yang udah nulis cape2 dan orang yang membuat cerita ini.
Karya Min_Cha

Beauty Princess(slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang