Flashback 2

539 72 22
                                    

Hallo readers akhirnya aku kembali lagi, pada kangen ga sama aku hihi pd banget aku. Okedeh selamat membaca.

Warning terdapat bacaan dewasa







~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tak terasa hampir satu tahun yuki bersekolah di SMA itu, suka duka ia lewati dengan canda tawa dan pada akhirnya ia hanya mempunyai satu sahabat yaitu keyna sosok nya yang dewasa namun jail membuat ia betah berteman dengannya. Memang banyak temen sekelas yuki yang mau bersahabat dengannya hanya saja sosok keyna lah yang pas dengan dirinya.

"Eh kuy, gue denger-denger si cool es itu mau kekelas kita dan katanya kalo dia kekelas yang bukan kelas dia udah pasti dia mau ngapelin salah satu murid dikelas itu". Tutur keyna kepada yuki.

"Woy, lo denger ga sih". Lanjutnya

"Heem, ga peduli amat gua sama siapa tadi kata lo, kulkas itu eh au ah bodo amat". Cerocos yuki

"Lah ni anak pms apa gimana sih, tumben rada sangar". Ucap keyna dalam hati.

"Ehm"

"Apa sih key gua lagi baca buku tau".

"Ehm"

"APA sih, eh ka al hehe maaf ya". Yuki yang kaget karna kehadiran al hanya bisa nyengir menunjukkan gigi nya.

"LO ikut gue". Setelah mengucapkan itu kepada yuki, al langsung menarik tangan kiri yuki untuk segera mengikuti langkah kakinya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tibalah mereka digedung sekolah yang katanya ngeri, tapi menurut yuki tidak benar, lihat lah rumah, jalan, mobil dan lainnya terlihat kecil bergerumul menjadi satu kalau dilihat dari atas sungguh ciptaan yang sangat indah. Subhannallah ucap yuki.

Saking terpana akan keindahan yang ia lihat saat ini, yuki lupa ia berada disini akibat tarikan seorang laki-laki berperawakan tinggi ah sepertinya ia hampir mendekati sempurna,bibir tipis, hidung bak perosotan yang lancing di ujung membuat pahatan diwajahnya semakin sempurna, dan tak lupa mata,alis, hah yuki rasanya tak sanggup mendeskripsikan nya.

"Ehm,udah puas mandangin gue ya. Tau kok gue ganteng." Dengan narsis nya laki-laki dihadapannya ini mengucap dia ganteng. Ya emang ganteng sih hihi batin yuki.

"Eng gg gak kok." Gugup yuki, tentu saja wajah laki-laki ini sangat dekat dengan wajahnya, aroma mint tercium jelas oleh hidung mancung miliknya.

"Gak usah bohong yuki, gue narik lo kesini cuma mau bilang lo harus jadi pacar gue dan gak nerima penolakan." Mungkin terdengar hanya satu tarikan nafas al mengucapkannya, al gugup tentu saja dibalik sosoknya yang cool es seperti ucapan keyna, ia hanya manusia biasa yang hatinya bisa saja berdebar tak karuan dihadapan gadis yang ia incar. Pertemuan pertama mereka kala yuki baru masuk SMA ini dan banyak kejadian tak sengaja antara mereka membuat ia tak ingin berlama-lama menahan perasaannya.

"Ak--akku eng--ga--mau ka, ntar aku ditinggalin kaya mantan aku dulu. Eh tapi bentar kok muka kaka kaya aku kenal ya,emm bentar---astaga kaka kan yang waktu itu ketemu aku waktu mos, nabrak aku waktu dijalan terus datang kekelas aku ngomong ga jelas. Ya allah kaya nya dunia sempit banget sih kenapa harus kaka lagi". Cerocos yuki ia tak mengapa mulut nya pegal akibat cerocosan nya itu yang penting kekesalannya selama ini terkuak sudah dihadapan orangnya langsung.

"Udah ngomongnya,kan gue ga minta jawabannya baby." Kerlingan mata seblah kiri ia keluarkan setelah berucap kepada yuki.

"Dasar playboy cap buntut cicak." Gerutu yuki, sengaja ia menyamakan al dengan buntut cicak karna ia tau cicak rela memustuskan ekor nya demi kabur sungguh malang nasib mu buntut. Dikamarnya yuki sering sekali bermain-bermain dengan karet gelang nya dan menarik sisi kanan kiri karet tersebut untuk membuat karet melayang dan mengenai cicak yang asyik bertempelan di dinding.

"APA kamu bandingin aku sama cicak, wahh kamu minta dihukum hm." Al mendengar gerutu an yuki, dan ia merasa sebal kenapa harus dibandingin sama cicak coba.

Langkah kaki al menghampiri tubuh yuki, refleks yuki memundurkan dirinya sampai berbenturan dengan dinding gedung itu. Tangan al kini memegang kedua tangan yuki dan menaik kan ke atas kepala yuki, sedangkan yuki hanya pasrah tak lama suatu benda nan kenyal, basah dan lunak menghampiri bibirnya lama berdiam diri al memberanikan diri untuk melumat dan memasukkan lidahnya menyapu bersih gigi rapi milik yuki.

5 menit

10 menit

Setengah jam kemudian al menghentikan lumatannya, tapi kali ini bibirnya memberi jejak dileher jenjang yuki yang disebut kissmark, yuki hanya pasrah entah mengapa ia hanya diam tanpa memberontak apa yang al lakukan padanya. Merasa yuki hanya pasrah, al semakin nekat tangannya melepas tangan yuki dan beralih menelusuri dada nan kenyal yang terbungkus baju seragam, tanktop putih yang terlihat jelas oleh mata al.

Tangan kokoh milik al terus membuka kancing beragam yuki, mulut nya kadang berhenti kadang berlanjut untuk terus melumat bibir manis yuki. Tangan itupun memeras lembut apa yang sudah ia inginkan, tak besar dan tak kecil amat pas ditangan. Mulutnya tak lagi melumat bibir yuki, kini bibirnya mengecup puncak dada milik yuki, tangan kanannya meremas dada yang lain. Ia tersenyum melihat wajah pasrah dan menikmati apa yang al lakukan padanya sungguh ini nikmat tapi sesat.

Tak lama yuki tersadar, dan langsung menendang masa depan al dengan kencang dan alhasil al memekik kesakitan kesempatan itu tak yuki buang sia-sia ia dengan cepat merapikan bra,tanktop dan seragamnya dengan cepat yang sempat al tarik.

Kejadian itu membuat yuki trauma, setelah membujuk sang ayah akhirnya ia bisa pindah sekolah ke jakarta dan tinggal bersama neneknya. Sedangkan al ia hanya meratapi mengapa setelah ia hampir berhasil mendapatkan yuki ia harus kehilangannya dan tak bisa ia pungkiri ia sedih, orang yang ia cinta hampir saja ia renggut masa depannya.





"Kamu dimana by aku rindu." Al Ghazali

"Aku jatuh kepelukan mu tapi aku terpaksa meninggalkan mu." Yuki Kato

Suamiku Berkamuflase (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang