Kejutan

351 50 9
                                    

Ide Arta waktu itu memang manjur, sekarang Al, Bunda Maia dan Ayah Al dan tak lupa Yuki, Ayah yuki, Mamah serta sang kaka tecinta sedang berkumpul dirumah Yuki, tentu kalian akan bertanya-tanya mengapa mereka ada disini.

Flashback

"Sini gue bisikin."

"Gimana kalo Al langsung lamar didepan Orang tua yuki, lo bilang aja sama orang tua lo. Setau gue ayah yuki si takeshi itu sahabat baik ayah lo secara pembisnis kelas atas, nah gue yakin deh anak nya tercinta itu ga akan mampu nolak secara yuki itu nurut banget orangnya." Terang Arta, pantes aja si Chika jatuh hati orang dianya bijak dan paling dewasa emang karna umurnya kali ya lebih tua.

"SETUJU." Kompak Al, Verrel, Rizky dan Andoy.

Flashback End

"Jadi gini maksud kedatangan kami sekeluarga atas permintaan anak kami Al, dia sudah lama tertarik dengan anak kalian bernama Yuki, jadi Yuki apakah kamu bersedia menjadi istri Al saya tidak memaksa kamu. Saya sebagai Ayah hanya bisa menuruti apa kata anak saya ini." Ucapan Ayah Al mampu mengejutkan Yuki yang sedari tadi hanya diam menunduk sembari meremas dress selutut miliknya. Sungguh ia tak tau kalo Al nekad ingin menikahinya jelas-jelas Yuki sudah menolaknya.

Helaan napas terdengar dari Ayah Yuki," Saya juga terkejut Dhani dengan kedatanganmu dan alangkah lebih mengejutkan lagi kamu melamar anak saya, duhh jantung saya masih aman ga ya." Sontak ucapan Ayah yuki membuat seisi diruang tamu ini senyum, sungguh calon mertua idaman batin Al.

"Gimana Yuki kamu bersedia?." Tanya Bunda Al, Maia Estianti.

Yuki mendongak matanya menatap sang mamah, ayah dan kaka tercinta hanya senyuman dan tak lupa anggukan kepala yang mereka berikan sebagai tanda mereka menyetujui niat baik dari keluarga Al.

"em mm Yuki bingung tante, tapi kalo ayah mamah setuju Yuki setuju karna yuki yakin itu memang terbaik untuk Yuki." Terangnya, matanya kini beralih kepada pemuda yang pernah ia tolak lamarannya. Pancaran bahagia dari raut wajahnya yang yuki lihat. Emang jodoh juga kali gue sama dia batin Yuki.

" Alhamdulilah,jadi karna sesuatu yang baik itu ga boleh ditunda gimana kalo dua minggu lagi acaranya. Kamu sama Al tunggu beres aja anggap ini hadiah dari kami para orang tua dan GAK BOLEH PROTES." Al yang mendengar kata ayahnya bersorak ria duhh siapa yang ga bahagia bisa secepatnya menjadi suami dari wanita yang dicintai tak salah memang ide Arta harusnya ia mentraktir pacar chika tersebut.

Al yang sedari tadi diam kini ikut bersuara,"bunda sama tante boleh ga Al bawa yuki keluar ada yang mau kita bicarain." Pamit Al,

"Boleh, jangan terlalu lama ya soalnya sudah larut malam ga enak sama tetangga." Sahut sang bunda dan hanya dibalas Oke oleh Al.

Kini Yuki dan Al berada disamping rumah Yuki yang tepatnya ialah Taman tempat biasanya Yuki bersantai, jari jemarinya bergetar tanda ia tengah gugup sedangkan Al hanya menatap langit.

Hening yang dirasakan keduanya beberapa menit berlalu, akhirnya Al memberanikan untuk memulai obrolan. Sungguh ia tak suka keadaan sunyi seperti yang terjadi kini.

"maaf." Ucapan maaf dari Al mampu membuat Yuki menatap Al, dengan kening berkerut tanda ia tak paham apa yang Al ucapkan tadi.

"Maaf kalo aku nekat melamar kamu, walau aku tau kamu udah nolak aku. Aku cuma mau buktiin aku serius sama kamu udah itu aja." Terang Al, tangan besar nya menuntun tangan kanan Yuki untuk digenggam sangat pas bahkan hangat yang Al rasakan.

Yuki hanya diam, terkejut itu sudah pasti. Tapi ia tak ada niat untuk menolak Al, hanya saja ia masih tak percaya apa yang baru saja terjadi didalam rumahnya tadi.

"Em..mm aku cuma kaget aja kok kamu ga usah khawatir, kalo gitu kita masuk yuk." Ajak yuki, tangan mungilnya menuntun pelan tangan Al untuk memasuki kembali kediamannya.

Kedatangan Yuki dan Al mampu membuat orang yang asyik bergurau kini menatap keduanya.

" Yasudah kami pulang dulu ya, masalah tanggal biar nanti kita bicarakan lagi. Untuk kalian berdua kita sudah sepakat untuk kalian langsung nikah tanpa tunangan gapapa kan?." Al dan Yuki hanya menganggukkan kepalanya tanda ia setuju dengan apa yang diucapkan oleh ayah Al.

" Om, tante, Yuki, Ka Rangga, Al pamit pulang dulu. " Pamit Al sambil menyalami satu satu yang ia sebutkan tadi, sampai di yuki ia hanya memberi senyum dan hanya dibalas senyum tipis oleh yuki.


















.

.

.

.

.

.

.

Akhirnya bisa update walau hanya 700 kata semoga bisa mengobati rindu kalian dengan Alki. Next Chapter mungkin sesuatu yang menegangkan bagi Yuki dan membahagiakan bagi Al.
See You❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku Berkamuflase (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang