Kondisi Hati

446 56 6
                                    

           Hari demi hari Yuki lewati tentunya tanpa kehadiran sosok dosen bernama Zazza, jujur ia merasa kehilangan sikapnya penuh dengan kasih sayang nan tulus membuat ia merindukan lelaki yang telah ia tolak lamarannya. Selama satu tahun Al selalu ada disisinya tak ayal membuat rasa nyaman timbul dengan seiring berjalan waktu.

Bukan Al yang menghindari Yuki, tapi sebaliknya. Entahlah Yuki merasa ada yang janggal dengan sosok Pak Zazza yang bernama lengkap Al Ghazali, ahh nama itu sangat mirip dengan sosok lelaki yang pernah melecehkannya semasa SMA dulu. Yuki sama sekali tidak trauma ia pindah dikarenakan Ayahnya Yuki harus mengurus Bisnis nya yang berada di Jepang dan pada akhirnya pada musim masuk kuliah ia kembali ke Indonesia.

"Mmm--Pak zazza, eh bentar bukannya pak zazza pernah bilang nama aslinya Al Ghazali ya. Apa bener itu ka Al, ah mana mungkin masa udah jadi dosen kan dulu nakal banget." Monolog Yuki, tangan kanan nya menopang dagu seraya menahan kepala sedangkan tangan kiri mengetuk pelan kepalanya. Di otaknya ia bingung dengan pak zazza yang pernah melamarnya waktu itu.

Tok   Tok   Tok

Lamunan Yuki buyar akibat ketokan pintu dari luar kamarnya, "Siapa?" teriaknya agar orang diluar kamarnya mendengar.

"Ini bibi non, mau nganter makanan." Sahut bibi, perempuan berusia 52 tahun bernama asli Aya Fatimah sering dipanggil Yuki Bi Yaya. Sudah 22 tahun ia bekerja dirumah Yuki, makanya Yuki sudah menganggap bi Yaya sebagai ibu keduanya.

Ceklek

"Maaf bi, kirain yuki siapa hehe." Terang Yuki sembari terkekeh pelan, dalam hati nya kok bisa lupa suara bi yaya kan malu, ahh gara-gara mikir pak zazza nih.

"Gapapa non, nih makanannya. Kalo gitu bibi pergi kedapur dulu ya. Ucap bibi, lantas ia segera pergi melangkah meninggalkan pintu kamar yuki.

Beberapa menit kemudian setelah ia menghabiskan makanannya, Yuki memutuskan untuk tidur tentunya bekas ia makan telah ia cuci, termasuk muka dan menggosok giginya.

"Tidur ah, Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut, semoga mimpi cogan hihi." Yuki tekikik geli setelah mengucap doa yang terakhir ia ucapkan maklum jomblo ya gini ngehalu dulu.

                          ********

Kalo kalian bertanya gimana kabar Zazza re:Al, fisiknya baik-baik saja tak ada luka sedikit pun tak ingin ia mengotori tangannya dengan darah seperti cerita yang biasanya ia baca. Ohh bukan, setelah kejadian dimana ia ditolak Al hanya berdiam diri dikamar memikirkan mengapa yuki menolaknya apa ia lupa dengan dirinya atau ia trauma akan sikap kurang ajar nya dulu.

Sekarang fokusnya ialah berjuang walau sudah ditolak, Pantang menyerah sebelum Nikah itu slogan untuk dirinya, ia masih ingat kata yuki waktu itu--

"Emm--mm Ma--aaf al, gue jujur gue juga sayang sama lo tapi maaf gue belum bisa. Maaf al."

Itulah sepenggal kata yang Yuki lontarkan sebelum ia berlari meninggalkan pantai.

Seperti saat ini, ia asyik duduk dikamarnya yang dominan berwarna hitam putih banyak terpampang foto kenangan ia bersama yuki baik dari semasa SMA yang ia ambil secara diam-diam dan waktu yuki kuliah. Senyum manis terbit dibibir tipisnya mengingat semua kenangan yang pernah ia ukir semasa bersama yuki dulu.

Tak lupa sang sahabat menemani nya dikamar ini, dimana andoy bermain game di depan tv, verrel yang asyik ria berchat dengan Febby sang pacar, Arta apalagi ia malah molor dikasur al dan rizky yang menjadi lawan main game Andoy.

"Mm---mm gimana balon lagi duh alamat ditolak itu mah, atau kue gitu ah dikiranya ntar salah tanggal ultah, kalo perhatian kasih sayang mah itu tiap hari." Ocehan singkat nan padat ia lontarkan ah kali ini ia berfikir rencana apalagi untung membuat kejutan dan bomm yuki bisa menerima lamarannya. Sakit kepala yang ia rasa semakin menjadi. Hah emang ya wanita ribet batin al.

" Lo kasih yang baru aja Al. " Celutuk andoy, lantas semuanya menoleh bermaksud meminta penjelasan dari omongan nya tadi.

Andoy menghembuskan napas pelan, tapi tangan dan matanya masih menatap layar tv yang berhubungan dengan stik yang ia mainkan.

"maksud gue lo kasih cowok baru buat yuki, semisal gue gitu hehe." Lanjutnya tak ada tampang berdosa sedangkan diujung sana Al tampak menggenggam erat jari-jarinya seperti menahan amarah.

Tak lama setelah itu, tak tak tak, jitakan yang berasal dari teman-temannya sontak membuat andoy mengaduh kesakitan, sasaran mereka tadi ialah kepala belakang andoy oleh al dan verrel, dan terakhir di jidat oleh rizky. Sungguh miris nasib kepalanya kali ini.

"Makanya lo kalo ngomong serius." Bijak Verrel memang pria 23 tahun ini memiliki sifat yang lebih dewasa dibanding dengan sahabat al yang lain namun bisa juga jail. Tentunya hanya berlaku untuk sahabat nya ini tapi jika sudah diluar sana ia akan menampilkan sikap cool seperti al agar terlihat keren di mata kaum hawa katanya.

Al memijit pelan kening nya guna meringankan sakit di kepalanya, "Lo bisa diem ga ndoy duhh pusing kepala gue bukan nya ngasih solusi ini malah bikin sensi. Cerca al sedang kan Andoy sang tersangka hanya cengar cengir tak jelas tak menunjuk tampang berdosa.

Keheningan pun tercipta, dimana al yang masih saja memijit kening nya, si verrel jambul yang asyik ngebucin online bahkan sekarang ia sudah tertawa tak jelas, si andoy dan rizky yang kembali pada dunia gamenya.

Arta yang tadi tidur pulas tiba-tiba bangun dan langsung berucap...."Eh lo tadi lagi ngomongin Yuki ya, nih gue punya ide." Sontak ucapannya tadi sukses membuat orang seisi kamar heran, mereka jelas melihat arta sedari tadi tidur efek begadang bermain game bersama Verrel.

" Ck..Pada mau tau gak." Lanjutnya, tangannya mengucek pelan matanya guna menghilangkan kantuk yang masih mendera.

Al yang tak jauh duduk dari posisi Arta langsung saja menggeser tubuhnya mendekati Arta. "Emang apaan." Kepo al matanya berbinar bak anak kecil sedang diimingi mainan.

Tak ketinggalan Verrel mematikan ponselnya guna fokus mendengar kan Arta, setelah nya Andoy dan Rizky langsung melompat kekasur tak memperdulikan pelototan tajam dari empu kasur.

Perlu kalian ketahui Arta yang notabennya lelaki paling tua digeng Al adalah si pencipta ide paling manjur maknanya jika ada permasalahan dan Arta yang tidur seenaknya tak menjadi masalah pasalnya ide cemerlang nya berasal dari tidur panjang nya, berumur 24 tahun tapi satu kelas dengan Verrel, Rizky dan Andoy ohh bukan karna kurang pintar hanya saja akibat perpindahan sewaktu SD dulu membuat ia ketinggalan pelajaran alhasil harus mengulang satu tahun.

"Sini gue bisikin."


































Tak lama kemudian..........
































"SETUJU." Kompak Al, Verrel, Rizky dan Andoy.























So maaf ada part yang aku unpublish dikarenakan ga nyambung gitu solanya aku habis ngetik langsung publish ga revisi dulu jadinya ya gitu deh hehe

Banjarmasin, 15 Oktober 2019

Suamiku Berkamuflase (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang