039

84 8 0
                                    

Aku benci hujan; sebab rintik sendu berujung kepada pilu.

Kenangan antara diriku dengan dirimu yang dahulunya selengket perekat dan semanis gulali akan berterbangan melintasi tanpa aba-aba. Bahkan, aku sangat yakin bahwa diriku yang rapuh ini tak mampu menahan rasa getir di dada. Jantungku layaknya ditikam oleh sebuah panah runcing dari busurmu.

Katanya, kau adalah masa lalu.

Tapi, hei, aku ini benar-benar rindu kepadamu, tahu. [ ]

coretanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang