• 2010, YG audition Thailand
"Halo, namaku ปราณปริยา มโนบาล (Panpriya Manoban) usiaku 13 tahun saat ini."
Ketiga sang juri utama saling memandang satu sama lain setelah gadis belia itu memperkenalkan dirinya.
"Wah~ kau masih sangat muda, masih bersekolah yah pastinya?" tanya salah satu juri itu.
Gadis itu menoleh ke kiri dan ke kanan sebentar kemudian mengangguk pelan.
"Ya. Saat ini saya sudah ada di tahap 1 Mattayom." jawab gadis itu dengan senyum manis.
*Mattayom : Sekolah menengah pertama
Sang juri mengangguk-angguk paham. "Nama panggilanmu siapa?" tanyanya kemudian.
"Lisa. Kalian bisa memanggilku Lisa."
"Wah~ nama yang cantik. Kalau begitu Lisa, bakat apa yang akan kau tunjukkan?" tanya Juri yang lainnya.
Juri yang sedari tadi menjadi perhatian penuh gadis belia yang bernama Lisa itu.
Lisa tau betul, siapa pria paruh baya yang identik dengan topi nya. Yah~ dia adalah produser utama dari YG entertainment.
Agensi yang termasuk dalam jajaran Big Three atau biasa dibilang 3 terbesar di Korea Selatan.
Agensi yang memang di idam-idamkannya karena dari agensi itulah Idola nya berasal, yaitu Bigbang.
Lisa sangat mengagumi Bigbang, membuatnya termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan bakatnya, hingga timbul keinginan kuat untuk mengikuti audisi global YG ent. Setiap 2X setahun di Thailand, tanah kelahirannya.
"Baik Sajangnim." Ujar Lisa.
Dengan sedikit gugup lalu meniup kedua telapak tangannya, Lisa memberikan mic nya kepada seorang kru dan memintanya untuk menyetelkan musik yang telah ia berikan melalui flashdisk miliknya.
Lisa menatap ke arah Yang Hyun Suk, sang produser YG ent. dengan tatapan yakin dan penuh percaya diri kemudian menarik perlahan nafasnya dan menghembuskannya saat intro dari musik itu mulai melantun.
"Aku pasti bisa!"
°°
"Lisa. Seandainya kau lolos dalam audisi ini dan diharuskan untuk tinggal dan menetap di Korea Selatan untuk menjalani pelatihan, apakah kau bersedia?" tanya Hyun Suk.
Lisa terdiam sebentar, mencoba berpikir kemudian melirik ke arah dimana ibunya tengah ikut menatapnya.
Walaupun tak dapat memastikan dengan benar apa yang dikatakan oleh ibunya, tapi Lisa dapat mengerti bahwa ibu nya ingin ia menyetujui pertanyaan itu.
"Bagaimana Lisa?" tanya Hyun Suk kembali, membuat Lisa kini beralih menatapnya.
"Ya Sajangnim, aku bersedia." jawabnya tegas.
"Begitukah? Tapi bukannya saat ini kau sedang bersekolah? Jika kau ke Korea Selatan untuk berlatih, lalu bagaimana dengan pendidikanmu?" tanya Hyun Suk sembari menatap Lisa dengan tatapan intens.
Kali ini Lisa menundukkan kepalanya, menarik nafasnya kembali. Ia ragu.
"Ya Sajangnim. Aku rela demi impianku."
"Impianmu? Lalu kau tidak perduli dengan pendidikanmu? Ingat Lisa, kau masih sangat muda."
Mendengar itu, seakan membuat dan memaksa Lisa untuk menyerah dan tidak mengharapkan lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE | Taelice
RomancePluviophile, sebutan yang cocok untuk Kim Tae Hyung si penikmat Hujan. Hujan yang menurut nya membawa kebahagiaan dan Kesedihan di waktu yang bersamaan. Hujan yang membuat nya, menemukan dan kehilangan orang yang di cintai nya secara bersamaan.