Saya Nikahkan

121 6 3
                                    

"Saya nikahkan engkau, Agus Handoko bin Edi Santoso dengan ananda Indah Lestari binti Karso Raharja, dengan mas kawin perhiasan emas 18 karat seberat 20 gram dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Indah Lestari binti Karso Raharja dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Alhamdulillah..." Sorak tamu undangan.

Setelah menjalani prosesi itu Indah pun berfoto bersama Agus dan mencetaknya menjadi sebuah foto sejarah kehidupan mereka. Di hari itu semua orang tampak bahagia, apalagi dengan Indah dan Agus yang saat itu menjadi Raja dan Ratu sehari. Setelah menjalani prosesi pernikahan mereka pun sah dan dapat di katakan sebagai pasangan suami istri atau bisa disebut juga dengan pasutri.

Setelah menikah Agus dan Indah tinggal di rumah Indah yang terdapat Ibu(nenek) dan Ayah Indah(kakek). Mereka tinggal di rumah Indah karena rumah Agus yang berada di kota belum jadi dan masih dalam proses pembangunan.

Setelah menikah, Indah dan Agus kerap bermesra-mesraan sewajarnya suami istri yang baru saja menikah. Di mana setiap malam Agus mengendong istrinya ke kamar tidur dan mengucapkan selamat malam setiap mereka ingin tidur dan selamat pagi setiap mereka bangun tidur.

"Indah.. Sudah malam, segeralah tidur, besok adalah hari yang panjang. Kamu juga sudah cuti lumayan lama. Jadi besok waktunya kamu kerja lagi."

"Iya mas. Tapi malam ini aku ingin aku kamu endong menuju ke kamar."

"Hmmm gimana ya?" Ucap Agus sambil menahan tawa.

"Apakah mas akan menyanggupinya?"

"Kenapa tidak." Agus pun mengendong Indah menuju kamar. Saat itu agus berani mengendong Indah karena Nenek dan Kakek sudah tertidur lelap di kamarnya.

Di saat Indah berada di gendongan Agus, Indah pun berbicara...

"Ku ingin kau menggondongku seperti ini di setiap malam, dan kita akan melakukan ini sampai tua nanti. Biar anak kita tahu bahwa orang tuanya itu selalu bahagia dan mesra."

"Selama aku bisa dan sanggup, aku akan mengendong mu."

Tak hanya itu, mereka pun juga sering bercanda-tawa. Nenek dan Kakek sangat senang melihat hal itu. Begitupun juga dengan Darto, adik dari Indah yang masih SMP.

Setelah subuh biasanya Indah dan Agus duduk bersama di teras rumah. Dan tidak jarang si Darto mengganggu kemesraan mereka di setiap pagi.

"Hayooo...!!" Darto mempergok Indah dan Agus yang sedang duduk berdua di teras rumah.

"Masyaallah...!! Darto!!" Ucap Indah ke adiknya, Darto.

"Udah nggak papa. Sini To duduk sama Om Agus."

"Nanti Kak Indah marah lagi. Kan Kak Indah sukanya marah-marah. Om Agus nggak tau ya?"

"Dartoo...!!!" Teriak kesal Indah.

"Udah. Namanya juga anak kecil." Ucap Agus.

Tak jarang juga mereka pergi ke kota hanya untuk makan malam. Ya begitulah kira-kira kehidupan mereka setelah pernikahan.

-oOo-

Di hari minggu ini keluarga Indah dan Agus akan makan bersama di ruangan tengah seperti biasa. Hari itu terlihat semua masakan terasa sangat enak dan siap untuk di santap. Kakek, Nenek, Darto dan Agus sudah siap untuk makan di ruangan tengah, sedangkan Indah sepertinya masih di dalam kamar mandi.

"Indah mana Gus?" Tanya Kakek ke Agus pada saat itu.

"Kayaknya masih di kamar mandi Pak."

"Oh. Kamu panggil gih. Keburu dingin nasinya."

KELUARGA FATAMORGANA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang