Ku balikkan badanku. Bersandar pada tiang tempat dimana aku menyembunyikan tubuhku saat mengikuti Ayanokouji-kun.
Aku tidak kuat melihat perkelahian itu. Yang ku khawatirkan hanyalah Ayanokouji-kun. Tidak dengan yang lainnya. Suara-suara tangkisan itu masih terdengar hingga akhirnya suara teriakan seseorang menggema di koridor ini.
Teriakan panik itu membuat suara-suara saling pukul berhenti. Ku beranikan diri untuk mengintip, lagi. Senior Manabu berlari bersama seseorang lelaki disebelahnya. Entahlah mengapa pria itu datang dengan meneriakkan nama "Manabu" dengan nada paniknya.
Pertarungan itu berhenti dan menyisakan Horikita-san dan Ayanokouji-kun berdua di sana. Ya, hanya berdua saja.
Cukup bersyukur melihat kondisi Ayanokouji-kun yang baik-baik saja di sana. Walaupun, dirinya hanya berdua dengan Horikita-san.
Perasaanku tenang kembali. Aku-pun berlari meninggalkan koridor. Ya, ku-sudahi saja acara menguntit Ayanokouji-kun. Aku kembali pada tempat posisi dudukku semula. Kembali memandangi teman-teman bermain air di kolam itu.
Ku pandang sekitar dan molehkan wajahku ke arah tempatnya perkelahian Ayanokouji-kun dan senior Manabu.
Tepat saat ini juga, aku melihat Ayanokouji-kun dan Horikita-san berjalan bersama keluar dari koridor sana. Lagi-lagi hanya berdua. Entah kenapa, aku merasakan ada yang meluap di dalam diriku.
Mereka duduk di pinggir kolam. Sama sepertiku, namun jauh dari tempat dimana aku duduk sekarang. Tatapanku tajam menuju arah keduanya. Arggh... Aku ini kenapa?
"(Uname)!" teriak seorang wanita. Ya, sudah dipastikan itu adalah suara Kushida. Yang meneriakkan namaku adalah gadis itu.
Kushida menghampiriku sembari melambaikan tangannya. Gadis itu sudah basah kuyup karena guyuran air kolam.
"Kenapa kau hanya duduk di sini?" Aku berdeham ringan dan berlagak seperti orang yang sedang berpikir untuk mencari jawaban.
"Musim panas ini sangat menyenangkan! Bermain air di sini, aku sudah berasa ada di pinggir pantai," jelas gadis itu panjang lebar.
Aku hanya mengangguk dan mengalihkan pandangan kembali pada kedua orang yang berada jauh di sana. Keduanya terlihat seperti membicarakan sesuatu yang serius. Entah apa yang mereka bicarakan.
"Ayanokouji-kun! Horikita-san!" Teriak Kushida sembari melambaikan tangannya kepada dua orang yang ia panggil.
Gadis yang berada di sampingku ini menarik diriku yang masih terduduk manis di lantai hingga aku terbangun. Kemudian, Kushida menarik tanganku menghampiri Ayanokouji-kun dan Horikita-san.
"Kenapa kalian berada di sini dan tidak bergabung dengan yang lainnya?" Kushida memberi keduanya pertanyaan yang sekilas terdengar mirip saat Kushida bertanya padaku. Ya, walaupun ini lebih panjang.
"Aku tidak suka berenang," jawab Horikita-san dengan datarnya. Gadis itu tidak ada sikap baiknya, jika dilihat sekilas. Namun, kami --Kelas D-- bisa selamat dari masalah-masalah karena Horikita-san.
"Bukankah sebaiknya kita bersenang-senang bersama? Agar kita bisa lebih akrab dengan yang lainnya," ucap Kushida yang terdengar ingin meyakinkan Horikita-san untuk bergabung bersama mereka.
"Aku tidak perlu teman," Horikita-san beranjak dari duduknya. Sebelum jauh aku memanggil namanya, hendak meyakinkan kembali kata-kata yang Kushida ucapkan.
"Horikita-san, tapi--" Namun, dengan cepat Horikita-san memotong kalimatku dengan kata-katanya, "sudah aku katakan, bahwa aku tidak perlu teman."
================
[∆] 485 Kata [∆]
================To Be Continued )>
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Holidays; Ayanokouji x reader
Fiksi Penggemar[SFragment Projects][End] Libur musim panas adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, termasuk dirimu dan terkecuali untuk dirinya. [Ayanokouji Kiyotaka x reader(u name)] >©2019, Tiiramizu< Note . 13 Juni Story pub. 17 Agustus