Sinar matahari menusuk masuk melalui celah-celah jendela kamarku yang tengah terbuka. Tunggu, apa? TERBUKA? Siapa yang membukanya?
"Ohayou, (u name)!" Gadis itu memelukku. Tidak! Dia bukan memelukku, tapi ia menabrak tubuhku dan membuat kami berdua terjatuh di atas kasur. "Maaf"
Kushida, dia adalah gadis periang dan membuat perubahan pada kelas yang kami tempati--kelas D.
"Selamat pagi untukmu juga, Kushida!" Bibirku mengukir senyum disana ketika melihat gadis ini masih terlihat riang.
Namaku, (u name). Ya, sangat beruntung aku bisa masuk ke sekolah ini, walaupun tempatku berada di dalam kelas D. Bisa dibilang, kelas D adalah kelas dengan murid-murid bodoh.
Aku ingat bagaimana kami--murid kelas D-- menghabiskan seluruh point pada bulan pertama hanya untuk kesenangan. Tentu saja kami sudah menerima akibatnya. Kami tidak diberi point pada bulan selanjutnya, dengan kata lain point kami adalah 0. Itu sama seperti kita tidak memiliki uang. Kita tidak akan bisa bertahan hidup.
Terkecuali dua orang itu. Mereka berdua tidak sama seperti aku ataupun yang lainnya. Seorang gadis bernama Suzune Horikita terlihat anti sosial, dan seorang pemuda bernama Ayanokouji Kiyotaka yang terlihat tak dapat berekspresi apapun. Bahkan sampai saat ini aku belum pernah melihat mereka tersenyum, marah, ataupun bersedih.
Ya.. walaupun begitu, mereka juga termasuk seseorang yang sangat penting di kelas kami. Mereka pintar dalam mata pelajaran, namun ntah kenapa keduanya bisa masuk kelas terendah ini.
"Huft.." Kushida membuang napasnya kasar. "Menyebalkan!" Gerutunya tiba-tiba.
"Ada apa?" Tentu saja aku penasaran dengan apa yang membuatnya menggerutu kesal.
"Liburan musim panas ini, kita tidak diperbolehkan untuk pulang," jelasnya.
Tidak heran jika seperti itu. Kita akan terkurung di sini selama tiga tahun lamanya. Terkurung dengan kondisi yang mewah. Sebenarnya pun kita bisa bersenang-senang di area sekolah ini. Area sangat luas jika kalian mengetahuinya.
"Apa kita akan terus masuk ke dalam kelas selama liburan ini?" Kushida menatap langit-langit kamarku. "Kalau begitu ini tidak dapat disebut dengan liburan, bukan?"
Mungkin yang sedang dirasakan gadis ini, antara sedih dan kesal yang menjadi satu. Mungkin. Itu hanyalah menurutku saja.
"Tidak perlu dipikirkan, kita masih bisa bersenang-senang di sini kok!" Aku meyakinkan Kushida. Setidaknya ia tak merasakan kesal lagi.
"Benar juga. Kalau begitu, ayo kita ajak yang lainnya!" Kali ini aku bersyukur karena gadis yang berada di sampingku ini kembali ceria.
Kami memutuskan untuk keluar, mencari udara segar. Udara AC tidak terlalu segar seperti angin yang berhembus di luar ruangan.
Kaki kami menuju ke arah gedung bertuliskan Cafe di depan sana. Kushida sangat bersemangat.
Saat aku dan Kushida melangkah memasuki pintu cafe, padangan kami langsung tertuju pada seorang lelaki dan seorang wanita yang sedang duduk satu meja di pojok cafe. Kushida berjalan cepat menuju meja, dan aku membuntutinya.
"Pagi, Ayanokouji-kun! Pagi, Horikita!" sapa gadis berambut pendek yang datang bersamaku.
Pandangan keduanya menatap kami. Ayanokouji membalas sapaan yang diberikan oleh Kushida. Namun, tidak dengan Horikita yang masih menyeruput minumannya.
"Ayo, kita merencanakan kegiatan selama liburan musim panas tahun ini!" ucap Kushida bersemangat.
Entah Ayanokouji-kun atau Horikita-san, keduanya terlihat terkejut, sedikit.
"Aku akan tetap di asrama!"
===============
[∆] 500 kata [∆]
===============To Be Continue )>
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Holidays; Ayanokouji x reader
Fanfic[SFragment Projects][End] Libur musim panas adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, termasuk dirimu dan terkecuali untuk dirinya. [Ayanokouji Kiyotaka x reader(u name)] >©2019, Tiiramizu< Note . 13 Juni Story pub. 17 Agustus