¶] Summer Holiday. #5 [¶

2.2K 366 3
                                    

Aku, Kushida, dan Ayanokouji-kun berjalan menuju rombongan kami sebelumnya. Mereka masih asik bermain air di sana.

Kemudian bertiga menuju ke pinggir kolam. Kushida dan Ayanokouji-kun turun, masuk ke dalam kolam luas berisi air tersebut. Sedangkan aku? Aku hanya menyelupkan setengah kakiku saja.

Sungguh yang aku rasakan sekarang adalah takut. Jika saja ada yang menjahiliku, sudah di pastikan aku akan jatuh dan tenggelam di dalam kolam.

Sebuah tangan menarik tanganku. Aku terkejut dan aku jatuh ke dalam kolam. Tapi, tunggu! Aku tidak tenggelam. Aku memeluk sesuatu. Yang kurasakan saat aku memeluk sesuatu ini adalah sangat tenang.

Ku angkat wajahku, dan terkejut lagi disaat aku tanpa sengaja memeluk tubuh Ayanokouji-kun. Kebetulan sekali aku bisa memeluknya. Inilah yang aku sebut dengan keberuntungan.

"Ayo, kita bersenang-senang, (Uname)!" Kushida menarik tanganku agar terlepas dari tubuh Ayanokouji-kun.

Bukannya aku tidak ingin lepas dari pelukannya. Tapi, aku memang takut. Jika aku melepaskannya, maka habislah aku. Aku akan tenggelam dan merasakan kembali setelah sekian lama aku menghindari kejadian itu.

Dengan mental yang sudah ku kumpulkan baik-baik, aku mengungkapkan rasa takut ini pada semua, "ano... aku tidak bisa berenang. Maaf, Ayanokouji-kun, bisakah kau mengangkatku ke pinggir kolam?"

Wajah Kushida berubah seketika setalah aku mengatakannya. Wajahnya berubah seperti orang yang merasakan bersalah. Atau gadis itu memang merasa bersalah?

"Maaf, aku tidak mengetahuinya. Kau bisa katakan padaku, jika kau tidak bisa berenang," ucap gadis itu.

Ya, merasa bersalah. Itu juga karena kalimat yang aku katakan. Aku juga jadi merasa bersalah. Huh...

"Aku akan menemaninya," Ayanokouji-kun mengeluarkan suaranya.

Yang benar saja? Dirinya bersedia menemaniku di pinggir kolam? Apakah aku salah mendengar kata-katanya? Tidak... sekarang aku merasakan gejolak hebat dalam diriku sendiri.

Ayanokouji-kun bergerak menuju pinggir kolam sembari membawaku pada pelukannya. Pria itu mengangkat tubuhku untuk naik pada lantai di pinggir kolam. Dia pun mengikuti.

"Lebih baik sedikit menjauh dari bibir kolam," Ayanokouji-kun menyuruhku untuk menepi lebih jauh. Ya, aku pun takut akan tercebur lagi ke dalam.

Kami mundur beberapa langkah menjauhi bibir kolam dan kembali duduk dengan pakaian yang serba basah. Angin berhembus pelan, membuatku merasakan hawa dingin.

Hawa dingin ini menusuk ke dalam kulitku. Aku bisa menggigil di hadapan Ayanokouji-kun. Matahari juga cukup terik. Aku pasti bisa menahan hawa dingin ini.

Setelah kami duduk, beberapa menit kemudian tak ada pembicaraan di antara kami. Mengeluarkan suara-pun enggan. Yah, aku malu untuk mengeluarkan sebuah kata.

"Ayanokouji-kun," Aku tidak dapat menahannya. Aku ingin berbicara lebih banyak dengannya. "Apakah kau mengikuti cabang olahraga? Tubuhmu atletis sekali."

"Aku tidak mengikuti apapun," Sungguh? Tubuhnya terlihat sangat atletis, namun ia tak mengikuti olahraga satupun?

"Eee.. etto.. soal yang tadi, terimakasih sudah menjadi peganganku saat hampir saja aku tenggelam. Maaf, aku asal memelukmu. Aku sangat takut," Panjang lebar aku merangkai kata. Entah kalimat apa yang akan Ayanokouji-kun keluarkan untuk menjawab kalimat panjangku itu.

"Tidak masalah," jawabnya singkat. "Kau melihatnya?"

================
[∆] 475 kata [∆]
================

To Be Continued )>

Summer Holidays; Ayanokouji x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang