2

911 143 26
                                    

Sekarang gadis berambut (h/c) sedang berdiri di depan pintu. Dia bersiap masuk ke dalam kelas untuk perkenalan. Tali tasnya ia remas degan keras. Dia gugup. Baru pertama kali masuk ke sekolah elit dan langsung masuk ke kelas unggulan adalah cobaan buatnya.

Pintar sih iya, cuman dia takut bakalan jadi bahan bullyan teman sekelasnya. Soalnya, dia merasa cuma cewek kentang yang roll depan dari tong sampah.

"Silakan masuk," kata guru kelas A.

Gadis itu kaget, dia memasuki kelas dengan canggung. Sorot matanya menelusuri seisi kelas, mencari orang-orang yang berpotensi untuk jadi temannya dan tidak. 

"Silakan perkenalkan namamu."

"Um.... perkenalkan namaku (F/n)(L/n) pindahan dari Kyoto. Mohon bantuannya yaa," (f/n) mencoba memberikan senyum terbaiknya.

Menurutnya kesan pertama pada orang lain adalah hal pertama untuk memulai sebuah pertemanan. 

Murid kelas A menmandangan (f/n) dengan raut wajah tak tertarik. (f/n) harus bersyukur akan hal itu, tak akan ada pertanyaan aneh yang ditujukan padanya. 

"Kenapa bisa masuk ke sekolah ini (l/n)-san?" tanya seorang cowok berambut coklat. Dari tampangny aja (f/n) tau kalau dia playboy.

"emmm....aku dipindah kesini soalnya di sekolah lama jadi murid yang ya gitulah. Paham kan?"

Cowok yang bertanya itu mengangguk paham.

"(f/n) silakan duduk di bangku kosong paling belakang," perintah guru itu. 

(f/n) mengangguk mengerti. Dia langsung duduk di bangku kosong di belakang.

'Kayaknya bakalan sulit nyari temen yang tulus disini' batin (f/n).

Bahkan saat istirahat pun, cuma ada beberapa siswa yang mendatangi (f/n) untuk berkenalan. Sisanya? Sibuk sama dunianya sendiri alias sibuk belajar di bangkunya sendiri. 

"Halo," sapa seorang cowok berambut strawberry.

(f/n) tersenyum. "Hai?"

"Aku Asano Gakushuu, salam kenal."

"Oh, hai Asano-san, aku (f/n) (l/n) panggil aja (l/n)."

"Iya, mulai hari ini aku pembimbingmu."

(f/n) memasang tampang bingung. Pembimbing? Apaan maksudnya? 

"Hah? Maksudnya???"

"Supaya kamu biasa sama lingkungan sekolah ini, aku jadi kayak guide gitu."

(f/n) mengangguk mengerti. "Oh? Gitu ya? Oke, kamu ketua kelas ya?" tanyanya penasaran.

Asano mengangguk. "Intinya meskipun aku guidemu, jangan ikut campur dan ganggu urusanku ya."

"Ah, iya..."

Ren datang menghampiri (f/n) dan Asano. Dia pengen ketawa aja liat Asano seperti itu. Mukanya sok garang, tapi ya emang garang sih.

"Asano-kun jangan galak gitu dong, nanti kan (l/n) ga betah disini," ucap Ren.

Asano menghela nafas kasar. "Ya, intinya kalau butuh bantuan bilang aja ya."

Setelah mengucapkan hal itu Asano langsung pergi meninggalna (f/n) dan Ren berdua. Melihatnya, Ren cuma geleng-geleng kepala. Dia memaklumi sifat Asano yang itu.

Ren senyum. "Maaf ya, Asano-kun memang jutek ke orang baru. Lama-lama nggak kok."

"Ah iya santai aja."

"Kamu kalem banget ya, biasanya orang langsung emosi kalau digituin sama Asano."

(f/n) cuma ketawa canggung. Dia gatau harus ngejawab apalagi.

-*-

(f/n) gabut, dia jalan-jalan keliling sekolah sendirian. Dia nyusuri jalan menuju belakang sekolah. 

"Ini sekolah atau apa luas banget, ada kek bukit-bukit lagi. Plis deh murid itu bukan ninja hatori," gerutu (f/n)

Dia heran aja ini sekolah kok luas banget, bahkan sampe ada bukit-bukitnya juga. Dikira mau lomba mendaki apa ya :)

"Loh?"

"Hah?"

(f/n) kaget, kok ada murid di belakang sekolah yang dah kayak hutan ini.

"Kamu siapa?" tanya (f/n).

Cowok berambut biru itu menatap (f/n) tak kalah bingung.

"Nagisa-kun kok lama ba---"

(f/n) menoleh. Terdapat cowok rambut merah yang juga ada di tengah hutan gini. Dia jadi tambah bingung.

"Kalian ngapain disini???" tanya (f/n).

Cowok berambut merah itu menjawab. "Kelas kita kan ada di belakang sana, memang ya murid-murid gedung utama sombong banget."

"Hah? Apaasih aku gak paham."

Cowok beramut merah itu tertawa. "Kamu pasti anak baru ya?"

(f/n) mengangguk.

"Nah kalo gitu kenalin, aku Akabane Karma dan yang itu Nagisa Shiota. Kita murid kelas E," Karma mengulurkan tangannya.

(f/n) senyum. Dia membalas uluran tangan Karma. Namun, saat akan melakukannya, tangannya ditarik oleh orang lain.

"Ngapain kamu disini?"

Summer Holidays •Asano GakushuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang