5

680 117 50
                                    

"Asano-kun."

"Apa?"

Sekarang Asano dan ayahnya sedang makan bersama di ruang makan. Jujur saja suasananya sangatlah canggung.

"Sepertinya akhir-akhir ini aku melihamtmu dekat dengan anak baru itu."

"Memangnya kenapa?" tanya Asano tak suka.

"Dia menarik ya?"

Asano menggeleng. "Enggak juga, tapi dia lucu."

Ayah Asano tersenyum. "Kamu suka sama dia ya?"

"Ya nggak lah!!!" bantah Asano langsung.

Ayah Asano tertawa. Dia senang melihat anaknya itu panik.

-*-

"Asano-san kenapa kok diam terus?" tanya (f/n) memecah keheningan.

"Nggak apa."

Asano memikirkan perkataan ayahnya itu. Dia masih ga bisa percaya kepada kenyataan kalau misalnya dia memang menyukai (f/n). Secepat itukah?

Oh Asano kamu memang pintar soal pelajaran, tapi kayak beginian kamu bego banget ya. Cinta itu bisa datang kapanpun dan dimanapun, tak memandang waktu, jarak, dan rupa. Cinta bisa datang kapan saja pada seseorang.

"Asano-san, nggak mau main air?" tanya (f/n)

Asano mengangguk. jujur saja, hari ini dia tak seperti Asano biasanya. Sekarang dia tampak lebih kalem.

"Ummm... aku bingung."

"Kenapa?" tanya Asano.

"Pakai baju renang atau pake kaos aja ya?"

"Kalau baju renangmu terbuka, pakai kaos aja."

(f/n) megnagguk mengerti."Oke, pakai kaos aja."

"Yang kalah, traktir es krim," tambah (f/n) dia langsung berlari ke bibir pantai.

Tak mau kalah, Asano juga ikutan beralrti. Dia ga mau kalo harus traktir (f/n) es krim.

Mereka saling mendorong-dorong air sehingga muncul cipratan. Layaknya seorang anak kecil.

"Loh, ada Asano-kun?" tanya seseorang tiba-tiba.

Asano menoleh merasa namanya disebut. Dia melihat rivalnya yang berdiri tak jauh dari bibir pantai.

"Akabane?"

Karma menoleh pada (f/n) "Eh, ada cewek hutan juga? Kalian pacaran ya?"

(f/n) tak terima dipanggil cewek hutan. Dia kan punya nama. "Apaan cewek hutan!"

Asano langgsung menarik (F/n) pergi dari sana. "Udah, jangan urusi orang gila ini."

Karma tersenyum miring melihat kepergian Asano dan (f/n).

"Bagus ya pilihannya ketua osis, kapan ya aku punya pacar?" kata Karma sambil melihat matahari yang sudah hampir tenggelam.

Sekarang Asano dan (f/n) berada di pantai sambil menunggu tenggelamnya sang surya.

"Asano-kun lihat udah hampir sunset."

"Kun?" tanya Asano.

(f/n) langsung menutup mulutnya. "Ah maaf tadi nggak sengaja."

Asano tersenyum. Dia mengelus puncak kepala (f/n) lembut. "Terserah kamu aja mau manggil apa."

"O-oke."

Sang surya hanya menampakkan sebagian dari tubuhnya. Setengah tubuhnya yang lain sudah dilahap oleh luasnya lautan yang ada. 

"Lihat, sudah sunset ayo bikin permohonan!" seru (f/n).

"Kan bukan bintang jatuh, ngapain bikin permohonan?"

"Kan matahari juga bintang, kalo dia mau tenggelam kan sama aja jatuh. Jadi sunset sama dengan bintang jatuh heheh,"(f/n) rasanya pengen ketawa denger penjelasannya sendiri.

Apalagi Asano, dia dah pengen buang (f/n) ke laut. Selagi lautnya deket kan :)

Akhirnya Asano juga ikut-ikutan bikin permohonan.

"Kamu minta apa Asano-kun?"

"Rahasia."

Summer Holidays •Asano GakushuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang