Tania duduk di samping kasurnya sambil memakan mie instan kesukaannya.
Tania yang sedaritadi hanya memikirkan kejadian di kantin yang membuat dirinya seperti orang bodoh.
Ia tidak mau memikirkannya namun otaknya berkata lain. Ini pertama kalinya Tania di tertawakan oleh semua orang.
Tania memang biasa cuek dengan tatapan dari teman-temannya dulu, namun kali ini berbeda Tania terlihat seperti orang bodoh.
"Aaarrrrgggghhh... kenapa gue tadi hanya diam membisu" gumamnya sambil meremas rambutnya.
"Hufffttt... Fokus Tania. Fokus Tania" ucapnya sambil menarik dan mengembuskan nafasnya.
Tania yang sudah selesai makan membawa mangkoknya ke dapur. Ia kaget melihat ibunya yang sedang mencuci piring.
"Ibu, sini biar Tania yang lanjutin. Ibu kan capek habis menjual" Sahut Tania yang mengambil piring cucian dari ibunya.
Bu Erica yang kemudian membiarkan Tania mengambil cucian piring darinya beranjak membuka kulkas untuk meminum segelas air.
"Bagaimana sekolah kamu hari ini.?" Tanya Bu Erica sambil menuangkan air ke gelas yang di pengangya.
"Seperti biasa bu.. ngakk ada yang menarik" sahut Tania yang menyembunyikan kejadian tadi siang dari ibunya.
"Kapan-kapan ajak teman kelas mu main ke rumah, nanti ibu bikinin bakso yang spesial." ucap Bu Erica sambil menutup pintu kulkas
"Oky Bu" jawab Tania.
"Kalau begitu ibu ke kamar yah nak. Ibu tidur duluan. Nanti kalo kamu sudah selesai, tolong lampunya kamu matiin yah. Trus kunci pintu." Jawab Bu Erica yang kemudian beranjak ke kamarnya.
"Baik Bu.." jawab Tania. Sambil melanjutkan cucian piringnya.
Klikk..
Ada sebuah pesan dari hp Tania.
Tania segera membuka pesannya. Ternyata itu pesan dari Elina."Tan, jangan begadang. Awas loe terlambat ke sekolah besok." Pesan Elina.
Tania yang membacanya hanya bisa tersenyum melihat kelakuan temannya ini. Elina memang selalu mengingatkannya untuk tidak begadang. Katanya begadang itu tidak baik untuk kesehatan.
"Baik Putri Elina.😏" Balas pesan dari Tania.
Tania yang sudah selesai mencuci piring beranjak ke kamarnya.
Tania melemparkan tubuhnya ke kasurnya. Mengingat kembali yang terjadi di sekolahnya siang tadi.
Tania memejamkan matanya sambil mengeleng-gelengkan kepalanya berusaha melupakan kejadian tadi. Namun tidak bisa.
Ia mencoba perlahan memejamkan matanya, tiba-tiba dia terbayang sesosok cowok yang matanya berpapasan dengannya di kantin tadi sambil tersenyum mengejek kepadanya. Cowok itu adalah Putra.
Tania langsung membuka matanya. Melotot tidak menyangka akan membayangkan si Putra ketua dari geng brandalan tersebut.
"Aarrrggghhh.. Gara-gara Putra and the geng, gue ngak bisa tidur." Pekik Tania.
"Fokus Tania... Fokus Tania.." gumam Tania sambil menarik dan menghembuskan nafasnya lagi.
Ia melihat seisi kamarnya. Mencari sesuatu yang bisa membuat dirinya melupakan kejadian siang tadi. Sampai matanya tertuju pada beberapa buku di atas mejanya.
Tania mencoba melupakan kejadian tadi dengan membaca buku yang berada di atas meja belajarnya.
Membuat dirinya terlarut dalam bacaannya.
Tania pun tertidur di meja belajarnya.
-----------
Lanjut update lagi..
Selamat membaca..
Jangan lupa di komen yah..
Terus beri tanda vote nya...
YOU ARE READING
IF You
Teen FictionKenapa... Kenapa... Kenapa harus dia yang pergi.. ~ Tania ~ Aku sudah menemukannya, dan itu ada dalam dirimu. Aku tau harus menjalani hidup seperti apa.. Itu semua karena dirimu. _ Put...