EMPAT

506K 5.4K 169
                                    

Jangan lupa follow ya 😊

Jonathan senyum-senyum sendiri mengingat kejadian di mana tadi dia telah berhasil merenggut kecusian istrinya. Setelah empat bulan dia biarkan menganggur dan menganggap bahwa anak itu adalah tukang asuh putrinya.
Rasanya memang berat untuk menerima kehadiran Larisa waktu itu untuk menjadi mama baru bagi Angel. Tetapi, bukan berarti Jonathan menolak sepenuhnya. Paras Larisa yang cantik juga membuat Jonathan tertarik. Apalagi ketulusan istri mudanya yang menyayangi Angel seperti anak kandungnya sendiri. Kesehariannya bahkan lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan Angel dibandingkan dengan mengurus Jonathan.

Jonathan selesai menyiapkan sarapan untuk Larisa. Mengalah untuk membuatkan istrinya sarapan, itu karena ia rasa bahwa Larisa akan kesulitan berjalan karena perbuatannya tadi yang membuat istrinya harus menahan sakit.
Roti bakar dan beberapa cemilan ringan lainnya serta susu yang telah ia siapkan untuk mereka berdua nantinya ketika berada di kamar. Jonathan bahkan pertama kalinya melakukan itu dengan seorang gadis perawan dan baru merasakannya tadi. Dahulu ia tidak pernah peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Kini justru ia sedang berbahagia telah berhasil menyetubuhi Larisa, bahkan menjadi yang pertama bagi gadis itu.

Perlahan ia melewati tangga sambil membawa sarapan yang telah ia buat tadi. Perihal Angel, Jonathan melupakannya sejenak untuk memberi ruang kepada Larisa agar bisa berduaan.

Setibanya di dalam kamar. Jonathan mengedarkan pandangannya, tidak menemukan Larisa di sana. Segera Jonathan meletakkan sarapan itu di atas nakas dan mencari keberadaan Larisa. Bahkan seprei putih Jonathan juga tidak ada di sana. Seingatnya, ia memasang seprei putih itu tadi pagi.

"Cha!"

Jonathan terus memanggil.

Sekali.

Hingga beberapa kali tak menemukan Larisa di sana. Jonathan mendengar suara mesin cuci saat mencari keberadaan Larisa di kamarnya. Ia segera turun menuju tempat di mana asistennya biasa mencuci.

"Kamu ngapain sih?" Jonathan mendekati Larisa dan memeluknya.

Larisa gelagapan, "Aku nyuci, kenapa?"

"Kamu bikin aku khawatir, ngapain nyuci segala?"

"Darah di sprei, malu,"

"Kenapa harus malu? Kamu ngelakuin itu sama suami kok,"

"Tetap aja bikin malu karena pagi pertama, bukan malam pertama,"

"Jadi, Icha mau malam?"

"Enggak,"

"Beneran?"

"Nggak mau lagi, sakit banget,"

"Kalau udah sakit. Selebihnya enak, aku yakin kamu nanti nggak mau berhenti. Itu enak banget, Cha. Apalagi kalau kamu yang di atas. Terus kamu yang gerak, beneran enak banget,"

Larisa menutup kedua telinga dengan telapak tangannya. Sedangkan Jonathan terkekeh melihat tingkah istrinya yang menggemaskan. Jonathan melepaskan pelukan Larisa dan merangkulnya ke kamar untuk sarapan.

"Pergi, Jonathan! Aku nggak mau lagi,"

"Kamu mendesah dari tadi. Enak banget, apalagi pas kamu keluar banyak banget. Aku jadi pengin lagi,"

"Stop!" Tangan Larisa berusaha meraih mulutnya tetapi Jonathan berhasil membuat Larisa salah tingkah.

"Mau ku cium lagi?"

"Nggak,"

"Mau dicium lagi dadanya?"

"Jonathaaaaaan!"

After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang