Memories

30 4 0
                                    

"Sulit dipercaya bahwa semua itu akan terputar kembali setelah sekian lamanya ku tuk melupakan"

🎆 📖 🎆

" Sungguh aku gak ngerti apa yang kau bicarakan? "

" Gak usah mengelak lagi mas, ak tau semua nya yang kau sembunyikan dari ku selama ini. Coba kamu memikirkan nasib Revi anak kita sekaliii aja, dia juga butuh kasih sayang darimu. "

" Apa semuanya masih kurang, aku rasa aku sudah menyayanginya layaknya anak yang lain, semua fasilitas yang ia mau aku sediain apa itu masih kurang ha..? Ah sudah lah terserah kamu mau ngomel atau apa aku gak peduli, minggir aku capek mau mandi. "

Hiks...hiks...hiks

" Hah... A..apa barusan?? K...ke..kenapa itu terlintas kembali... "

Tok...tok...tok...

" Non, non Revi gak apa-apa kan?? Bibi masuk ya non..." Teriak bibi prihatin.

" Ah iya bi,..." Jawab Revi terbata - bata.

" Non mimpi buruk lagi?"

" Hiks..bi kenapa mimpi itu datang lagi setelah semuanya aku kubur dalam - dalam? Kenapa bi.... Hiks..." Keluh Revi sambil menangis di atas pundak Bibi.

" Udahlah non lagian cuman mimpi, bibi yakin di balik mimpi itu pasti ada sebuah keajaiban yang sedang menanti non Revi.." Jelas Bibi memberi semangat kepada Revi.

Setelah apa yang ia alami tadi malam membuatnya berfikir semakin keras bahwa mungkin itu sebuah petunjuk kehidupan yang harus ia tempuh setelah ini.

Sesampainya di sekolah senyum nya kembali merekah, layaknya sebuah bunga yang baru saja mekar dari kuncup nya. Dia fikir hari ini ia akan tenggelam akan mimpinya tadi malam tapi ternyata tidak. Ia akan menikmati hidup nya layaknya para remaja yang lain, meski di sisi lain harus ia panggul sendiri.

*@*

" Dew, kantin yuk.. Laper nih gue.." rengek Nadia di lorong.

" Yuk.. Eh bentar - bentar, itu bukannya Varo sama temen - temennya ya ?? "

" Mana - mana ?? Wah emang ya jodoh itu gak bisa kemana, gih kita kesana... Buruan !!! " ajak Nadia semangat.

  Sesampainya di kantin Varo dan teman - temannya memesan makanan begitu pun dengan Nadia dan Dewi. Selesai memesan makanan Rizal mencari tempat duduk yang kosong, berhubung kursi yang cukup untuk mereka bertiga ada di meja Revi dan kawan - kawannya dengan senang hati Rizal segera menuju meja tersebut.

  Lain halnya dengan Nadia, hatinya merasa kesal melihat Varo duduk berhadapan dan 1 meja dengan Revi.

" Hai Rev, kita bertiga join boleh ya ?? "

" Silahkan siapa juga yang mau ngelarang,.."

" Ellah kenapa si biang ricuh juga ikutan sih bikin bad mood suasana..." Gumam Fani.

" Eh kenapa lo yang sewot ? Emang nih meja punya nenek moyang lo ?" Tukas Bintang dengan emosi tak kalah saing dari Fani.

" Ya ampun kalian berdua kalo ketemu sukanya kok ribut - ribut sih, bisa gak sekali ketemu gak ribut kayak gini, heran gue... Udah - udah abaikan si Fani ngoceh Bin, duduk aja.." Jelas Fisya menengahi.

Lain halnya Varo dia hanya diam mencuri pandang ke arah Revi tanpa Revi ketahui, gadis kecil yang dulu menjadi teman bermainnya kini menjadi orang yang ia kagumi dan hanya mampu memandangnya dari kejauhan.

" Misi - misi gue gabung ya... " sela Nadia tanpa tahu malu.

" Hei, izin yang bener dong... Bisa gak pake etika, eh orang kayak lo mana ada etika ya ?? " Sindir Fani dengan pedas.

" Fan, udahlah lagian kita udah selesai juga yang makan, cabut yuk Rev... " Tengah Fisya dengan heran sama kelakuan sahabatnya yang satu itu.

Selepas kepergian Revi dan teman - temannya keadaan menjadi hening. Dan Nadia mulai membuka mulutnya bertanya sesuatu yang gak begitu penting kepada Varo. Tanpa menunggu waktu lama Varo segera bangkit dari tempat duduknya setelah selesai makan. Begitu pun dengan Bintang dan Rizal.

Dalam langkahnya menyusuri lorong entah mengapa kejadian dan rasa bersalah itu kembali muncul, dan sontak fikiran tentang Revi kembali mengacu pada otak nya yang mungkin saat ini ia mau menghindari dari hal - hal yang menyangkut kehidupan Revi.

*@*

Jam selesai pembelajaran mulai berdenting. Saat itulah siswa SMA N 10 Angkasa berbahagia terutama untuk kelas 3 saat ini. Selepas pelajaran selesai mereka kembali ke rumahnya masing - masing tapi lain halnya dengan Revi, ia bisa dikatakan sebagai gadis yang mandiri dan berbakat dalam mengembangkan bisnis di kantor nya. Maka dari itu selepas jam sekolah selesai ia selalu membawa baju ganti guna menghemat waktu menuju kantornya.

Di tempat yang searah ternyata tanpa di sengaja Varo bertemu dengan Revi. Ia berusaha untuk menghindar, namun hal itu sia - sia ia tak mampu mengalihkan tatapannya dari wajah manis itu. Apalagi dalam waktu bersamaan Revi menyapa Varo, sontak Varo tak bisa melangkahkan kaki nya untuk meninggalkan Revi seorang diri, ia memilih berhenti untuk bertanya sesuatu yang mungkin telah ia ketahui selama ini meskipun tanpa Revi ketahui.

" Hei Var... Sendirian?? Bintang sama Rizal mana?" Tanyanya sambil menampilkan senyum manisnya.

" Hai juga Rev, ah iya gue sendiri, ehm mereka udah pulang daritadi gua suruh mereka pulang duluan. " Jawabnya pura - pura dingin.

" Ehm, ya udah gue duluan ya Var. "

Tak ada balasan dari Varo untuk Revi. Ia bingung harus bersikap seperti apa di depan nya. Mungkin sikap dingin inilah yang tepat ia gunakan saat bertemu dengannya.

*$*

Hallo guys 🙌, gimana kabarnya nih??
Lama ya nungguin MSG up😕...??
Hehehe dari author yang kece and ngangenin ini minta maaf🙏 yang setulus - tulusnya....

Karna lama nggak nge up pastinya masih setia kan y😅

Ak anggap iya...
1 lagi jangan lupa Voment y..

Ok see you again later🙆...
Semoga harimu menyenangkan, nantikan kelanjutan kisah Revi dan Varo ya...

#salammanisauthorMSG

My Sweat GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang