" Gadis itu ada disini! ", jawab Myungsoo.
" Mwo?! ", Jungkook tidak mendengarnya dengan jelas sehingga Myungsoo melepaskan tangannya dari Jungkook dan berlari keluar.
Myungsoo melihat – lihat tempat parkir, dia tidak melihat kemana gadis itu pergi. Namun tiba – tiba sebuah mobil melaju kencang didepannya. Myungsoo sempat melihat gadis itu didalam mobil yang dibawa beberapa orang. Myungsoo mencoba mengejarnya dengan cepat dia menuju mobilnya dan mulai mengikuti mobil itu.
" Sepertinya ada yang mengikuti kita ", ucap Supir didalam mobil yang membawa gadis yang dikejar Myungsoo, sontak gadis itu menoleh kearah mobil yang mengejar mereka.
" Siapa dia? ", batin gadis itu.
" Acuhkan saja dia, jalan lebih cepat ", perintah salah seorang yang memegangi gadis itu.
Myungsoo semakin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, walaupun dia tidak tahu siapa pengemudi itu namun targetnya ada didalam mobil yang melaju dihadapannya kini. Dengan cepat Myungsoo melaju mendahului mobil didepannya sampai akhirnya dia memotong jalur mobil itu membuatnya berhenti. Myungsoo keluar dari mobilnya, dia berjalan mendekati mobil itu.
" Siapa kau?! ", tanya seorang pria berjas hitam keluar dari dalam mobil pada Myungsoo.
" Aku ingin kalian menyerahkan gadis itu", ucap Myungsoo.
Gadis didalam mobil tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, mengapa Myungsoo tiba – tiba datang dan meminta dirinya pada orang – orang itu.
" Apa urusanmu? Dan apa hubunganmu dengannya? ",tanya Pria berjas itu.
" Urusanku bukanlah urusan kalian ", Myungsoo menjawab dengan angkuh.
" Urusan dia adalah urusan kami. Kami tidak akan membiarkan kau membawanya ", Pria itu bersiap – siap memasang kuda – kuda yang membuat Myungsoo tersenyum meremehkan, dia pun mulai membuka kancing baju ditangannya dan melipatnya,
Terjadilah perkelahian antara mereka, beberapa didalam mobil itu pun ikut keluar menghadapi Myungsoo. Namun semuanya kalah dengan Myungsoo yang seorang diri, Myungsoo adalah polisi yang bisa berbagai bela diri, dirinya tidak pernah kalah dalam bela diri apapun. Saat semuanya sibuk berkelahi sang gadis mencoba keluar dari mobil dan melarikan diri tapi mata Myungsoo langsung menangkapnya dan mengejar gadis itu.
" Hey! Tunggu! ", Myungsoo mengejar gadis itu namun gadis itu semakin cepat menghindar.
Myungsoo menarik nafasnya lalu mempercepat larinya sampai dia bisa menangkap gadis itu. Gadis itu kehabisan nafas, dia pun menyerah saat Myungsoo kini sudah berdiri dihadapannya.
" Siapa namamu? ", tanya Myungsoo namun gadis dihadapannya hanya memainkan rambutnya tanpa menghiraukan pertanyaan Myungsoo.
" Yak! Kau tahu kau sedang berada dimana? ", tanya Myungsoo kesal melihat tingkah gadis itu.
Gadis itu memainkan bibirnya lalu menggigitnya membuat Myungsoo menelan ludah, dia ingat betul saat bibir itu menyentuh dibibirnya.
" Yak! Berhenti bermain – main! ", Gadis itu tahu raut wajah Myungsoo berubah dia tersenyum sambil mengedipkan matanya membuat Myungsoo menghela nafas.
" Aku lapar! ", ucap gadis itu.
" Kau belum menjawab pertanyaanku? ", ujar Myungsoo membuat gadis itu cemberut.
" Yuri, namaku Yuri ", akhirnya gadis itu pun menyebutkan namanya namun saat Myungsoo bertanya lagi dia kembali diam.
" Kau harus memberikan makanan padaku dulu! ", ucap Yuri, Myungsoo pun tidak punya pilihan.
Dia memesan Jajangmyeon lalu memberikannya pada Yuri, Myungsoo memperhatikan wajah Yuri yang terlihat kegirangan menyantap Jajangmyeon itu bahkan Yuri makan dengan lahapnya. Myungsoo sesekali menelan ludah saat Yuri menjilati saus jajangmyeon yang menempel dibibirnya.
" Sial! Mengapa aku seperti ini hanya karena seorang pencuri?! ", runtuk Myungsoo menggelengkan kepalanya.
" Jadi apa kau akan melanjutkan interogasinya? ", tanya Myungsoo.
" Anio, aku akan menunggu pengacarku ", jawab Yuri santai.
Baru kali ini Myungsoo menghadapi penjahat namun dia tidak bisa berbuat apa – apa. Dia sudah kehabisan akal menghadapi gadis ini.
Jungkook datang ke kantor dengan wajah lesu karena dia tidur sangat larut, dia menguap berkali – kali menahan kantuknya. Tiba – tiba Jungkook terpaku melihat sosok gadis di depan meja Myungsoo.
" Omo! Ada bidadari sedang tidur! ", seru Jungkook.
" Bidadari? Kau tidak lihat siapa dia? ", tanya Myungsoo yang berjalan mendekati mejanya.
Jungkook memperhatikan wajah gadis itu dengan seksama, dia pun teringat siapa gadis itu.
" Dia kan... ", Myungsoo mengangguk.
" Anyeong! ", sapa Yuri dengan riang yang kini sudah bangun pada Jungkook yang sedang memperhatikannya.
" Anyeong! ", sontak Jungkook membalas sambil tersenyum, Myungsoo hanya menggelengkan kepalanya tidak peduli.
" Mengapa kau melakukan kejahatan? Seharusnya gadis sepertimu tidak melakukan itu ", ucap Jungkook.
" Memangnya aku melakukan apa? ", tanya Yuri polos.
" Kau itu sudah mencuri dompetku juga semua pria yang kau tabrak di jalan bahkan kau mencuri ciuman pertama Myungsoo ",
PlakkK!
Sebuah pukulan mendarat dikepala Jungkook yang membuatnya meringis, dia menoleh kesal pada Myungsoo.
" Yak! Sakit kau tahu?! ",
" Salahmu sendiri, bicara omong kosong ", Yuri tertawa mendengarnya, dia tidak menyangka pria seperti Myungsoo tidak pernah berciuman sebelumnya.
" Apa yang lucu? ", tanya Myungsoo menatap tajam pada Yuri namun yang ditatap tidak terpengaruh sama sekali.
" Kau memang tampan tapi aku tidak menyangka ternyata kau terlihat masih polos ", tawa Yuri sambil menepuk tangannya bak anak kecil, Jungkook ikut tertawa melihat Myungsoo yang bersemu merah.
Tiba – tiba datang beberapa orang ke kantor polisi itu, ternyata salah seorang dari mereka adalah petinggi kepolisian kota Seoul terbukti dari cara Myungsoo dan Jungkook memberi hormat dan dibelakangnya terdapat beberapa orang yang berjas hitam seperti yang Myungsoo lihat tadi malam.
" Oh No! ", gumam Yuri menelan ludahnya.
To Be Continue...