Myungsoo melacak nomor ponsel Yuri namun tidak aktif, dia mengecek nomor plat taxi yang dinaiki Yuri melewati CCTV. Setelah di hubungi sopir taxi itu mengatakan jika Yuri turun didepan sebuah club ternama dia kawasan gangnam. Tanpa pikir panjang, Myungsoo dan Jungkook bergegas pergi ke club yang dimaksud.
Yuri menatap gelasnya yang berisi cocktail, dia merasa bosan karena hari masih sore. Biasanya club itu akan ramai saat malam hari.
" Nona, kau tidak meminumnya? ", tanya seorang pelayan.
" Aku tidak berselera. Buatmu saja ", Yuri beranjak dari tempat duduknya langsung pergi meninggalkan club.
Yuri bingung kemana lagi dia akan pergi, selama berhari – hari ini dia selalu di awasi sehingga dia tidak bisa melakukan yang biasanya dia lakukan.
" Aku bosan ", gumamnya.
Myungsoo dan Jungkook yang sampai di club mendapati Yuri yang sudah meninggalkan tempat itu, mereka pun mencoba mencari lagi.
" Kemana perginya? Kita tidak punya petunjuk ", ucap Jungkook yang sepertinya tidak bisa berpikir lagi.
" Apa kita lapor saja?", Myungsoo menggeleng kepalanya, dia masih mencoba mencari gadis yang menjadi tanggung jawabnya.
" kita cari lagi ", dengan berat hati Jungkook mengikuti Myungsoo yang masih bersemangat mencari lagi.
-
-
Hari semakin gelap, Yuri duduk di dalam sebuah supermarket sambil menyantap mie instan. Tak lama dia mengaktifkan ponselnya. Terlihat belasan misscal dari Myungsoo, namun ia acuhkan. Masuklah sebuah pesan yang berhasil menangkap perhatiannya.
Yuri, hari ini taruhannya 5 kali lipat. Kau bisa ikut?
Jinjja?! Tentu saja aku ikut.
Baiklah. Kami tunggu di tempat biasa.
Yuri yang bersemangat langsung menuju lokasi balapan liar dimana dia bisa melepas bebannya dengan balapan itu. Tanpa Yuri sadari ponsel yang dia bawa tidak ia matikan seperti biasanya. Myungsoo yang langsung mendapat kabar lokasi ponsel Yuri pun bergegas pergi.
" Kau yakin dia disana? ", tanya Jungkook memastikan kabar dari kantor.
" Tentu saja, ponselnya masih aktif sampai sekarang ", mereka bergegas menjalankan mobil menuju tempat Yuri.
Yuri disambut saat tiba dilokasi balap liar itu, dia memang tidak membutuhkan hadiah taruhannya tapi dia ingin melampiaskan yang ada dihatinya.
" Jadi kau andalan mereka? Kupikir mereka akan menjagokan seorang pria ", ucap seorang pria yang menatap remeh pada Yuri.
" Apa kau takut bertanding dengan seorang gadis? ", tantang Yuri.
" Huh?! Takut?! Sepertinya kau yang takut kalah ". Yuri tertawa mendengar ucapan pria itu.
" Sepertinya kau yakin sekali, tapi lihat saja kau pasti akan berpikir lagi untuk meremehkan seorang gadis ", Yuri begitu percaya diri.
" Baiklah nona, bagaimana kalau taruhannya kita tambah. Jika kau menang aku akan memberikan berapapun yang kau minta, tapi jika kau kalah kau yang harus melakukan apa yang aku suruh ", pris itu tersenyum menyeringai sambil memandangi Yuri dari atas hingga ke bawah.
Yuri sempat ragu dengan tawaran itu, namun andrenalinnya teraca terpacu dengan adanya taruhan itu.
" Call! ", pria itu semakin tersenyum lebar, dia yakin sekali dia akan menang dan bisa mendapatkan apa yang diinginkannya dari Yuri.