Pada hari selasa, setelah bel pulang sekolah bagi murid pagi berbunyi, aku segera turun ke lantai dasar dan pergi ke kantin sekolah. Setelah sampai dikantin, aku meletakkan tasku di salah satu meja kantin dan pergi ke stall James untuk membeli makanan yang sudah biasa aku makan. Aku menunggu hingga makananku selesai dibuat dan membawanya ke meja tadi dimana aku menaruh tasku; tentunya setelah aku membayar makananku.
Aku pun duduk dan mulai memakan makanan ku. Tak lama kemudian, sahabatku Michael Hunter -murid kelas 2-A- datang dan duduk di kursi yang berada tepat disebrang kursiku. Dia pun membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah box kecil berisi kartu remi dan gaplek. Dia pun mengajakku untuk bermain kartu, tapi aku menolaknya karena aku memiliki firasat buruk tentang hal ini; pemaksaan agar aku main pun terjadi.
"Deh... main kartu, gw tau lo bisa main"
"Gk, gw gk bisa main kartu, gk ngerti" aku berkata seperti itu karena aku belum pernah bermain kartu bersama dia dan karena firasat buruk yang aku rasakan.
"Deh... gw ajarin"
"Gk ah Michael, gw juga lagi makan"
"Banyak alesan lo! Gw tau lo juga bisa main kartu, main aje sih..."
"Gw gk bisa main" perdebatan kami pun terhenti saat Violet Woods, teman sekelasku datang.
"Main kartu lagi Mike?" Tanya dia kepada Michael.
"Nah... Violet main kartu sini sama gw"
"Gw gk mau main lo kalo lo mainnya kaya kemaren"
"Gk; gw gk main kaya kemaren" mereka berdua pun mulai bermain kartu, Michael sempat menyuruhku untuk pindah dari kursiku ke kursi yang lain agar Violet dapat duduk; tetapi Violet lebih memilih untuk berdiri dan membiarkanku makan. Tapi permainan kartu tersebut tetap tidak lepas dari Michael yang berusaha memaksaku untuk bermain.
Tak lama kemudian, Vincent White, Mitch Snowfall dan Leo Jackson datang menghampiri kami. Michel pun mulai mengajak mereka untuk bermain kartu dengannya, Leo menjawab bahwa dia hanya bisa bermain gaplek dan Michael pun meminjamkan kartu gapleknya kepada Leo. Leo dan Vincent pun mulai bermain sementara Mitch pergi sebentar. Mitch pun kembali ke meja kami dan ikut bermain gaplek. Suasana kantin semakin berisik karena murid perempuan kelasku yang berada di kantin.
Letak kantin yang berada tepat di belakang ruang Lab IPA membuat guru yang sedang menggunakan Lab untuk mengajar, Mr. Robert Star, marah dan menghampiri kantin. Michael pun langsung menyembunyikan kartu remi yang sedang ia kocok ke dalam celananya(?) namun sayang, kartu gapleknya tidak dapat diselamatkan sebagian.
"Apa-apaan kalian ini?!" Tanya Mr. Star dengan marah "main kartu disekolah, sekarang sir tanya, ini kartu siapa?"
"Kartu Michael sir" jawab Vincent
"Sekarang kalian yang main kartu dan Michael ikut saya ke ruang kepala sekolah!"
"Untuk apa sir?"
"Untuk membuat laporan tentang kelakuan kalian!" Jawab Mr.Star.
Mereka pun harus pergi ke ruang kepala sekolah kecuali Violet yang tidak ketahuan kalau dia main kartu. Sebelum Michael pergi keruang kepala sekolah, aku menjulurkan tanganku dibawah meja untuk meminta kartu reminya dan dia pun memberikannya kepada ku. Beberapa menit telah berlalu, Michael dan yang lain telah kembali ke kantin.
"Kena kasus gk lo?" Aku bertanya kepada Michael.
"Kena... SP1... katanya kalo ketauan bawa kartu kesekolah lagi, gw bakal dikeluarin dari sekolah" jawab Michael.
"Oh iye... nih kartu remi lo" kataku sambil memberikan kartunya kepada dia.
"Dih... lo bawa dulu"
"Besok gw kasih ke lo ye?" Tanyaku dengan bercanda
"Lo bawa dulu, ngilangin barang bukti. Kalo udah 4 minggu baru lo kasih gw"
"Ok sip"
Setelah itu, Michael pun meminjam laptopku yang selalu aku bawa. Dan aku pun meminta Adam Vanity untuk membelikanku sebuah barang, Romeo Starling pun ikut menemaninya. Setelah berapa lama, mereka pun datang dan mengambil tas mereka; aku meminta tasku dari Michael tapi dia menanyakan apa yang dibeli oleh Adam dan Romeo, aku pun membisikan kepada dia, tetapi ia sepertinya tidak mendengar. Aku pun mengambil laptopku dari Michael dan memasukannya kedalam tasku. Lalu, aku pun pergi bersama Romeo ke lapangan basket, dengan Adam yang menggunakan sepeda yang menggunakan jalur lain diikuti oleh teman-teman kami.
A/N:
Apa yang terjadi selanjutnya tidak perlu diketahui. Mike adalah nama panggilan dari Michael.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Disaster
Non-FictionHi! Cerita ini dibuat berdasarkan kisah hidupku disekolah aku yang sekarang. Hampir semua isi cerita ini nyata, hanya saja ada beberapa bagian yang harus aku rubah. Nama dan lokasi juga ku rubah. Sekolahku memang terbilang kecil, tapi murid-muridnya...