7. first kiss

18 2 1
                                    

Bukkk-

Licia membelakkan kedua bola matanya disaat seseorang menabraknya dengan sengaja. Licia memandang wanita angkuh didepannya ini dengan kesal.

“hei! Bisakah perhatikan jalanmu heh!” pekik licia dengan keras. Mood-nya sangat hancur, dan tiba-tiba siang ini dia ditabrangn oleh seseorang yang tidak ia kenal.

“maaf, aku tak sengaja. Maafkan aku.” Ucap wanita itu dengan nada bergetar.

Licia sudah menegakkan tubuhnya hingga menghadap wanita yang menabraknya barusan.
“cepat pergi dari hadapanku.” ujar licia lagi. Sedangkan Wanita didepannya itu hanya mengangguk kaku. “pergi!” teriak licia lagi.

Licia berjongkok lalu mengambil bukunya yang berserakan. “sangat menyusahkan!” dengkulnya.

Ia menghiraukan ada sepasang sepatu yang berhenti didepannya. Licia tetap membenarkan laporannya. Siang ini ia akan menyerahkan laporan kepada Professor Arya. Dosen muda yang banyak memikat hati para wanita. Tapi tidak untuk licia. Dosen tersebut hanyalah biasa saja, dia Cuma sekedar tampan. Tetapi tidaklah gagah sedikitpun.

Dan licia benci lelaki yang lembek.

Licia sudah menegakkan tubuhnya dan menatap lelaki yang sejak tadi berdiri didepananya.

“hai licia.” Sapanya dengan ramah.

Licia memutar kedua bola matanya. Sok kenal. Batinnya.

“kau sedang kuliah?”

Licia menatap tajam lelaki tersebut. “tidak, aku hanya numpang lewat.” Jawabnya cepat.

Lelaki itu terkekeh.

“aku leon. Bahkan kita pernah bertemu sebelumnya. Saat diandara, dan setelah itu saat kau membunuh pria botak ditempo hari.”

Licia melirik disekelilingnya. ia tak mau orang kampus mendengar perkataan lelaki gila ini. 'Sial! Dia mengingatku.' Umpat batin licia.

“jangan takut licia, aku tak akan berbicara terlalu keras ataupun memberitahu kedokmu.”

Licia murka. Ia menoleh ke lelaki itu dengan sinis. “aku bersumpah akan membunuhmu!” desisnya. 

Leon tidaklah takut. Melainkan mencekal pergelangan licia.

Licia diam disaat leon menariknya. Ia membiarkan lelaki ini menariknya. Karena ia sedang merencanakan sesuatu. Saat mereka sudah berada ditempat sepi, ia pastikan lelaki ini akan memohon ampun kepadanya.

Licia menyelipkan tangan mungilnya kesaku jaket. Matanya menajam saat melihat lelaki didepannya ini.

Aku bersumpah Nyawamu akan hilang detik ini juga. Batin licia.

Leon tersenyum saat matanya menatap wajah cantiknya licia. Sedangkan licia merasa bingung dengan lelaki ini.

“jangan keluarkan pisau kecilmu licia. Disini banyak CCTV, dan apa kau yakin akan membunuhku ditempat seperti ini.” celetuk leon. Karena sudah mengetahui gerak geriknya licia.

“brengsek!” licia memasukkan kembali pisau kesayangannya kedalam jaket tersebut.

Leon mencekal tangannya lagi untuk membawanya sebuah mobil yang sudah berada didepan mereka.

“ikut aku.”

Licia tersenyum sinis. “cepat atau lambat ajal akan menjemput mu.” Ujarnya.

Lician meronta. Ia pun melangkah meninggalkan leon. Tetapi ia terjatuh karena tiba-tiba seorang menita menghalang jalannya.

"Ops! Sorry bitch!" kekeh orang itu.

Licia mengepalkan kedua tangannya.

Kau akan merasakan hal yang setimpal Rexha! Batinnya kesal.

Leon membantunya berdiri dan licia menerimanya.

Licia memandang Rexha Paulina dengan sinis. "Cih,"

Rexha adalah seorang model yang menjadi idaman lelaki. Karena tubuhnya yang bak Professional, kulitnya sao matang membuat ia sangat seksi. Rexha juga merantau, ia berasal dari London. Tapi entah kenapa, ia juga kuliah kedokteran yang sama dengan licia di UI ini. Padahal dia lebih cocok sebagai modeling atau aktris.

Licia menaikkan alisnya disaat rexha terus menatap leon secara terang-terangan.

“hai tampan.”

Leon menoleh disaat mendapat tatapan menggoda dari wanita didepannya ini. “hai.” Sapa leon balik.

Dan entah kenapa licia sangat benci jika leon menyapa rexha kembali dengan ramah.

Licia berbalik dan tiba-tiba mengaitkan tangannya ke leher leon. “sayang, kenalkan dia rexha.”

Leon mengernyit, kemudian menahan kedua sudut dibibirnya agar tidak kelepasan untuk tertawa.

"Sayang?"

Bahka suara licia sekarang terdengar sangat seksi ditelinganya leon.

Leon sangat menikmati permainan yang dibuat oleh Licia ini.
Licia melirik rexha dengan angkuh. "Dan rexha, dia leon kekasihku."

Rexha berdecak kesal saat mengetahui jika lelaki tampan ini adalah kekasihnya licia. Bagaimana bisa, padahal semua orang di Universitas ini sangat mengetahui jika licia tak pernah menunjukkan jika dia tertarik dengan laki-laki. Bahkan berteman dengan yang lainnya pun tidak pernah. Tetapi tiba-tiba saja rexha dikejutkan dengan pengakuannya barusan.

“aku rexha. Dan- ini nomer kamarku.” Ujarnya sambil mengedipkan sebelah matanya kepada leon tanpa memperdulikan licia yang sudah menatap tajam kepadanya.

Cup-

Licia mencium pipi leon bertepatan didepan rexha yang semakin kesal kepadanya. Licia berbalik dan menghadap rexha seraya memainkan kuku-kukunya.

“kau sangat nakal licia.” bisik leon yang tiba-tiba memeluk licia dari belakang. Tangan kekarnya yang sempurna mendekap pinggang ramping licia.

Licia menatap leon dengan menaikkan alisnya.

Lelaki ini mengambil kesampatan! Batinnya.

Licia membelakkan matanya disaat leon memutar tubuhnya lalu menempelkan bibirnya secara tiba-tiba. Licia hendak mendorong leon. Tetapi ia teringat sesuatu. Rexha masih didepan mereka. Dan ini kesempatan yang pas untuk membuat rexha mati rasa.

Licia menerima lumatan tersebut bahkan membalasnya. Ia sangat ingin membuat rexha kesal saat melihatnya berciuman dengan leon.

Rasakan kau rexha!

Licia melepaskan diri dari leon disaat rexha tak ada lagi dihadapannya.

“kau hebat dalam menerkam seseorang, tetapi kau sangat lemah dalam hal seperti ini.” jari leon mengarah kebibir licia.

Licia menyentak tangan leon dengan kasar.

Mata mereka bertemu. Walaupaun mereka menjauhkan wajah. Tetapi dapat licia rasakan, bahwa Tangan leon juga masih setia melingkar dipinggangnya.

Brengsek!

Licia tersadar dan mendorong leon dengan keras. Leon tak kesakitan ataupun marah, ia malah terkekeh melihat wajah licia yang kaku seperti itu.

Dengan cepat licia melangkah menjauh meninggalkan leon dengan sendirinya ditempat tersebut.

"First kiss ku."

“aku bersumpah akan membunuhmu Leonata Alexandra.” Gumamnya.

__________
***

<<UNTUK PEMBACA SETIA "I'M NOT A PSYCHOPATH" CERITA TETAP BERLANJUT. AKAN TETAPI, CERITA AKAN DIPUBLIKASIKAN DAN DILANJUTKAN DI NOVELTOON. BISA JUGA CARI DIMAGANTOON.>>
<<NAMA PENA: NONA_NA232>>

#PLAGIAT❌
#BOOMVOTE❌

SEE YOU
💚

I'M NOT PSYCHOPATH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang