Ebook sudah tersedia di Google Play. Tamat di Karyakarsa. PDF ready. Hubungi: 082213778824
=======
Akhirnya aku menyetujui persyaratan yang ditawarkan Hades padaku. Kali ini aku harus benar-benar mempersiapkan hati. Menikah dan melahirkan anaknya itu suatu hal yang dengan mudah bisa aku lakukan. Tetapi menjalani setiap detikku bersamanya, aku yakin akan sangat sulit. Berani menikah dengannya, aku harus berani pula untuk sakit hati. Tak bisa kupungkiri jika aku selalu merasa takut berada dekat dengannya. Aku takut jatuh cinta terlalu dalam padanya sementara dia hanya menginginkan janin yang sedang tumbuh di dalam rahimku.
Aku membuka mata dan merasakan hangatnya napas Hades yang teratur dalam tidur lelapnya di belakang telingaku. Andaikan kami pasangan yang saling mencintai, semua ini pasti akan terasa sangat indah. Aku melepas tangannya yang masih melingkar memelukku. Aku turun dari atas tempat tidur untuk memunguti pakaianku yang berserakan di lantai lalu mengenakannya.
Aku pergi diam-diam dari penthouse-nya dan kembali pulang ke Meadow Lane dengan taksi. Setibanya di rumah, aku langsung membenamkan diri di atas tempat tidur. Aku bahkan mengabaikan semua pertanyaan Carmen dan Dean yang mencemaskanku.
Bercinta semalaman dengan Hades membuat kulitku memproduksi keringat yang berlebih. Rasa tidak nyaman menyelimuti tubuh dan membuatku ingin mandi.
Aku menempatkan diriku di bawah shower. Air yang jatuh menerpa tubuhku cukup menyejukan. Setidaknya kepalaku terasa lebih ringan dan tubuhku merasa rileks. Aneh, pagi ini aku tidak begitu merasakan pusing dan mual. Ajaib.
Aku mematikan kran shower lalu menarik piyama mandi dan mengenakannya. Sambil berjalan ke luar dari kamar mandi, kugosok rambutku yang basah dengan handuk. Sepertinya hari ini aku bisa menikmati sedikit kenyamanan, tapi semua harapan itu tiba-tiba musnah saat ekor mataku menangkap sosok Hades yang sudah duduk di tepi tempat tidur sambil bertumpang kaki dan bersedekap.
"Hades, what the hell are you doing here?!"
Pria itu seperti hantu yang tiba-tiba muncul. Aku mengerjap-ngerjapkan mata dan berharap ini hanyalah sebuah ilusi optik. Sialnya, dia itu nyata dan ada.
"Kenapa kau lari dariku?" tanya Hades dengan nada menekan.
Aku menekuk wajah. Tak peduli, kuberjalan melintas didepannya menuju lemari pakaian.
"Nirvana, jawab aku!" Kini nada bicaranya mulai meninggi.
Sialan! Beraninya dia berteriak di rumahku. di kamarku. "Hades! Kau pikir kau siapa berani berteriak padaku?!"
"Cepat pakai bajumu!"
"Kenapa kau mengaturku?"
"Nirvana Dallas, aku tahu kau mungkin akan berpikir aku pria kolot yang menginginkan sebuah komitmen dalam hidupku. Aku hanya tidak mau membuat anak yang ada di perutmu itu tidak mempunyai nama belakang ayahnya. Kita akan ke kantor catatan sipil sekarang."
Aku membulatkan mata dan mengernyitkan alis. Seketika pula aku menajamkan tatapanku menembus mata biru Hades. "Untuk apa?"
"Kau setuju menikah denganku, bukan? Kita lakukan secepatnya," jawabnya sambil mengangkat sebelah alis tebalnya.
"Gila! Apa kau tidak waras?!" jawaban Hades membuatku syok. Aku memang setuju untuk menikah dengannya, tapi tidak secepat ini. Sinting!
"Sebentar lagi para penyidik dari Departemen Kehakiman akan segera memeriksa ayahmu. Kau mau mengambil resiko itu?"
Aku mencondongkan tubuhku, mendekatkan wajahku ke wajah Hades. "Kau sedang mengancamku?"
Dia tersenyum tipis. "Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVERSION (The Sexy Bodyguard) 🔞
Romance"Kau selalu membuatku takut. Takut akan jatuh cinta dan takut akan harapan yang terlalu tinggi untuk bisa meraih hatimu." ~Nirvana Dallas~ Di tengah pencarian jati dirinya, Nirvana Dallas, harus terjebak asmara dengan pengawal pribadinya. Menakluk...