5. Can't choose

36 3 1
                                    

Sepertinya semesta memang tak mengijinkan kita bersama.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rindu sedang berada di perjalanan menuju Bandara. Ia melirik ke jendela. Pemandangan yang menenangkan.

Bintang dan Bulan menerangi bumi dengan cahayanya yang indah.

Drtt drtt.
Handphone Rindu bergetar. Ada ribuan notifikasi chat dari teman temannya.
Ia hanya memandang itu dengan malas.

Selang beberapa waktu pikirannya kembali melayang. Ingatan tentang nya kembali masuk tanpa permisi.

Aku harus bagaimana sekarang.. Apa semesta memang tak mengijinkan kami bersama..

....

Rindu asyik memandang keluar sampai ia pun lupa bahwa mobil telah berhenti.

"Ayo rindu, sebentar lagi jam penerbangannya." Ucap mama Ela.
"Iya ma.." Jawabnya dengan lesu.

Perjalanan 1 setengah jam pun telah terlewati..

.....

Besoknya rindu pun kembali ke sekolah. Rindu berjalan di koridor.

"Rindu..." Panggil, suara yang sangat familiar.

Rindu langsung menoleh kebelakang.

"Hmm"jawab rindu

"Lo kamana aja.. Seminggu lo ga ada kabar. Gue khawatir sama lo." Teriak kenan kesal.

"Terserah gue mau kemana. Apa peduli lo!" ucap rindu menaikan alisnya.

"Lo tau rindu gue khawatir sama lo, seengaknya kasih gue kabar." balas Kenan lalu menyentuh tangan Rindu lembut.

"Basi. Apa perlu gue tekankan, lo bukan siapa-siapa gue Kenan."
Rindu menghempaskan tangan Kenan. Lalu pergi..

Kenan menatap punggung rindu.....

Gue harus gimana sekarang..Gue ga bisa milih di antara keduanya.. Masih ada keraguan di hati gue.
Tapi gue ga mau menyakiti mereka.. Batin kenan.

Kenan memandang punggung Rindu yang kian menjauh.. Apa hubungannya dan Rindu akan lebih meregang.

Kenan tidak mau kehilangan Rindu. Rindu sangat berharga baginya.

Rindu tak tergantikan..

....

Putri dan Bima sedang berjalan di Koridor sekolah. Suasana Koridor sangat sepi, karena memang sekarang sedang waktu istirahat.

Mereka berdua bersenda gurau. Terlihat seperti pasangan memang, tapi sayang nya bukan.

"Awan.. Tunggu" Putri merasakan tangannya di tarik. "Oh Putra, ada apa?" Jawab Putri.

"Bisa kita bicara. Berdua." Kata Geo dengan pandangan tidak suka ke arah Bima.

"Bima gapapa kan.. Kamu duluan aja ke kantinnya." Kata putri tersenyum manis.

"Oke." Balas Bima. Pandangan Bima pun tak kalah tajam ke arah Geo.

"Udah sedeket itu ya. Sampe manggilnya aku kamu." Tanya Geo tidak suka.

"Ga gitu Put.. Aku sama Bima cuma temenan kok. Dia orangnya baik dan asik." Kata Putri lembut.

"Dia cuma mainin kamu Awan. Aku paling ga suka liat kamu deket sama cowok lain. Aku ga mau kamu di sakitin." Kata Geo yakin.

"Bima beda, putra. Dia baik, dia selalu ngehibur aku. Aku seneng deket sama dia." Kata Putri.

"Jangan gini Awan..." Kata Geo lelah. "Aku cuma minta satu hal sama kamu. Jauhin Bima." Jeda sejenak
"Aku ngelakuin ini demi kebaikan kamu, Awan. Aku sayang sama kamu."

Putri memandang Geo dengan tatapan tak percaya. Tapi dia hanya bisa menggaguk. Putri tidak bisa menolak permintaan Geo, ia tidak ingin menyakiti Geo.

Geo menarik Putri ke pelukannya. "Makasih.." Ucapnya. Dan hanya di balas anggukan dan senyuman getir oleh Putri.

....

Kenan Mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
Ia melihat sosok yang tidak asing di ingatannya.
Kenan pun menghentikan kan motornya di samping gadis itu.

Rindu Pov
"Mama kemana sih? Kok ga dateng-dateng. Handphone Kakak juga ga aktif lagi. Udah hampir 15 menit gue nunggu disini." Dumel Rindu.

Akhirnya Rindu memilih untuk berjalan kaki saja. Langit hari ini sangat indah. Hem... Mood Rindu pun sudah membaik.

Rindu berhenti berjalan dan mengambil Headsetnya di tas. Ada motor berhenti tepat di sampingnya. Rindu menoleh.

"Kenan.."

....

Penasaran sama kelanjutan hubungan Rindu dan Kenan
Hubungan Putri dan Bima
Ikutin terus cerita ini...


Gimana Part ini?
Jangan Lupa Vote anda Comment..

See you
Next Part 👉

Love you ❣

04.Ds
12.Ls

Tiga HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang