Happy Reading.
-
Aliya mencoba tersenyum pada seseorang yang datang bersama ayahnya. Entah ada angin apa tiba-tiba ayahnya pulang dan membawa seorang laki-laki.
"Berkenalan dengan dia sayang"
Aliya tau maksud dari itu, ayahnya ingin dirinya akrab dengan laki-laki ini. Jelas dengan tujuan lain. Hubungan yang lebih serius tentunya.
"Mana adikmu?"
"Sekolah. Dia les ayah, dia akan ujian sebentar lagi!" Jawab Aliya seadanya.
"Temani dia dulu sayang. Ayah akan keatas" Aliya mengangguk tanpa ragu, hanya menemani bukan. Tidak masalah.
Aliya mengalihkan perhatiannya pada luar sementara laki-laki itu terus saja menatap Aliya. Sepertinya kagum.
"Apa kau tau namaku?" Aliya menatapnya dengan polos. Menggeleng pelan dan membuat laki-laki itu tersenyum.
"Hyun Jin. Hwang Hyun Jin"
"Aliya Kim!"
"Aku sudah tau namamu, ah ya kau masih kuliah ya?" Aliya membalas setiap pertanyaan Hyun Jin. Cukup menyenangkan.
Hyun Jin punya karakter yang cukup ceria dan Aliya merasa nyaman.
"Mereka cocok kan Andrew-ya?" Andrew hanya diam mendengar pertanyaan ayahnya. Jika saja Andrew tidak punya sopan santun sudah dijawab tidak dari tadi, Andrew tidak suka saat Aliya dekat-dekat dengan laki-laki lain kecuali Jimin. Apalagi Hyun Jin. Tidak akan.
"Aku akan bergabung dengan mereka ayah!" Andrew terus berjalan, mengabaikan larangan ayahnya, Andrew tidak peduli. Andrew tidak suka Aliya dekat-dekat dengan Hyun Jin.
"Noona!" Keduanya menoleh dan menemukan Andrew yang langsung duduk disamping Aliya. Tersenyum tipis pada Hyun Jin yang menatapnya.
"Kapan kau pulang? Noona tidak melihatmu masuk?" Tanya Aliya heran. Dirinya tidak melihat Andrew masuk kerumah, bukankah ini masih jam Andrew les.
"Kata siapa aku pergi. Dari tadi pagi aku dirumah, aku ijin sekolah. Kepalaku pusing!" Aliya menghela nafas mendengar alasan adiknya. Ada-ada saja, Aliya kira Andrew sekolah. Motor Andrew tidak ada dirumah.
"Kemana motormu?"
"Ku tinggal dirumah Jimin Hyung!" Aliya langsung memalingkan wajahnya mendengar ucapan Andrew. Jimin? Kenapa Jimin tidak bilang padanya? Ah ya Aliya lupa. Bukankah Jimin sedang sibuk membujuk Kalista. Benar Kalista masih marah pada Jimin saat ini.
Sementara Hyun Jin memperhatikan keduanya, melihat interaksi antara Aliya dan Andrew membuat Hyun Jin yakin jika keduanya sangat dekat. Terlihat jelas.
"Jangan sering absen. Kau mau ujian!" Andrew hanya diam dan menatap Hyun Jin.
"Hyung sudah bekerja?" Tanya Andrew santai.
"Ya!"
"Dimana?" Aliya memperhatikan Andrew aneh. Tumben Andrew ingin tau soal orang. Biasanya Andrew tidak akan peduli dengan orang yang tidak dirinya kenal.
"Perusahaan ayahku!"
"Kerja sama! Perjodohan apa ini?"
"Ah benarkah?" Hyun Jin memperhatikan Andrew. Sepertinya Andrew tidak puas dengan Jawabanya.
"Dan kau setelah lulus akan melakukan apa?" Andrew tersenyum tipis dan menatap kakaknya.
"Sebenarnya aku suka musik, hanya saja tanggung jawab ku tidak mengijinkan itu. Aku harus belajar tentang perusahaan dan lain-lain. Membosankan bukan? Padahal aku tidak tertarik sama sekali. Aku benci masuk kantor, belum lagi tumpukan kertas yang berisi kata-kata memuakkan itu. Ah kantor bukan seleraku. Dan ya kurasa musik yang terbaik. Untung ada Jimin Hyung yang mau mengajari aku musik jika sedang kesal!" Aliya hanya diam mendengar ocehan Andrew. Aliya sedikit miris mendengar keluhan adiknya. Aliya tau Andrew sangat tidak suka kantor, tapi ini tanggung jawab Andrew. Dan mengenai musik tadi, Aliya tau apa alasannya. Andrew sebenarnya ingin menyindir Hyun Jin.
![](https://img.wattpad.com/cover/192385623-288-k427703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Sister ☑
Fiksi Penggemar"Dan pada akhirnya aku harus sadar jika Oppa akan pergi meninggalkan aku, sama seperti Appa dan Eomma!" ~ "Berhenti berfikiran seperti itu, aku tidak mungkin meninggalkan adikku hanya demi seorang wanita. Aku terlalu menyayangimu" ~ Brother Ship.